26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Seorang Warga Hilang, Sepeda Motornya Tertimbun

Foto: Bambang/PM Dinding jembatan yang rusak di Tanjungpura, mengakibatkan seorang warga hilang.
Foto: Bambang/PM
Dinding jembatan yang rusak di Tanjungpura, mengakibatkan seorang warga hilang.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tak hanya menggenangi 924 rumah di Kec. Tanjungpura, luapan Sungai Batangserangan juga membuat seorang warga hilang. Jendania Sitepu (40) diyakini hilang setelah tanah sepanjang 10 meter di bibir Jembatan Bandarpulo di Desa Kwalamusam, Kec. Padangtualang, amblas, Selasa (13/1) dini hari.

Warga Dusun Limaukayau, Desa Namosialang, Kec. Batangserangan yang kesehariannya menjual ikan segar itu, diduga terperosok ke dalam lubang longsoran, lalu hanyut terbawa arus sungai, saat melintasi jembatan. Itupun diketahui setelah warga mendapati sepedamotor dan kotak ikan miliknya, tertimbun material longsoran pada dinding tebing, tepat di bawah jembatan.

Foto: Bambang/PM Sepeda motor milik Jendania Sitepu, warga yang hilang.
Foto: Bambang/PM
Sepeda motor milik Jendania Sitepu, warga yang hilang.

Hingga Selasa sore, keberadaan korban masih belum diketahui. Jembatan sekitar 30 meter dengan lebar sekitar 3,4 meter itu, merupakan akses jalan penghubung antara Kec. Batangserangan dengan Padangtualang. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat dibantu beberapa personil TNI AD dari Koramil 10/Padang Tualang, masih mencari keberadaan korban, dengan menyusuri Sungai Batang Serangan menggunakan 2 unit perahu karet.

Sementara, 924 rumah yang digenangi air dengan ketinggian 30-40 cm itu, terletak di 4 desa wilayah Kec. Tanjungpura. Yakni di Desa Lalang, Desa Pekubuan, Desa Payaperupuk, dan Desa Cengal Barat. Luapan air sungai akibat hujan deras mengguyur sejak Senin (12/1), juga merusak fasilitas umum, areal persawahan, dan beberapa bangunan penahan air.

Di antaranya kerusakan pintu klep tanggul di Dusun Paluhnipah selebar 8 meter, serta jebolnya 2 pintu tanggul di Desa Cengal Barat, dan di Dusun III Desa Lalang. Beberapa warga berusaha membendung kebocoran tanggul dengan memanfaatkan alat seadanya. Dengan bahu membahu mereka mengisi goni dengan batu dan tanah untuk menahan agar arus air tidak semakin membuat banjir lebih parah lagi. Sebagian besar warga korban luapan air, masih terlihat bertahan di rumahnya masing-masing, sembari menunggu surutnya permukaan air yang menggenangi wilayah pemukiman mereka.

Koramil 11/Tanjungpura sendiri sudah mendirikan Posko Penanggulangan Bencana Banjir di Dusun IX Desa Pekubuan. Di posko itu, TNI menyiapkan perahu karet, dan obat-obatan untuk penyembuhan penyakit kulit.

Foto: Bambang/PM Rumah terendam banjir di Tanjungpura, Sumut.
Foto: Bambang/PM
Rumah terendam banjir di Tanjungpura, Sumut.

Kabag humas Pemkab Langkat Rizal Gultom masih belum mengetahui secara pasti berapa kepala keluarga yang menjadi korban. “Untuk data, kita masih menunggu tim yang sudah di lapangan,” ucapnya

Terpisah kepala BPBD Langkat Irwan Syahri ketika dihubungi mengatakan, untuk korban banjir Tanjungpura, merupakan banjir musiman. “Kalau di Tanjungpura kayak mana kita bilang, karena di sana memang banjir musiman. Di sana rumah warga terendam,” terangnya.

