28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Ribut Soal Warisan, Sagala Nekat Habisi Adik Kandungnya

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Dua abang beradik di Asahan, Sumut, Sahala Sagala dan Timbang Sagala berselisih dan saling menyimpan dendam lantaran persoalan harta warisan.

Terakhir, perselisihan ini berakhir dengan kematian Timbang Sagala yang biasa dipanggil Pak Gomgom, di tangan sang abang kandungnya Sahala Sagala.

Korban mendapat mendapat luka tikaman sebanyak tiga liang, perut sebelah kiri satu tikaman tembus ke ulu hati, dada kiri satu tikaman, dan dada kanan satu tikaman, Kamis (9/11) sekira pukul 19.30 WIB.

“Kejadian penikamannya malam kamis, depan rumah kami. Dia (Sahala) tinggal satu rumah sama kami. Istrinya udah meninggal, kalo mamak kami udah meninggal juga 12 tahun lalu. Bapakku anak paling kecil, dia nomor 3 dari enam bersaudara anak kakek-nenek,” ucap anak korban, Gomgom Sagala, sesaat jasad ayahnya tiba di rumah duka, di Dusun II, Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Jumat (10/11) sekiar pukul 18.10 WIB.

Dikisahkan Gomgom, penikaman terjadi setelah ayahnya minum di warung tuak milik marga Simarmata, persis berada di depan rumah mereka. Baru saja sampai di rumah, ayahnya dihampiri Simarmata. Tak lama, antara simarmata dan ayahnya ribut mulut dan berakhir dengan saling jual beli pukulan.

Saat bergumul itulah pelaku yang tak lain bapak tua Gomgom menghampiri korban dan langsung melakukan penusukan.

“Gak tahu aku kenapa dia ribut sama punya warung. Pas ditikam, bapakku sempat lari ke rumah tetangga. Trus dia (pelaku) balik ke warung tuak lagi. Kami tengok bapakku parah langsung kami bawa ke rumah sakit umum. Mati di rumah sakit lah dia (Sahala),” ucap remaja putus sekolah di bangku kelas 3 SMP ini.

Sementara itu, Jhon Erwin Simarmata, pemilik warung tuak yang disebut sempat berkelahi dengan korban, menjelaskan, malam itu, korban (Timbang) baru saja sampai di warung miliknya, dalam keadaan mabuk, sekira pukul 19.00 WIB, sembari memukul mukul meja.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Dua abang beradik di Asahan, Sumut, Sahala Sagala dan Timbang Sagala berselisih dan saling menyimpan dendam lantaran persoalan harta warisan.

Terakhir, perselisihan ini berakhir dengan kematian Timbang Sagala yang biasa dipanggil Pak Gomgom, di tangan sang abang kandungnya Sahala Sagala.

Korban mendapat mendapat luka tikaman sebanyak tiga liang, perut sebelah kiri satu tikaman tembus ke ulu hati, dada kiri satu tikaman, dan dada kanan satu tikaman, Kamis (9/11) sekira pukul 19.30 WIB.

“Kejadian penikamannya malam kamis, depan rumah kami. Dia (Sahala) tinggal satu rumah sama kami. Istrinya udah meninggal, kalo mamak kami udah meninggal juga 12 tahun lalu. Bapakku anak paling kecil, dia nomor 3 dari enam bersaudara anak kakek-nenek,” ucap anak korban, Gomgom Sagala, sesaat jasad ayahnya tiba di rumah duka, di Dusun II, Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Jumat (10/11) sekiar pukul 18.10 WIB.

Dikisahkan Gomgom, penikaman terjadi setelah ayahnya minum di warung tuak milik marga Simarmata, persis berada di depan rumah mereka. Baru saja sampai di rumah, ayahnya dihampiri Simarmata. Tak lama, antara simarmata dan ayahnya ribut mulut dan berakhir dengan saling jual beli pukulan.

Saat bergumul itulah pelaku yang tak lain bapak tua Gomgom menghampiri korban dan langsung melakukan penusukan.

“Gak tahu aku kenapa dia ribut sama punya warung. Pas ditikam, bapakku sempat lari ke rumah tetangga. Trus dia (pelaku) balik ke warung tuak lagi. Kami tengok bapakku parah langsung kami bawa ke rumah sakit umum. Mati di rumah sakit lah dia (Sahala),” ucap remaja putus sekolah di bangku kelas 3 SMP ini.

Sementara itu, Jhon Erwin Simarmata, pemilik warung tuak yang disebut sempat berkelahi dengan korban, menjelaskan, malam itu, korban (Timbang) baru saja sampai di warung miliknya, dalam keadaan mabuk, sekira pukul 19.00 WIB, sembari memukul mukul meja.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/