25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Kebut Pembangunan Terminal Kabanjahe, Pemprov Diminta Tambah Anggaran Operasional

TINJAU: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting saat meninjau proyek pembangunan Termimal Atas Kabanjahe, Jumat (9/10). Pemprovsu diminta segera menambah anggaran operasional terminal tersebut.

KARO,SUMUTPOS.CO-Pembangunan Terminal Atas Kabanjahe, Kabupaten Karo mendapat respon positif dari DPRD Sumatera Utara. Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menilai anggaran pengoperasian terminal Tipe B tersebut ditambah lagi agar segera dioperasikan sebelum 10 Desember 2020.

“Kita berharap Pemprov Sumut menambah anggarannya, agar terminal Kabanjahe bisa dioperasionalkan segera,” ujar Baskami, Minggu (11/10).

Hal itu disampaikan Baskami usai melakukan peninjauan proyek pembangunan Termimal Atas Kabanjahe, Jumat (9/10).

Menurutnya, terminal yang dibangun di atas lahan 6.450 meter persegi berbiaya Rp18,66 miliar itu, dimulai sekitar akhir Mei 2020 dan harus selesai 10 Desember 2020 (batas waktu pengerjaan), meskipun saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 70 persen.

Berdasarkan laporan dan pemantauan di lapangan, politisi PDI Perjuangan ini melihat masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan pembangunannya sebelum pengoperasian. Seperti  kekurangan sumber daya manusia yang siap pakai, dan ketiadaan satuan pengamanan.

Selain itu, kata dia, masih kekurangan meubelier dan perlengkapan terminal lainnya. Menutupi kekurangan itu, sudah sepatutnya Pemprovsu menambah anggaran dan mempersiapkan SDM-nya, agar pada saat pengoperasian terminal tidak ada kendala.

“Terminal Kabanjahe dibangun dengan mengusung konsep modern, bertujuan untuk mendukung kemajuan Tanah Karo khususnya Kabanjahe sebagai daerah tujuan wisata. Karena itu, terminal modern itu harus dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi calon penumpang yang akan berangkat atau yang tiba dari luar,” ujarnya.

 Disebutkan juga, Terminal Kabanjahe direncanakan menjadi terminal tipe B modern pertama di Sumut, bahkan di Pulau Sumatera, karena desain dan konstruksinya (materialnya), dilengkapi tiketing, ruang tunggu penumpang, parkir bus, ada juga sarana untuk disabilitas, musala, ruang baca, ruang bermain anak, ruang laktasi, food court, ruang pamer kerajinan dan produk lokal.

Menurutnya, kelengkapan terminal modern mendukung pariwisata di Karo, karena kabupaten tersebut menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba menjadi fokus perhatian pemerintah pusat. Disediakan juga tempat promosi produk UMKM, ruang khusus penjualan kerajinan tangan dan kuliner khas Karo.

“Konsep modern yang diusung terminal Kabanjahe itu sekaligus untuk mengubah mindset selama ini bahwa terminal itu kotor, kasar, keras, kumuh, tak nyaman dan sebagainnya,” ujarnya didampingi Kepala Unit Pelayanan Terpadu Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perhubungan (UPT PSPP) Kabanjahe Dishub Sumut, Dalmeria Tampubolon. (prn/han)

TINJAU: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting saat meninjau proyek pembangunan Termimal Atas Kabanjahe, Jumat (9/10). Pemprovsu diminta segera menambah anggaran operasional terminal tersebut.

KARO,SUMUTPOS.CO-Pembangunan Terminal Atas Kabanjahe, Kabupaten Karo mendapat respon positif dari DPRD Sumatera Utara. Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menilai anggaran pengoperasian terminal Tipe B tersebut ditambah lagi agar segera dioperasikan sebelum 10 Desember 2020.

“Kita berharap Pemprov Sumut menambah anggarannya, agar terminal Kabanjahe bisa dioperasionalkan segera,” ujar Baskami, Minggu (11/10).

Hal itu disampaikan Baskami usai melakukan peninjauan proyek pembangunan Termimal Atas Kabanjahe, Jumat (9/10).

Menurutnya, terminal yang dibangun di atas lahan 6.450 meter persegi berbiaya Rp18,66 miliar itu, dimulai sekitar akhir Mei 2020 dan harus selesai 10 Desember 2020 (batas waktu pengerjaan), meskipun saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 70 persen.

Berdasarkan laporan dan pemantauan di lapangan, politisi PDI Perjuangan ini melihat masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan pembangunannya sebelum pengoperasian. Seperti  kekurangan sumber daya manusia yang siap pakai, dan ketiadaan satuan pengamanan.

Selain itu, kata dia, masih kekurangan meubelier dan perlengkapan terminal lainnya. Menutupi kekurangan itu, sudah sepatutnya Pemprovsu menambah anggaran dan mempersiapkan SDM-nya, agar pada saat pengoperasian terminal tidak ada kendala.

“Terminal Kabanjahe dibangun dengan mengusung konsep modern, bertujuan untuk mendukung kemajuan Tanah Karo khususnya Kabanjahe sebagai daerah tujuan wisata. Karena itu, terminal modern itu harus dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi calon penumpang yang akan berangkat atau yang tiba dari luar,” ujarnya.

 Disebutkan juga, Terminal Kabanjahe direncanakan menjadi terminal tipe B modern pertama di Sumut, bahkan di Pulau Sumatera, karena desain dan konstruksinya (materialnya), dilengkapi tiketing, ruang tunggu penumpang, parkir bus, ada juga sarana untuk disabilitas, musala, ruang baca, ruang bermain anak, ruang laktasi, food court, ruang pamer kerajinan dan produk lokal.

Menurutnya, kelengkapan terminal modern mendukung pariwisata di Karo, karena kabupaten tersebut menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba menjadi fokus perhatian pemerintah pusat. Disediakan juga tempat promosi produk UMKM, ruang khusus penjualan kerajinan tangan dan kuliner khas Karo.

“Konsep modern yang diusung terminal Kabanjahe itu sekaligus untuk mengubah mindset selama ini bahwa terminal itu kotor, kasar, keras, kumuh, tak nyaman dan sebagainnya,” ujarnya didampingi Kepala Unit Pelayanan Terpadu Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perhubungan (UPT PSPP) Kabanjahe Dishub Sumut, Dalmeria Tampubolon. (prn/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/