26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Akses Bukit Lawang Butuh Perbaikan

RUSAK: Jalan lintas menujuobjek wisata Bukit Lawang yang rusak hingga kini. (Bambang/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO  – BUKIT Lawang merupakan salah satu objek wisata alam di Kabupaten Langkat. Tak jarang para wisatawan baik dalam negeri, maupun luar negeri kerap berkunjung kesana.

Sayang, akses menuju spot wisata itu masih butuh perbaikan. Ya, jalan lintas ke lokasi wisata air Binjai-Bukit Lawang di Kabupaten Langkat (bagian hulu), kondisinya kini sangat memperihatinkan.

Lebih dari tiga kilometer jalan menyambungkan tiga kecamatan, kondisinya rusak parah. Saat musim penghujan tiba, jalanan tergenang air dan berlumpur.

Sebaliknya, disaat musim kemarau tiba, jalanan justru dipenuhi debu dan kerikil tajam. Akibatnya jalan itu rawan kecelakaan.

Pantauan Sumut Pos, titik kerusakan jalan masing-masing terdapat di Desa Naman Jahe, Desa Tanjung Langkat dan Desa Perkebunan Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian. Kemudian, Desa Paya Bedil, Desa Tanjung Lenggang, dan Desa Simpang Pulo Rambung, Kecamatan Bahorok.

Lalu, Keluraham Bela Rakyat, Kecamatan Kuala. “Sangat tidak nyaman melalui jalanan disini. Apalagi kalau mengendarai mobil. Sebab perginya sehat, pulangnya malah bisa kena encok,” ujar Zainal, salah seorang pengendara yang melintas.

Sementara, menurut Syarifuddin (34), kerusakan Jalan Binjai- Bukit Lawang telah berlangsung selama lebih dari dua tahunan.

Hanya saja menurutnya, hingga saat ini belum ada tanda jalan akan segera diperbaiki. “Pekerjaan perbaikan jalan memang ada. Namun itu tidak merata. Ada yang memang sudah mulus. Tapi banyak juga yang masih bergelombang, seperti daeah kita ini,” keluh warga Desa Kwala Serdang, Kecamatan Salapian ini.

Terkait kondisi itu, Syarifuddin meminta Pemerintah Kabupaten Langkat maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera melakukan proses perbaikan.

Sebab kondisi permukaan jalan yang cenderung bergelombang, serta kerao berlumpur. Dikhawatirkan akan memicu peningkatan angka kecelakaan lalu lintas fatal.

“Kalau kondisi jalan dibiarkan begini terus, takutnya korban akan bertambah banyak. Apalagi jalan ini jalur utama menuju objek wisata Bukit Lawang, yang sering dilewati wisatawan asing,” tukasnya.(bam/ala)

RUSAK: Jalan lintas menujuobjek wisata Bukit Lawang yang rusak hingga kini. (Bambang/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO  – BUKIT Lawang merupakan salah satu objek wisata alam di Kabupaten Langkat. Tak jarang para wisatawan baik dalam negeri, maupun luar negeri kerap berkunjung kesana.

Sayang, akses menuju spot wisata itu masih butuh perbaikan. Ya, jalan lintas ke lokasi wisata air Binjai-Bukit Lawang di Kabupaten Langkat (bagian hulu), kondisinya kini sangat memperihatinkan.

Lebih dari tiga kilometer jalan menyambungkan tiga kecamatan, kondisinya rusak parah. Saat musim penghujan tiba, jalanan tergenang air dan berlumpur.

Sebaliknya, disaat musim kemarau tiba, jalanan justru dipenuhi debu dan kerikil tajam. Akibatnya jalan itu rawan kecelakaan.

Pantauan Sumut Pos, titik kerusakan jalan masing-masing terdapat di Desa Naman Jahe, Desa Tanjung Langkat dan Desa Perkebunan Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian. Kemudian, Desa Paya Bedil, Desa Tanjung Lenggang, dan Desa Simpang Pulo Rambung, Kecamatan Bahorok.

Lalu, Keluraham Bela Rakyat, Kecamatan Kuala. “Sangat tidak nyaman melalui jalanan disini. Apalagi kalau mengendarai mobil. Sebab perginya sehat, pulangnya malah bisa kena encok,” ujar Zainal, salah seorang pengendara yang melintas.

Sementara, menurut Syarifuddin (34), kerusakan Jalan Binjai- Bukit Lawang telah berlangsung selama lebih dari dua tahunan.

Hanya saja menurutnya, hingga saat ini belum ada tanda jalan akan segera diperbaiki. “Pekerjaan perbaikan jalan memang ada. Namun itu tidak merata. Ada yang memang sudah mulus. Tapi banyak juga yang masih bergelombang, seperti daeah kita ini,” keluh warga Desa Kwala Serdang, Kecamatan Salapian ini.

Terkait kondisi itu, Syarifuddin meminta Pemerintah Kabupaten Langkat maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera melakukan proses perbaikan.

Sebab kondisi permukaan jalan yang cenderung bergelombang, serta kerao berlumpur. Dikhawatirkan akan memicu peningkatan angka kecelakaan lalu lintas fatal.

“Kalau kondisi jalan dibiarkan begini terus, takutnya korban akan bertambah banyak. Apalagi jalan ini jalur utama menuju objek wisata Bukit Lawang, yang sering dilewati wisatawan asing,” tukasnya.(bam/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/