25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Ribut Soal Warisan, Sagala Nekat Habisi Adik Kandungnya

Selang 15 menit, pelaku (Sahala) masuk ke warung, namun masih dalam kondisi wajar. Tak lama, korban keluar warung pulang ke rumahnya. Namun saat melintasi rumah orang tuanya, korban menendang sebuah ember yang berada di depan rumah itu.

“Kuliat dia nendang ember mamakku. Ya kudatangilah ke rumahnya. Tapi langsung dipukulnya aku. Pas kami bergumul, datang abangku memisah. Tapi gak lama dia (Sahala) datang langsung nikam,” ucap Simarmata.

Diungkapkan Simarmata, selama ini, sepengetahuan dirinya, antara korban dengan pelaku memang sudah lama tidak harmonis hingga cek cok mulut maupun fisik.

“Dia (pelaku) mantan tentara, pecatan. Istrinya meninggalkan anak-anaknya di Sibolga. Tinggal di rumah ini, satu rumah sama korban. Kalo si pelaku gak pala kasar, baik orangnya. Korban yang tahuku kasar. Apalagi pas mabuk. Malam itupun dia mabok kiriman. Minum entah dimana, ributnya di warungku. Ribut masalah rumah itu lah, yang di tempati orang itu. Sama-sama gak ada kerja orang itu,” ungkap Simarmata.

Kapolsek Kota Kisaran AKP Tombak Samosir ketika ditanya motif kejadian pembunuhan ini mengatakan, hasil pemeriksaan saksi-saksi dan pelaku sementara ini, perkelahian yang berujung kematian itu disebut-sebut karena alasan warisan orang tua.

“Sementara ini motif rebutan warisan. Udah saling dendam lama. Beberapa tahun lalu, korban ini ada membacok pelaku. Selama ini juga korban selalu mencoba mengusir pelaku keluar rumah orang tuanya, karena mengaku itu hak dia. Barang bukti sebilah sudah kita amankan,” terang Tombak Samosir di Mapolsek Kota Kisaran. Lanjut Kapolsek Kota Kisaran ini, penangkapan pelaku tak lama usai korban dinyatakan meninggal dunia.

“Saat ditangkap, pelaku tidak melawan. Saat itu pelaku sedang berada di warung tuak, yang ada di Kecamatan Air Joman. Pelaku ditangkap Pukul 19.30 WIB, gak lama korban meninggal dunia, tadi malam. Penyebab meninggal dunia karena luka parah di bagian ulu hati,” terang Tombak Samosir mengakhiri. (ind/ahu/ma/nt)

Selang 15 menit, pelaku (Sahala) masuk ke warung, namun masih dalam kondisi wajar. Tak lama, korban keluar warung pulang ke rumahnya. Namun saat melintasi rumah orang tuanya, korban menendang sebuah ember yang berada di depan rumah itu.

“Kuliat dia nendang ember mamakku. Ya kudatangilah ke rumahnya. Tapi langsung dipukulnya aku. Pas kami bergumul, datang abangku memisah. Tapi gak lama dia (Sahala) datang langsung nikam,” ucap Simarmata.

Diungkapkan Simarmata, selama ini, sepengetahuan dirinya, antara korban dengan pelaku memang sudah lama tidak harmonis hingga cek cok mulut maupun fisik.

“Dia (pelaku) mantan tentara, pecatan. Istrinya meninggalkan anak-anaknya di Sibolga. Tinggal di rumah ini, satu rumah sama korban. Kalo si pelaku gak pala kasar, baik orangnya. Korban yang tahuku kasar. Apalagi pas mabuk. Malam itupun dia mabok kiriman. Minum entah dimana, ributnya di warungku. Ribut masalah rumah itu lah, yang di tempati orang itu. Sama-sama gak ada kerja orang itu,” ungkap Simarmata.

Kapolsek Kota Kisaran AKP Tombak Samosir ketika ditanya motif kejadian pembunuhan ini mengatakan, hasil pemeriksaan saksi-saksi dan pelaku sementara ini, perkelahian yang berujung kematian itu disebut-sebut karena alasan warisan orang tua.

“Sementara ini motif rebutan warisan. Udah saling dendam lama. Beberapa tahun lalu, korban ini ada membacok pelaku. Selama ini juga korban selalu mencoba mengusir pelaku keluar rumah orang tuanya, karena mengaku itu hak dia. Barang bukti sebilah sudah kita amankan,” terang Tombak Samosir di Mapolsek Kota Kisaran. Lanjut Kapolsek Kota Kisaran ini, penangkapan pelaku tak lama usai korban dinyatakan meninggal dunia.

“Saat ditangkap, pelaku tidak melawan. Saat itu pelaku sedang berada di warung tuak, yang ada di Kecamatan Air Joman. Pelaku ditangkap Pukul 19.30 WIB, gak lama korban meninggal dunia, tadi malam. Penyebab meninggal dunia karena luka parah di bagian ulu hati,” terang Tombak Samosir mengakhiri. (ind/ahu/ma/nt)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/