25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Puluhan Truk Geruduk Polres Langkat

STABAT, SUMUTPOS.CO- Puluhan sopir dengan membawa truk menggeruduk Mapolres Langkat di Stabat, Selasa (12/12/2023). Kedatangan mereka untuk mendesak agar Polres Langkat melakukan penindakan terhadap aksi dugaan pungutan liar di Desa Tanjung Keriahan, Kecamatan Sirapit, Langkat.

Ditambah lagi, beredar video berdurasi 61 detik adanya dugaan penganiayaan yang menimpa sopir truk ketika menolak adanya dugaan pungutan liar tersebut. Salah seorang sopir, Zulkarnain menjelaskan, kedatangan mereka beramai-ramai sebagai bentuk dukungan kepada Polres Langkat untuk melakukan penindakan.

“Banyak kali hambatan, pengutipan liar (pungli) kalau kami melintas di daerah Desa Tanjung Keriahan sampai Simpang Padang Cermin,” kata Zulkarnain.

Kata dia, mereka para sopir kerap dimintai uang oleh masyarakat maupun sekelompok orang yang mengaku pemuda setempat. “Kami dimintai (uang) dari Rp5 sampai Rp10 ribu per trip. Lebih kurang ada 20 titik kami dimintai uang,” kata Zulkarnain.

Ketika tidak diberikan sopir, sekelompok massa dari pemuda setempat juga tidak segan-segan melakukan pengancaman. Bahkan, juga melakukan perusakan terhadap truk para sopir.

“Kemarin teman kami sopir dianiaya karena gak mau kasih uang. Teman kami dipukul, kalau gak dikasih juga, mau juga orang itu merusak truk. Dan truk kami dilempari batu saat melintas,” ujar Zulkarnain.

“Harapan kami pihak kepolisian agar diberantas itu semua, biar tidak ada pengutipan lagi, biar jalan kerja kami aman,” sambungnya.

Zulkarnain menambahkan, aksi pungli ini sudah lama terjadi. “Dulu kami kasih Rp2 ribu per trip. Cuma belakangan gak mau lagi, sekarang Rp5-10 ribu per trip. Satu hari bisa tiga trip per truk. Sedangkan truk yang melintas hampir ratusan,” serunya. (ted/ram)

STABAT, SUMUTPOS.CO- Puluhan sopir dengan membawa truk menggeruduk Mapolres Langkat di Stabat, Selasa (12/12/2023). Kedatangan mereka untuk mendesak agar Polres Langkat melakukan penindakan terhadap aksi dugaan pungutan liar di Desa Tanjung Keriahan, Kecamatan Sirapit, Langkat.

Ditambah lagi, beredar video berdurasi 61 detik adanya dugaan penganiayaan yang menimpa sopir truk ketika menolak adanya dugaan pungutan liar tersebut. Salah seorang sopir, Zulkarnain menjelaskan, kedatangan mereka beramai-ramai sebagai bentuk dukungan kepada Polres Langkat untuk melakukan penindakan.

“Banyak kali hambatan, pengutipan liar (pungli) kalau kami melintas di daerah Desa Tanjung Keriahan sampai Simpang Padang Cermin,” kata Zulkarnain.

Kata dia, mereka para sopir kerap dimintai uang oleh masyarakat maupun sekelompok orang yang mengaku pemuda setempat. “Kami dimintai (uang) dari Rp5 sampai Rp10 ribu per trip. Lebih kurang ada 20 titik kami dimintai uang,” kata Zulkarnain.

Ketika tidak diberikan sopir, sekelompok massa dari pemuda setempat juga tidak segan-segan melakukan pengancaman. Bahkan, juga melakukan perusakan terhadap truk para sopir.

“Kemarin teman kami sopir dianiaya karena gak mau kasih uang. Teman kami dipukul, kalau gak dikasih juga, mau juga orang itu merusak truk. Dan truk kami dilempari batu saat melintas,” ujar Zulkarnain.

“Harapan kami pihak kepolisian agar diberantas itu semua, biar tidak ada pengutipan lagi, biar jalan kerja kami aman,” sambungnya.

Zulkarnain menambahkan, aksi pungli ini sudah lama terjadi. “Dulu kami kasih Rp2 ribu per trip. Cuma belakangan gak mau lagi, sekarang Rp5-10 ribu per trip. Satu hari bisa tiga trip per truk. Sedangkan truk yang melintas hampir ratusan,” serunya. (ted/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/