31.7 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Polmed Medan Buat 1.000 Lubang Resapan Air

PENGEBORAN: Tim Polmed Medan dan Lurah Lalang Hadi Supeno ketika menyaksikan pengeboran lubang resapan air bio pori di halaman Kantor Lurah Lalang, Jalan Bukit Bundar Kota Tebingtinggi, Rabu (11/12).
PENGEBORAN: Tim Polmed Medan dan Lurah Lalang Hadi Supeno ketika menyaksikan pengeboran lubang resapan air bio pori di halaman Kantor Lurah Lalang, Jalan Bukit Bundar Kota Tebingtinggi, Rabu (11/12).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam program pengabdian masyarakat desa binaan masyarakat tanggap sampah melalui tekhnologi bio pori, Politeknik Negeri Medan bekerjasama dengan Dinas Perkimsi Kota Tebingtinggi membuat resapan bio pori sebanyak 1.000 lubang yang tersebar di beberapa kelurahan di Tebingtinggi tanggal 11-14 Desember 2019.

Ketua Tim dari Polmed Medan, Amrizal ST didampingi Drs Indra Fauzi, Fadli dan Samiran mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program pengabdian masyarakat desa binaan yang peduli tentang sampah. Sebanyak 1.000 titik di 11 Kelurahan yang ada di Kota Tebingtinggi, dibuatkan resapan bio pori.

“Selain tujuan pengabdian masyarakat, kegiatan ini untuk mewujudkan daerah resapan air supaya bisa diserap tanah dengan baik, dan mencegah terjadinya banjir atau genangan air,” jelas Amrizal, di halaman Kantor Lurah Lalang Jalan Bukit Bundar Kota Tebingtinggi ketika melakukan pengeboran, Rabu (11/12).

Dijelaskan Amrizal, lubang resapan air tersebut dilakukan dengan melakukan pengeboran tanah sedalam satu meter. Kemudia, pipa paralon ditutup bagian atas dan dilubangi, dimasukkan agar air cepat terserap ke dalam tanah. “Dari resapan air yang dibuat ini, kita juga bisa membuat pupuk kompos dari sampah dedaunan yang ada,” jelasnya.

Tahun ini, lanjut Amrizal, Polmed juga akan bekerjasama dengan Pemko Tebingtinggi dalam hal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik dari model cara resapan air bio pori.

“Karena di wilayah perkotaan saat ini sangat susah melihat adanya resapan air, karena semuanya hampir di semen. Alhasil, membutuhkan waktu yang lama agar air terserap dengan cepat,”paparnya.

Sekretaris Dinas Perkimsi, Jhoni Parlindungan mengaku sangat menyambut baik program dari Politeknik Negeri Medan. Dengan adanya resapan bio pori, genangan air dapat dikurangi. (ian/han)

PENGEBORAN: Tim Polmed Medan dan Lurah Lalang Hadi Supeno ketika menyaksikan pengeboran lubang resapan air bio pori di halaman Kantor Lurah Lalang, Jalan Bukit Bundar Kota Tebingtinggi, Rabu (11/12).
PENGEBORAN: Tim Polmed Medan dan Lurah Lalang Hadi Supeno ketika menyaksikan pengeboran lubang resapan air bio pori di halaman Kantor Lurah Lalang, Jalan Bukit Bundar Kota Tebingtinggi, Rabu (11/12).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam program pengabdian masyarakat desa binaan masyarakat tanggap sampah melalui tekhnologi bio pori, Politeknik Negeri Medan bekerjasama dengan Dinas Perkimsi Kota Tebingtinggi membuat resapan bio pori sebanyak 1.000 lubang yang tersebar di beberapa kelurahan di Tebingtinggi tanggal 11-14 Desember 2019.

Ketua Tim dari Polmed Medan, Amrizal ST didampingi Drs Indra Fauzi, Fadli dan Samiran mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program pengabdian masyarakat desa binaan yang peduli tentang sampah. Sebanyak 1.000 titik di 11 Kelurahan yang ada di Kota Tebingtinggi, dibuatkan resapan bio pori.

“Selain tujuan pengabdian masyarakat, kegiatan ini untuk mewujudkan daerah resapan air supaya bisa diserap tanah dengan baik, dan mencegah terjadinya banjir atau genangan air,” jelas Amrizal, di halaman Kantor Lurah Lalang Jalan Bukit Bundar Kota Tebingtinggi ketika melakukan pengeboran, Rabu (11/12).

Dijelaskan Amrizal, lubang resapan air tersebut dilakukan dengan melakukan pengeboran tanah sedalam satu meter. Kemudia, pipa paralon ditutup bagian atas dan dilubangi, dimasukkan agar air cepat terserap ke dalam tanah. “Dari resapan air yang dibuat ini, kita juga bisa membuat pupuk kompos dari sampah dedaunan yang ada,” jelasnya.

Tahun ini, lanjut Amrizal, Polmed juga akan bekerjasama dengan Pemko Tebingtinggi dalam hal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik dari model cara resapan air bio pori.

“Karena di wilayah perkotaan saat ini sangat susah melihat adanya resapan air, karena semuanya hampir di semen. Alhasil, membutuhkan waktu yang lama agar air terserap dengan cepat,”paparnya.

Sekretaris Dinas Perkimsi, Jhoni Parlindungan mengaku sangat menyambut baik program dari Politeknik Negeri Medan. Dengan adanya resapan bio pori, genangan air dapat dikurangi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/