25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Gadis Ini Tiap Hari jadi Pikiran Ortu: Siapalah Kelak Tempatnya Bergantung?

Foto: Dame/Sumut Pos Nikmat Rosita Siregar mengaku senang telah bisa melihat kembali. Ia didampingi ibunya.
Foto: Dame/Sumut Pos
Nikmat Rosita Siregar mengaku senang telah bisa melihat kembali. Ia didampingi ibunya.

“Sudah,” jawab Nikmat dengan wajah sedikit mengernyit.

“Gimana perasaannya?”
“Senang!” raut wajahnya masih mengernyit.

Ditanya apa rencana masa depannya setelah bisa melihat lagi, Rosita menjawab: belum ada.

Ayah dan ibunya ikut semangat mengetahui hasil operasi anak gadisnya.

Sang ayah mengaku sangat lega. “Selama ini, kondisi dia (Rosita, red) tiap hari menjadi beban pikiran kami. Tiap hari! Karena itulah, kami merasa sangat beruntung dengan adanya operasi katarak gratis ini. Semoga penyelenggaranya makin sukses. Dan ke depan tetap dilanjutkan,” kata Pak Kosim.

Istrinya menambahkan, keluarga mereka berencana menggelar acara syukuran kecil-kecilan di rumah, merayakan penglihatan putrinya yang membaik.

“Dan kalau anak kami bisa seterusnya melihat, kami bernazar akan memberi sedekah pada yang lebih membutuhkan, sebagai ungkapan rasa syukur kami,” kata bu Rahma penuh senyum.

Tentang rencana untuk masa depan Rosita, ayah dan ibunya tidak banyak komentar. “Kami ingin dia bisa mandiri. Tetapi mau ngapain, semua tergantung keinginan dia. Yang pasti, kami sekarang lega,” tutup mereka dengan sorot berseri-seri, sebelum beranjak menuntun Rosita untuk pulang ke rumah. (mea)

Foto: Dame/Sumut Pos Nikmat Rosita Siregar mengaku senang telah bisa melihat kembali. Ia didampingi ibunya.
Foto: Dame/Sumut Pos
Nikmat Rosita Siregar mengaku senang telah bisa melihat kembali. Ia didampingi ibunya.

“Sudah,” jawab Nikmat dengan wajah sedikit mengernyit.

“Gimana perasaannya?”
“Senang!” raut wajahnya masih mengernyit.

Ditanya apa rencana masa depannya setelah bisa melihat lagi, Rosita menjawab: belum ada.

Ayah dan ibunya ikut semangat mengetahui hasil operasi anak gadisnya.

Sang ayah mengaku sangat lega. “Selama ini, kondisi dia (Rosita, red) tiap hari menjadi beban pikiran kami. Tiap hari! Karena itulah, kami merasa sangat beruntung dengan adanya operasi katarak gratis ini. Semoga penyelenggaranya makin sukses. Dan ke depan tetap dilanjutkan,” kata Pak Kosim.

Istrinya menambahkan, keluarga mereka berencana menggelar acara syukuran kecil-kecilan di rumah, merayakan penglihatan putrinya yang membaik.

“Dan kalau anak kami bisa seterusnya melihat, kami bernazar akan memberi sedekah pada yang lebih membutuhkan, sebagai ungkapan rasa syukur kami,” kata bu Rahma penuh senyum.

Tentang rencana untuk masa depan Rosita, ayah dan ibunya tidak banyak komentar. “Kami ingin dia bisa mandiri. Tetapi mau ngapain, semua tergantung keinginan dia. Yang pasti, kami sekarang lega,” tutup mereka dengan sorot berseri-seri, sebelum beranjak menuntun Rosita untuk pulang ke rumah. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/