26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lagi di Luar Negeri, Haji Anif Mangkir Panggilan Kedua

Pengusaha asal Sumut, Haji Anif Shah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan alih fungsi hutan lindung di Langkat yang menyeret Musa Idishah alias Dodi, adik Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, terus didalami. Subdit IV/Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut akhirnya melayangkan panggilan kepada Haji Anif Shah, ayah Dodi dan Musa.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sumut, Kombes Ronny Samtama, mengatakan sejak kasus itu bergulir Anif Shah  belum pernah diperiksa. Menurutnya, pemanggilan yang dilayangkan merupakan pemanggilan yang kedua. Namun yang bersangkutan tidak hadir karena sedang berada di luar negri.

“Alasannya tidak hadir, karena tengah berada di luar negeri. Saya tidak ingat tanggalnya, tapi dipanggil di awal Januari dan awal Februari,” kata Ronny, Selasa (13/2).

Alhasil, Polda Sumut akan melanjutkan sikap setelah pemanggilan kedua  tak datang, akan dilakukan upaya pemanggilan paksa untuk memeriksa H Anif.

Ronny juga mengaku tidak menutup kemungkinan nantinya Musa Rajekshah akan kembali diperiksa sebagai saksi.

“Karena disebutkan tengah berada di luar negeri, alasannya masih bisa kita terima. Jadi kita akan melakukan evaluasi hari ini, bagaimana menyikapinya,” tukasnya.

Sebelumnya, pihak Polda Sumut mengatakan, Musa Rajekshah menjadi saksi ke 14 yang diperiksa. Pihaknya juga berkoordinasi dengan ahli dari pusat serta akan memintai keterangan dari pihak Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan.

Kasus ini sudah diselidiki sejak November 2018 silam.  Sedangkan dugaan alih fungsi lahan itu sudah dilakukan puluhan tahun. Informasinya, perkebunan sawit itu sejak awal dikelola PT ALAM sekitar tahun 1990.

Hutan yang telah lama diusahai menjadi perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan keluarga Wagub Sumut itu, berada di tiga kecamatan di Kabupaten Langkat. Yakni Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Berandan Barat, dan Kecamatan Besitang.

Pihak-pihak yang sudah diperiksa Polda Sumut di antaranya Staf Bidang Penata Gunaan Hutan Dinas Kehutanan Sumut, Ucok Firda Purba, Kepala Sekai Perizinan dan Bina Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan Sumut, Indra Gunawan.

Selanjutnya Analis Kendali Mutu Pengukuran dan Pemetaan Kantor Wilayah Badan Pertanaham Nasional Pemprovsu,  Jamaluddin Mahasari,  Kepala Bidang Perkebunan (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) Kabupaten Langkat, Martin Ginting.

Selanjutnya Yasir Wagdhi sebagai Kepala Bidang (Kabid)  Penataan dan Pengendalian Pengelolaan Lingkungan Hidup (Dinas Lingkungan Hidup) di kabupaten Langkat, Mustafa Pane sebagai Kabid Pelayanan Perizinan Sumber Daya Alam (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu), Ibnu Hajar (Camat Besitang), Muhammad Harmain (Camat Brandan Barat), Faizal Rizal Matondang (Camat Sei Lepan), Suwarisno (Kepala Desa Harapan Makmur).

Pengusaha asal Sumut, Haji Anif Shah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan alih fungsi hutan lindung di Langkat yang menyeret Musa Idishah alias Dodi, adik Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, terus didalami. Subdit IV/Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut akhirnya melayangkan panggilan kepada Haji Anif Shah, ayah Dodi dan Musa.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sumut, Kombes Ronny Samtama, mengatakan sejak kasus itu bergulir Anif Shah  belum pernah diperiksa. Menurutnya, pemanggilan yang dilayangkan merupakan pemanggilan yang kedua. Namun yang bersangkutan tidak hadir karena sedang berada di luar negri.

“Alasannya tidak hadir, karena tengah berada di luar negeri. Saya tidak ingat tanggalnya, tapi dipanggil di awal Januari dan awal Februari,” kata Ronny, Selasa (13/2).

Alhasil, Polda Sumut akan melanjutkan sikap setelah pemanggilan kedua  tak datang, akan dilakukan upaya pemanggilan paksa untuk memeriksa H Anif.

Ronny juga mengaku tidak menutup kemungkinan nantinya Musa Rajekshah akan kembali diperiksa sebagai saksi.

“Karena disebutkan tengah berada di luar negeri, alasannya masih bisa kita terima. Jadi kita akan melakukan evaluasi hari ini, bagaimana menyikapinya,” tukasnya.

Sebelumnya, pihak Polda Sumut mengatakan, Musa Rajekshah menjadi saksi ke 14 yang diperiksa. Pihaknya juga berkoordinasi dengan ahli dari pusat serta akan memintai keterangan dari pihak Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan.

Kasus ini sudah diselidiki sejak November 2018 silam.  Sedangkan dugaan alih fungsi lahan itu sudah dilakukan puluhan tahun. Informasinya, perkebunan sawit itu sejak awal dikelola PT ALAM sekitar tahun 1990.

Hutan yang telah lama diusahai menjadi perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan keluarga Wagub Sumut itu, berada di tiga kecamatan di Kabupaten Langkat. Yakni Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Berandan Barat, dan Kecamatan Besitang.

Pihak-pihak yang sudah diperiksa Polda Sumut di antaranya Staf Bidang Penata Gunaan Hutan Dinas Kehutanan Sumut, Ucok Firda Purba, Kepala Sekai Perizinan dan Bina Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan Sumut, Indra Gunawan.

Selanjutnya Analis Kendali Mutu Pengukuran dan Pemetaan Kantor Wilayah Badan Pertanaham Nasional Pemprovsu,  Jamaluddin Mahasari,  Kepala Bidang Perkebunan (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) Kabupaten Langkat, Martin Ginting.

Selanjutnya Yasir Wagdhi sebagai Kepala Bidang (Kabid)  Penataan dan Pengendalian Pengelolaan Lingkungan Hidup (Dinas Lingkungan Hidup) di kabupaten Langkat, Mustafa Pane sebagai Kabid Pelayanan Perizinan Sumber Daya Alam (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu), Ibnu Hajar (Camat Besitang), Muhammad Harmain (Camat Brandan Barat), Faizal Rizal Matondang (Camat Sei Lepan), Suwarisno (Kepala Desa Harapan Makmur).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/