25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Dinding Parit Dibangun Tinggi Sebelah

Warga Labusel Khawatir Drainase tidak Berfungsi

LABUHANBATU- Pengerjaan proyek perbaikan parit disekitaran Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) disorot warga sekitar. Pasalnya, pembangunan drainase yang berfungsi melancarkankan sirkulasi air tersebut dindingnya hampir keseluruhan tinggi sebelah.

Kepada wartawan sejumlah warga mengaku heran mengapa pekerja membangun dinding parit berbeda ketinggiannya. “Setahu saya sebagai pengusaha
kontraktor, tidak ada namanya dalam bestek pembangunan parit berbeda ketinggian dindingnya,” ujar A Hasibuan, Rabu (12/9).

Keheranan juga diutarakan Fandy S terkait pembangunan parit di beberapa titik di sekitaran Kota Pinang. “Memang masih dalam pembangunan, tapi kenapa air yang ada di dalam parit itu tidak ngalir. Kalaulah selesainya juga nanti begitu, bisa ke badan jalan airnya meluap nanti,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, mereka meminta kepada pengawas pengerjaan proyek agar benar-benar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pembangunan proyek pembuatan drainase tersebut dengan tujuan proyek tersebut dibangun dengan berkwalitas baik dan tidak merugikan pihak manapun.

Menanggapi hal itu, seorang anggota DPRD Kabupaten Labusel Hasraruddin Hasibuan mengatakan, proyek pembangunan drainase tersebut harus diperbaiki oleh rekanan selaku pemenang tender dan disesuaikan dengan bestek kontrak yang ada. Jika tidak, pihaknya tidak segan-segan untuk memintanya membongkar bangunan itu. “Kalau tidak, kami memintanya untuk dibongkar, karena dapat  berpotensi banjir dan menggenangi rumah penduduk,” terangnya.(mag-16)

Warga Labusel Khawatir Drainase tidak Berfungsi

LABUHANBATU- Pengerjaan proyek perbaikan parit disekitaran Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) disorot warga sekitar. Pasalnya, pembangunan drainase yang berfungsi melancarkankan sirkulasi air tersebut dindingnya hampir keseluruhan tinggi sebelah.

Kepada wartawan sejumlah warga mengaku heran mengapa pekerja membangun dinding parit berbeda ketinggiannya. “Setahu saya sebagai pengusaha
kontraktor, tidak ada namanya dalam bestek pembangunan parit berbeda ketinggian dindingnya,” ujar A Hasibuan, Rabu (12/9).

Keheranan juga diutarakan Fandy S terkait pembangunan parit di beberapa titik di sekitaran Kota Pinang. “Memang masih dalam pembangunan, tapi kenapa air yang ada di dalam parit itu tidak ngalir. Kalaulah selesainya juga nanti begitu, bisa ke badan jalan airnya meluap nanti,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, mereka meminta kepada pengawas pengerjaan proyek agar benar-benar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pembangunan proyek pembuatan drainase tersebut dengan tujuan proyek tersebut dibangun dengan berkwalitas baik dan tidak merugikan pihak manapun.

Menanggapi hal itu, seorang anggota DPRD Kabupaten Labusel Hasraruddin Hasibuan mengatakan, proyek pembangunan drainase tersebut harus diperbaiki oleh rekanan selaku pemenang tender dan disesuaikan dengan bestek kontrak yang ada. Jika tidak, pihaknya tidak segan-segan untuk memintanya membongkar bangunan itu. “Kalau tidak, kami memintanya untuk dibongkar, karena dapat  berpotensi banjir dan menggenangi rumah penduduk,” terangnya.(mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/