Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Bupati Batubara, Oka Arya (Baju Putih) digiring keluar dari gedung Dirkrimsus Poldasu, usai terjaring OTT oleh KPK, Rabu (13/9/2017).
Setelah menunjukkan surat tugasnya, petugas KPK tersebut pun langsung masuk dan sekitar 15 menit kemudian, ketiga orang petugas KPK keluar dari ruang kantor bupati bersama Bupati Batubara OK Arya dan masuk ke mobil Avanza warna hitam BK 1192 EP. Setelah itu, mobil sempat berputar ke arah Kantor Sekda Batubara, sebelum akhirnya pergi kearah Simpang Limapuluh.
Sementara itu, Wakil Bupati Batubara RM Harry Nugroho kepada sejumlah awak media, di halaman Kantor Bupati Batubara, Rabu (13/9) sekitar pukul 16.45 wib mengaku tidak mengetahui tentang isu yang berkembang tentang penangkapan Bupati oleh KPK.
“Saya tidak tau tentang isu tersebut, saya baru tau isu tersebut dari orang-orang di kantor,” katanya.
Ia mengatakan, hari ini dia tau Bupati memang masuk kantor. Terakhir dia berusaha berkomunikasi dengan bupati pukul 15.00 wib sampai 16.00 wib, tetapi handphone beliau tidak diangkat.
“Setelah itu saya hubungi lagi sudah tidak bisa. Hari ini memang Bupati masuk kantor. Kalau memang kantor Bupati disegel, seperti kawan-kawan lihat, gak ada penyegelan,” ujar Wabup mengakhiri.
Sementara itu, terkait informasi penangkapan Bupati Batubara tersebut, rumah dinas Bupati Batubara juga masih tampak sepi dan hanya dijaga oleh petugas Satpol PP yang berada di pos jaga. Tampak sebuah mobil Avanza warna abu-abu parkir di halaman rumah dinas.
Tim KPK yang lainnya juga sempat ke rumah Dinas Bupati Batubara dan dikabarkan membawa AS yang merupakan orang kepercayaaan Bupati Batubara. Selain itu, dikabarkan KPK juga menangkap dua orang lainnya yakni Yi dan KA. KPK juga menyita dokumen yang ada di ruangan kerja Bupati Batubara dan di rumah dinasnya. Informasi yang berkembang, penangkapan yang dilakukan KPK terhadap orang nomor satu di Batubara tersebut yakni terkait APBD 2017. (bbs/ras)
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Bupati Batubara, Oka Arya (Baju Putih) digiring keluar dari gedung Dirkrimsus Poldasu, usai terjaring OTT oleh KPK, Rabu (13/9/2017).
Setelah menunjukkan surat tugasnya, petugas KPK tersebut pun langsung masuk dan sekitar 15 menit kemudian, ketiga orang petugas KPK keluar dari ruang kantor bupati bersama Bupati Batubara OK Arya dan masuk ke mobil Avanza warna hitam BK 1192 EP. Setelah itu, mobil sempat berputar ke arah Kantor Sekda Batubara, sebelum akhirnya pergi kearah Simpang Limapuluh.
Sementara itu, Wakil Bupati Batubara RM Harry Nugroho kepada sejumlah awak media, di halaman Kantor Bupati Batubara, Rabu (13/9) sekitar pukul 16.45 wib mengaku tidak mengetahui tentang isu yang berkembang tentang penangkapan Bupati oleh KPK.
“Saya tidak tau tentang isu tersebut, saya baru tau isu tersebut dari orang-orang di kantor,” katanya.
Ia mengatakan, hari ini dia tau Bupati memang masuk kantor. Terakhir dia berusaha berkomunikasi dengan bupati pukul 15.00 wib sampai 16.00 wib, tetapi handphone beliau tidak diangkat.
“Setelah itu saya hubungi lagi sudah tidak bisa. Hari ini memang Bupati masuk kantor. Kalau memang kantor Bupati disegel, seperti kawan-kawan lihat, gak ada penyegelan,” ujar Wabup mengakhiri.
Sementara itu, terkait informasi penangkapan Bupati Batubara tersebut, rumah dinas Bupati Batubara juga masih tampak sepi dan hanya dijaga oleh petugas Satpol PP yang berada di pos jaga. Tampak sebuah mobil Avanza warna abu-abu parkir di halaman rumah dinas.
Tim KPK yang lainnya juga sempat ke rumah Dinas Bupati Batubara dan dikabarkan membawa AS yang merupakan orang kepercayaaan Bupati Batubara. Selain itu, dikabarkan KPK juga menangkap dua orang lainnya yakni Yi dan KA. KPK juga menyita dokumen yang ada di ruangan kerja Bupati Batubara dan di rumah dinasnya. Informasi yang berkembang, penangkapan yang dilakukan KPK terhadap orang nomor satu di Batubara tersebut yakni terkait APBD 2017. (bbs/ras)
