33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

OK Arya Ditangkap, Wakilnya Ngaku Tak Tau

Foto: Net
Wakil Bupati Batubara RM Harry Nugroho saat memberi keterangan kepada awak media.

BATUBARA, SUMUTPOS.COKabar penangkapan Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnain SH MM oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cepat menyebar ke tengah-tengah masyarakat, serta seketika viral diperbincangkan.

“Bupati Batubara ditangkap KPK kabarnya ya, coba kita pastikan di kantor Bupati,” kata beberapa wartawan di Limapuluh, kemarin.

Usai mendapatkan informasi yang berkembang tersebut, para awak media baik media cetak, online dan elektronik langsung mengecek kondisi kantor Bupati Batubara yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kec. Limapuluh, Batubara. Namun belum ada satupun orang yang berada di sekitar kantor bupati yang dapat memberikan informasi pasti terkait kabar tersebut.

“Informasinya seperti itu, makanya ini saya juga masih cari tau kabar dan informasi pastinya,” ungkap M Syukri, pegawai Humas di lingkungan Pemkab Batubara.

Dia juga mengatakan, pada Rabu (13/9) pagi hingga siang hari sekira pukul 14.00 wib Bupati Batubara OK Arya masih berada di kantor.

“Tadi pagi Bupati memang masuk kantor dan sempat mengisi acara Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 TP PKK Kabupaten Batubara di Aula Kantor Bupati. Beliau juga tadi ada tamunya dan saya sempat berada di kantornya sampai pukul 14.00 wib. Tapi mungkin setelah itu, saya tidak tahu,” katanya sembari mengatakan sudah berusaha menghubungi nomor bupati namun belum bisa tersambung.

Usaha awak mediapun terus mencoba mencari kebenaran informasi yang berkembang di kalangan penjaga Kantor Bupati Batubara.

“Tadi ada tiga orang pria yang datang bang sekira pukul 14.00 wib, mereka memakai kaos, jaket dan celana keper, dan celana lee, ada juga yang pakai jaket, tadi mereka memaksa mau bertemu sama Bupati. Namun saat disuruh mengisi buku tamu mereka menolak,” kata petugas Satpol PP yang saat itu tengah berjaga.

Informasi dihimpun, para petugas Satpol PP yang saat itu tengah bertugas sempat menghalang-halangi ketiga pria yang memaksa masuk ke ruangan bupati. Dan sempat terjadi perdebatan di depan ruang Kantor Bupati.

Saat itu ketiga petugas KPK itu duduk dibangku tunggu, tidak lama kemudin ada tamu keluar dan saat itu ketiga pria itu memaksa mau masuk, namun dihadang ajudan Bupati.

Foto: Net
Wakil Bupati Batubara RM Harry Nugroho saat memberi keterangan kepada awak media.

BATUBARA, SUMUTPOS.COKabar penangkapan Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnain SH MM oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cepat menyebar ke tengah-tengah masyarakat, serta seketika viral diperbincangkan.

“Bupati Batubara ditangkap KPK kabarnya ya, coba kita pastikan di kantor Bupati,” kata beberapa wartawan di Limapuluh, kemarin.

Usai mendapatkan informasi yang berkembang tersebut, para awak media baik media cetak, online dan elektronik langsung mengecek kondisi kantor Bupati Batubara yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kec. Limapuluh, Batubara. Namun belum ada satupun orang yang berada di sekitar kantor bupati yang dapat memberikan informasi pasti terkait kabar tersebut.

“Informasinya seperti itu, makanya ini saya juga masih cari tau kabar dan informasi pastinya,” ungkap M Syukri, pegawai Humas di lingkungan Pemkab Batubara.

Dia juga mengatakan, pada Rabu (13/9) pagi hingga siang hari sekira pukul 14.00 wib Bupati Batubara OK Arya masih berada di kantor.

“Tadi pagi Bupati memang masuk kantor dan sempat mengisi acara Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 TP PKK Kabupaten Batubara di Aula Kantor Bupati. Beliau juga tadi ada tamunya dan saya sempat berada di kantornya sampai pukul 14.00 wib. Tapi mungkin setelah itu, saya tidak tahu,” katanya sembari mengatakan sudah berusaha menghubungi nomor bupati namun belum bisa tersambung.

Usaha awak mediapun terus mencoba mencari kebenaran informasi yang berkembang di kalangan penjaga Kantor Bupati Batubara.

“Tadi ada tiga orang pria yang datang bang sekira pukul 14.00 wib, mereka memakai kaos, jaket dan celana keper, dan celana lee, ada juga yang pakai jaket, tadi mereka memaksa mau bertemu sama Bupati. Namun saat disuruh mengisi buku tamu mereka menolak,” kata petugas Satpol PP yang saat itu tengah berjaga.

Informasi dihimpun, para petugas Satpol PP yang saat itu tengah bertugas sempat menghalang-halangi ketiga pria yang memaksa masuk ke ruangan bupati. Dan sempat terjadi perdebatan di depan ruang Kantor Bupati.

Saat itu ketiga petugas KPK itu duduk dibangku tunggu, tidak lama kemudin ada tamu keluar dan saat itu ketiga pria itu memaksa mau masuk, namun dihadang ajudan Bupati.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/