25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Ibunya Meninggal saat Melahirkan, Edy Ingin Adopsi Bayi Jadi Cucu

MADINA, SUMUTPOS.CO – Saat menyaksikan vaksinasi bayi di Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailingnatal (Madina), mata Gubernur Sumut Edy Rahyamadi, tertuju kepada seorang bayi yang menangis saat disuntik. Dia pun langsung mendatangi bayi bernama Hilmi yang diasuh oleh bibinya, Suryani Batubara.

Menurut Suryani, ibu bayi berusia 2,5 bulan itu, meninggal dunia saat melahirkan. Sementara ayahnya berkerja di perkebunan wilayah Sosa, Kabupaten Padanglawas (Palas).

“Ibunya meninggal saat melahirkan dia Pak,” ungkap Suryani kepada Edy, seperti dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @infosumutku, Jumat (14/10) siang.

Dalam video tersebut, tampak Edy bersedih melihat nasib bayi tersebut, yang tidak lagi memiliki ibu kandung. Dia pun berniat untuk mengadopsi sang bayi menjadi cucunya.

“Alamak kasihannya. Untuk saya aja,” tuturnya, sembari mengendong bayi tersebut ke satu rumah dan memberitahu kepada istrinya, Nawal Lubis.

“Ma, lihat ini. Emaknya meninggal,” ujar Edy kepada istrinya, yang langsung menggendong bayi tersebut.

Namun, niat Edy untuk membawa sang bayi tersebut ke Kota Medan untuk dirawat sebagai cucu, ditolak oleh Suryani. Karena selaku kakak kandung dari ayah bayi itu, mengaku masih sanggup merawat Hilmi, seperti anak kandungnya.

“Bapak (Edy) bilang, untuk kami saja. Enggak mungkinlah, kami masih ada, selaku saudaranya,” kata Suryani terharu, atas niat baik Edy untuk mengadopsi bayi perempuan tersebut.

Suryani juga mengatakan, ibu bayi itu meninggal bukan karena sakit. Tapi meninggal usai melahirkan bayi tersebut, pada 24 Juli 2022 lalu.

Dengan keikhlasan, Suryani merawat Hilmi seperti anak kandungnya, dan memberikan ASI yang keluar dari payudaranya sendiri. Namun diketahui, Suryani tidak baru melahirkan maupun memiliki bayi.

“Suryani memberi Hilmi ASI-nya sendiri, yang entah bagaimana bisa keluar. Walau anaknya sudah tidak ada lagi yang menyusui. Kisah ini, diketahui semua warga Ulu Pungkut, mereka percaya ASI Suryani muncul karena keikhlasannya merawat Hilmi,” tutur narasi dalam video tersebut. (gus/saz)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Saat menyaksikan vaksinasi bayi di Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailingnatal (Madina), mata Gubernur Sumut Edy Rahyamadi, tertuju kepada seorang bayi yang menangis saat disuntik. Dia pun langsung mendatangi bayi bernama Hilmi yang diasuh oleh bibinya, Suryani Batubara.

Menurut Suryani, ibu bayi berusia 2,5 bulan itu, meninggal dunia saat melahirkan. Sementara ayahnya berkerja di perkebunan wilayah Sosa, Kabupaten Padanglawas (Palas).

“Ibunya meninggal saat melahirkan dia Pak,” ungkap Suryani kepada Edy, seperti dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @infosumutku, Jumat (14/10) siang.

Dalam video tersebut, tampak Edy bersedih melihat nasib bayi tersebut, yang tidak lagi memiliki ibu kandung. Dia pun berniat untuk mengadopsi sang bayi menjadi cucunya.

“Alamak kasihannya. Untuk saya aja,” tuturnya, sembari mengendong bayi tersebut ke satu rumah dan memberitahu kepada istrinya, Nawal Lubis.

“Ma, lihat ini. Emaknya meninggal,” ujar Edy kepada istrinya, yang langsung menggendong bayi tersebut.

Namun, niat Edy untuk membawa sang bayi tersebut ke Kota Medan untuk dirawat sebagai cucu, ditolak oleh Suryani. Karena selaku kakak kandung dari ayah bayi itu, mengaku masih sanggup merawat Hilmi, seperti anak kandungnya.

“Bapak (Edy) bilang, untuk kami saja. Enggak mungkinlah, kami masih ada, selaku saudaranya,” kata Suryani terharu, atas niat baik Edy untuk mengadopsi bayi perempuan tersebut.

Suryani juga mengatakan, ibu bayi itu meninggal bukan karena sakit. Tapi meninggal usai melahirkan bayi tersebut, pada 24 Juli 2022 lalu.

Dengan keikhlasan, Suryani merawat Hilmi seperti anak kandungnya, dan memberikan ASI yang keluar dari payudaranya sendiri. Namun diketahui, Suryani tidak baru melahirkan maupun memiliki bayi.

“Suryani memberi Hilmi ASI-nya sendiri, yang entah bagaimana bisa keluar. Walau anaknya sudah tidak ada lagi yang menyusui. Kisah ini, diketahui semua warga Ulu Pungkut, mereka percaya ASI Suryani muncul karena keikhlasannya merawat Hilmi,” tutur narasi dalam video tersebut. (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/