25 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Labuhanbatu Kekurangan 1.773 Guru

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Labuhanbatu mengalami kekurangan guru di jenjang TK, SD, dan SMP negeri. Bahkan, asumsi pada 2019, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Labuhanbatu kekurangan sebanyak 1.773 tenaga guru.

“Iya, diperkirakan pada 2019 lalu, Labuhanbatu sudah kekurangan 1.773 guru,” ungkap Plt Kepala Disdik Kabupaten Labuhanbatu, Asrol Aziz Lubis, Selasa (13/9).

Kekurangan tenaga guru itu, lanjut Asrol, tersebar di 7 TK pembina, SD sebanyak 242 sekolah, dan pada 33 SMP.

Kekurangan disebabkan banyaknya jumlah guru yang memasuki masa pensiun. Diperparah pula, selama 5 tahun terakhir tidak adanya penerimaan tenaga guru baru.

“Rata-rata jumlah guru yang pensiun sekitar 100-an orang per tahun,” tuturnya.

Tapi, pihak Pemkab Labuhanbatu, merasa terbantu dengan adanya pengangkatan guru jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Tahap 1, menurut Asrol, pihak Kementerian Pembedaayan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) memberi peluang sebanyak 100 guru honorer diangkat sebagai guru PPPK. Statusnya, April 2022 sudah menerima SK.

“Dan tahap kedua, didominasi guru swasta yang diterima sebagai guru PPPK sebanyak 60 orang, dan Mei 2022 menerima SK,” bebernya.

Pihaknya juga masih menunggu hasil proses pemetaan dari Kemen PAN-RB untuk pengangkatan usulan sebanyak 334 tenaga guru. Dan untuk memberikan Nomor Induk Pegawai (NIP)

“Sebanyak 334 orang sudah lulus passing grade yang ditentukan pihak Kemendikbudristek. Tinggal menunggu NIP yang dikeluarkan Kemen PAN-RB untuk selanjutnya dilakukan pemberkasan,” jelas Asrol lagi.

Kemudian, dalam upaya menambah tenaga guru, pihaknya juga mengirimkan sebanyak 300 tenaga guru yamg diajukan sebagai PPPK untuk menjalani proses observasi. Usulan tersebut diajukan pada Juli 2022 lalu ke Kemendikbudristek.

“Harapannya tahun ini setelah dilakukan rapat koordinasi tentang pengangkatan PPPK, kita bisa menambah kekurangan jumlah guru yang semakin dibutuhkan,” pungkas Asrol. (fdh/saz)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Labuhanbatu mengalami kekurangan guru di jenjang TK, SD, dan SMP negeri. Bahkan, asumsi pada 2019, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Labuhanbatu kekurangan sebanyak 1.773 tenaga guru.

“Iya, diperkirakan pada 2019 lalu, Labuhanbatu sudah kekurangan 1.773 guru,” ungkap Plt Kepala Disdik Kabupaten Labuhanbatu, Asrol Aziz Lubis, Selasa (13/9).

Kekurangan tenaga guru itu, lanjut Asrol, tersebar di 7 TK pembina, SD sebanyak 242 sekolah, dan pada 33 SMP.

Kekurangan disebabkan banyaknya jumlah guru yang memasuki masa pensiun. Diperparah pula, selama 5 tahun terakhir tidak adanya penerimaan tenaga guru baru.

“Rata-rata jumlah guru yang pensiun sekitar 100-an orang per tahun,” tuturnya.

Tapi, pihak Pemkab Labuhanbatu, merasa terbantu dengan adanya pengangkatan guru jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Tahap 1, menurut Asrol, pihak Kementerian Pembedaayan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) memberi peluang sebanyak 100 guru honorer diangkat sebagai guru PPPK. Statusnya, April 2022 sudah menerima SK.

“Dan tahap kedua, didominasi guru swasta yang diterima sebagai guru PPPK sebanyak 60 orang, dan Mei 2022 menerima SK,” bebernya.

Pihaknya juga masih menunggu hasil proses pemetaan dari Kemen PAN-RB untuk pengangkatan usulan sebanyak 334 tenaga guru. Dan untuk memberikan Nomor Induk Pegawai (NIP)

“Sebanyak 334 orang sudah lulus passing grade yang ditentukan pihak Kemendikbudristek. Tinggal menunggu NIP yang dikeluarkan Kemen PAN-RB untuk selanjutnya dilakukan pemberkasan,” jelas Asrol lagi.

Kemudian, dalam upaya menambah tenaga guru, pihaknya juga mengirimkan sebanyak 300 tenaga guru yamg diajukan sebagai PPPK untuk menjalani proses observasi. Usulan tersebut diajukan pada Juli 2022 lalu ke Kemendikbudristek.

“Harapannya tahun ini setelah dilakukan rapat koordinasi tentang pengangkatan PPPK, kita bisa menambah kekurangan jumlah guru yang semakin dibutuhkan,” pungkas Asrol. (fdh/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/