KISARAN, SUMUTPOS.CO – Tertangkap basah mencuri tiga ekor lembu, Sutrisno (41) tewas diamuk ratusan warga. Sementara dua temannya berhasil melarikan diri. Aksi ’hukum rimba’ ala massa ini terjadi di Lingkungan IV Desa Sei Renggas, Kecamatan Kisaran Barat, Minggu (14/2) sekira pukul 02.00 WIB.
Supriadi, si pemilik lembu yang ditemui Minggu siang mengatakan, pencurian terjadi saat dirinya sibuk membantu persiapan pesta yang akan digelar salah seorang warga. Dini hari itu, dia tiba-tiba dijemput istrinya yang mendengar suara mencurigakan dari belakang rumah mereka.
Yakin ada yang tak beres, Supriadi langsung memeriksa kandang lembunya. Benar saja, lembu yang semula berjumlah 5, tinggal 2 ekor.
Terkejut melihat 3 ekor lembu perliharaanya raib, Supriadi langsung mencari jejak pelaku dan mengejarnya ke areal kebun sawit milik PT BSP yang hanya beberap meter di belakang rumahnya. Di tengah kegelapan malam, samar-samar Supriadi melihat 3 ekor lembunya diarak 3 pelaku menuju arah Bukit Katarina. Tanpa pikir panjang, spontan dengan sekuat tenaga Supriadi berteriak maling.
Teriakan itu menggemparkan warga yang tanpa dikomandoi langsung mengejar ke arah kebun sawit BSP dengan membawa berbagai senjata. Hingga akhirnya, Sutrisno yang bersumbunyi di semak-semak berhasil ditangkap. Sementara dua rekannya berhasil melarikan diri.
Ratusan warga yang sudah emosi langsung memukuli ayah 7 anak asal Dusun V Tasik Malaya, Kecamatan Air Joman, Asahan tersebut dengan berbagai jenis senjata tajam.
“Yang jelas ratusan warga yang menghakimi pelaku. Aku memang tak melihat begitu jelas karena sibuk mengejar lembuku yang lari ke sungai,” ujar Supriadi didampingi Poniman, Kepling Lingkungan IV Desa Sei Renggas Kecamatan Kisaran Barat, Asahan.
Poniman mengaku tidak mengetahui secara pasti tewasnya Sutrisno karena dimassa. Sebab, dirinya sibuk di acara persiapan pesta warganya. “Aku tahu pagi harinya karena dikabari warga. Sudah 2 kali warga kehilangan lembu, tapi selama ini pelakunya hanya setengah mati saja dipukuli warga,”ungkapnya.