Sementara, tanah di dekat jembatan yang amblas, pihaknya saat ini sudah berhasil membangun jembatan darurat yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sedangkan untuk kendaraan roda empat yang ingin melintas disana, pihaknya juga menyiapkan jembatan apung. “Kalau dibilang terisolir tidak juga, saat ini kami (BPBD) stand by disana untuk membantu proses evakuasi. Ini anggota masih di sana dan masih terus mencari korban yang terbawa arus,” terangnya.(bam/trg)

Foto: Bambang/PM Dinding jembatan yang rusak di Tanjungpura, mengakibatkan seorang warga hilang.
Foto: Bambang/PM
Dinding jembatan yang rusak di Tanjungpura, mengakibatkan seorang warga hilang.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tak hanya menggenangi 924 rumah di Kec. Tanjungpura, luapan Sungai Batangserangan juga membuat seorang warga hilang. Jendania Sitepu (40) diyakini hilang setelah tanah sepanjang 10 meter di bibir Jembatan Bandarpulo di Desa Kwalamusam, Kec. Padangtualang, amblas, Selasa (13/1) dini hari.

Warga Dusun Limaukayau, Desa Namosialang, Kec. Batangserangan yang kesehariannya menjual ikan segar itu, diduga terperosok ke dalam lubang longsoran, lalu hanyut terbawa arus sungai, saat melintasi jembatan. Itupun diketahui setelah warga mendapati sepedamotor dan kotak ikan miliknya, tertimbun material longsoran pada dinding tebing, tepat di bawah jembatan.

Foto: Bambang/PM Sepeda motor milik Jendania Sitepu, warga yang hilang.
Foto: Bambang/PM
Sepeda motor milik Jendania Sitepu, warga yang hilang.

Hingga Selasa sore, keberadaan korban masih belum diketahui. Jembatan sekitar 30 meter dengan lebar sekitar 3,4 meter itu, merupakan akses jalan penghubung antara Kec. Batangserangan dengan Padangtualang. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat dibantu beberapa personil TNI AD dari Koramil 10/Padang Tualang, masih mencari keberadaan korban, dengan menyusuri Sungai Batang Serangan menggunakan 2 unit perahu karet.

Sementara, 924 rumah yang digenangi air dengan ketinggian 30-40 cm itu, terletak di 4 desa wilayah Kec. Tanjungpura. Yakni di Desa Lalang, Desa Pekubuan, Desa Payaperupuk, dan Desa Cengal Barat. Luapan air sungai akibat hujan deras mengguyur sejak Senin (12/1), juga merusak fasilitas umum, areal persawahan, dan beberapa bangunan penahan air.

Di antaranya kerusakan pintu klep tanggul di Dusun Paluhnipah selebar 8 meter, serta jebolnya 2 pintu tanggul di Desa Cengal Barat, dan di Dusun III Desa Lalang. Beberapa warga berusaha membendung kebocoran tanggul dengan memanfaatkan alat seadanya. Dengan bahu membahu mereka mengisi goni dengan batu dan tanah untuk menahan agar arus air tidak semakin membuat banjir lebih parah lagi. Sebagian besar warga korban luapan air, masih terlihat bertahan di rumahnya masing-masing, sembari menunggu surutnya permukaan air yang menggenangi wilayah pemukiman mereka.

Koramil 11/Tanjungpura sendiri sudah mendirikan Posko Penanggulangan Bencana Banjir di Dusun IX Desa Pekubuan. Di posko itu, TNI menyiapkan perahu karet, dan obat-obatan untuk penyembuhan penyakit kulit.

Foto: Bambang/PM Rumah terendam banjir di Tanjungpura, Sumut.
Foto: Bambang/PM
Rumah terendam banjir di Tanjungpura, Sumut.

Kabag humas Pemkab Langkat Rizal Gultom masih belum mengetahui secara pasti berapa kepala keluarga yang menjadi korban. “Untuk data, kita masih menunggu tim yang sudah di lapangan,” ucapnya

Terpisah kepala BPBD Langkat Irwan Syahri ketika dihubungi mengatakan, untuk korban banjir Tanjungpura, merupakan banjir musiman. “Kalau di Tanjungpura kayak mana kita bilang, karena di sana memang banjir musiman. Di sana rumah warga terendam,” terangnya.

Sementara, tanah di dekat jembatan yang amblas, pihaknya saat ini sudah berhasil membangun jembatan darurat yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sedangkan untuk kendaraan roda empat yang ingin melintas disana, pihaknya juga menyiapkan jembatan apung. “Kalau dibilang terisolir tidak juga, saat ini kami (BPBD) stand by disana untuk membantu proses evakuasi. Ini anggota masih di sana dan masih terus mencari korban yang terbawa arus,” terangnya.(bam/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/