31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bunga Bangkai Mekar di Perbukitan Tapteng

DITEMUKAN: Bunga Bangkai ditemukan di sebuah bukit di Tapanuli Tengah.
DITEMUKAN: Bunga Bangkai ditemukan di sebuah bukit di Tapanuli Tengah.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Bunga bangkai mekar dengan indah di perbukitan Jalan Lintas Rampa-Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Bunga langka bernama latin Amorphophalus Titanium ini ditemukan oleh Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab).

Kordinator Lapangan Ekspedisi, Liman Tanjung mengatakan, Komantab melakukan ekspedisi perbukitan tersebut, Sabtu (11/1). Mereka secara tidak sengaja menemukan bunga bangkai yang tumbuh subur.

“Ekspedisi ini memang sengaja digelar Komunitas kita sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup, dan kita beruntung menemukan satu bunga yang sedang mekar sempurna,” kata Liman Tanjung.

Liman mengungkapkan bunga bangkai yang ditemukan di perbukitan tersebut, dinilai dan menjadi ekosistem yang subur. “Tumbuh di lereng perbukitan yang subur namun berbatu-batu, di tengah semak belukar,” tutur Liman.

Liman mengharapkan dengan ditemukan bunga bangkai tersebut, menjadi perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk dapat merawat dan menjaga bunga langka tersebut. Karena, bisa menjadi objek wisata baru dengan keberadaan bunga bangkai itu.

“Selama ini kan sering dirusak, diangkat dan dipindahkan ke tepi jalan, semoga kedepan tidak terjadi lagi pengrusakan,” jelas Liman.

Sementara itu, Sekretaris Komantab Prima Pohan mengatakan, dari hasil ekspedisi ini, akan disampaikan dalam laporan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan pemilik lahan. Agar bunga bangkai ini, dirawat dengan baik dan terus dikembangkan ekosistemnya di lokasi tersebut.

“Terutama dengan pemilik lahan di mana bunga bangkai tumbuh dan mekar, termasuk dengan pemerintah setempat, agar ada upaya-upaya lebih jauh untuk menjaganya,” tutur Prima Pohan.

Perlu diketahui Amorphophalus Titanium merupakan, merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia. meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5 meter.

Bunga yang disebut juga dengan bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. Ada juga bunga sejenisnya yakni Bunga Kibut yang sering dipertukarkan dengan padma raksasa Rafflesia arnoldii.

Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bungayang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau. (bbs/azw)

DITEMUKAN: Bunga Bangkai ditemukan di sebuah bukit di Tapanuli Tengah.
DITEMUKAN: Bunga Bangkai ditemukan di sebuah bukit di Tapanuli Tengah.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Bunga bangkai mekar dengan indah di perbukitan Jalan Lintas Rampa-Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Bunga langka bernama latin Amorphophalus Titanium ini ditemukan oleh Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab).

Kordinator Lapangan Ekspedisi, Liman Tanjung mengatakan, Komantab melakukan ekspedisi perbukitan tersebut, Sabtu (11/1). Mereka secara tidak sengaja menemukan bunga bangkai yang tumbuh subur.

“Ekspedisi ini memang sengaja digelar Komunitas kita sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup, dan kita beruntung menemukan satu bunga yang sedang mekar sempurna,” kata Liman Tanjung.

Liman mengungkapkan bunga bangkai yang ditemukan di perbukitan tersebut, dinilai dan menjadi ekosistem yang subur. “Tumbuh di lereng perbukitan yang subur namun berbatu-batu, di tengah semak belukar,” tutur Liman.

Liman mengharapkan dengan ditemukan bunga bangkai tersebut, menjadi perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk dapat merawat dan menjaga bunga langka tersebut. Karena, bisa menjadi objek wisata baru dengan keberadaan bunga bangkai itu.

“Selama ini kan sering dirusak, diangkat dan dipindahkan ke tepi jalan, semoga kedepan tidak terjadi lagi pengrusakan,” jelas Liman.

Sementara itu, Sekretaris Komantab Prima Pohan mengatakan, dari hasil ekspedisi ini, akan disampaikan dalam laporan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan pemilik lahan. Agar bunga bangkai ini, dirawat dengan baik dan terus dikembangkan ekosistemnya di lokasi tersebut.

“Terutama dengan pemilik lahan di mana bunga bangkai tumbuh dan mekar, termasuk dengan pemerintah setempat, agar ada upaya-upaya lebih jauh untuk menjaganya,” tutur Prima Pohan.

Perlu diketahui Amorphophalus Titanium merupakan, merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia. meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5 meter.

Bunga yang disebut juga dengan bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. Ada juga bunga sejenisnya yakni Bunga Kibut yang sering dipertukarkan dengan padma raksasa Rafflesia arnoldii.

Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bungayang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau. (bbs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/