32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Diresmikan Jokowi 9 Februari 2023, Terminal Tanjung Pinggir Masih Sepi Aktivitas

SUMUTPOS.CO – Usai diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Februari 2023 lalu, pelan-pelan Terminal Tanjung Pinggir mulai beroperasi. Namun aktivitas di sana masih cukup sepi.

Dari pantauan wartawan, Selasa (14/2), kawasan terminal yang berlokasi di Kecamatan Siantar Martoba ini, masih sangat sepi dari angkutan umum. Aktivitas di sana juga berkondisi sama. Hanya beberapa petugas yang memberikan pelayanan bagi sopir bus yang memasuki terminal. Setiap hari, masih sekitar 60 lebih unit bus yang masuk ke Terminal Tanjung Pinggir. Para penumpang, baik di kedatangan maupun keberangkatan, tidak ada terlihat, selain petugas dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Plt Koordinator Terminal Tanjung Pinggir, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 2 Sumatera Utara (Sumut), Kemenhub, Rita Sinaga mengatakan, terminal tersebut sudah mulai dioperasikan sejak diresmikan Jokowi.

“Terminal ini kan baru dibangun dengan biaya Rp39 miliar lebih. Pembangunannya sudah selesai. Tapi belum ada serah-terima kunci kepada kami. Namun, sudah bisa dipakai setelah diresmikan Pak Presiden,” ungkap Rita.

Adapun angkutan umum yang wajib masuk ke Terminal Tanjung Pinggir, yakni Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), baik kedatangan maupun keberangkatan.

“Nantinya terminal ini juga akan dimasuki angkutan pedesaan (angdes) dan angkutan kota (angkot). Tapi hanya ngetem saja, bukan pool. Namun untuk AKDP dan AKAP, nantinya akan dibuat loket masing-masing,” tutur Rita lagi.

Untuk sementara ini, lanjut Rita, bus yang masuk hanya melintas ke dalam Terminal Tanjung Pinggir, untuk diperiksa kelengkapan surat-suratnya.

“Bus yang masuk diperiksa dokumen dan fisik kendaraan. Semisal ada dokumen yang tidak lengkap, maka kami akan membuat laporan ke pimpinan. Nah, pimpinan nanti yang membuat tindakan dengan menyurati direksi bus yang bersangkutan. Kami di sini hanya pelayanan dan laporan, bukan penindakan,” bebernya.

Saat ditanya, bagaimana keberadaan bus yang berloket di wilayah Kota Pematangsiantar? Rita menjawab, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemko Pematangsiantar untuk bersama-sama mengimbau kepada pengelola bus, supaya tidak ada lagi loket selain di Terminal Tanjung Pinggir. Termasuk mengimbau angkot dan angdes masuk terminal. Soal kapan dilaksanakan, dia menagtakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemko Pematangsiantar.

“Kemenhub telah membantu dengan membangun terminal Tipe A di Siantar. Tujuannya agar pelayanan transportasi berjalan dengan baik dan penataan kota juga semakin baik, dengan tidak ada lagi bus yang parkir di pinggir jalan,” jelas Rita.

Rita pun menegaskan, tidak ada kutipan atau retribusi yang dikenakan kepada sopir bus yang masuk ke terminal, semuanya gratis. Bahkan fasilitas di Terminal Tanjung Pinggir sudah lengkap. Ada musala, tempat istirahat sopir, bengkel, toilet, dan fasilitas lainnya.

“Saat ini Terminal Tanjung Pinggir buka mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB. Dan kendalanya adalah di luar kawasan terminal, masih minim penerangan dari lampu jalan, drainase, dan jalan rusak. Kami sudah sampaikan ke Wali Kota Siantar, dan beliau berjanji akan membenahinya,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pematangsiantar, Tohom Lumbangaol menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 2 Sumut, Kemenhub. Hanya saja, surat resminya belum ada diterima.

“Kami belum bisa bertindak, seperti mengimbau angkot atau angdes masuk ke Terminal Tanjung Pinggir, karena suratnya belum kami terima. Nanti kalau suratnya sudah kami terima, baru dilakukan tindakan,” pungkasnya. (mag-7/saz)

SUMUTPOS.CO – Usai diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Februari 2023 lalu, pelan-pelan Terminal Tanjung Pinggir mulai beroperasi. Namun aktivitas di sana masih cukup sepi.

Dari pantauan wartawan, Selasa (14/2), kawasan terminal yang berlokasi di Kecamatan Siantar Martoba ini, masih sangat sepi dari angkutan umum. Aktivitas di sana juga berkondisi sama. Hanya beberapa petugas yang memberikan pelayanan bagi sopir bus yang memasuki terminal. Setiap hari, masih sekitar 60 lebih unit bus yang masuk ke Terminal Tanjung Pinggir. Para penumpang, baik di kedatangan maupun keberangkatan, tidak ada terlihat, selain petugas dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Plt Koordinator Terminal Tanjung Pinggir, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 2 Sumatera Utara (Sumut), Kemenhub, Rita Sinaga mengatakan, terminal tersebut sudah mulai dioperasikan sejak diresmikan Jokowi.

“Terminal ini kan baru dibangun dengan biaya Rp39 miliar lebih. Pembangunannya sudah selesai. Tapi belum ada serah-terima kunci kepada kami. Namun, sudah bisa dipakai setelah diresmikan Pak Presiden,” ungkap Rita.

Adapun angkutan umum yang wajib masuk ke Terminal Tanjung Pinggir, yakni Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), baik kedatangan maupun keberangkatan.

“Nantinya terminal ini juga akan dimasuki angkutan pedesaan (angdes) dan angkutan kota (angkot). Tapi hanya ngetem saja, bukan pool. Namun untuk AKDP dan AKAP, nantinya akan dibuat loket masing-masing,” tutur Rita lagi.

Untuk sementara ini, lanjut Rita, bus yang masuk hanya melintas ke dalam Terminal Tanjung Pinggir, untuk diperiksa kelengkapan surat-suratnya.

“Bus yang masuk diperiksa dokumen dan fisik kendaraan. Semisal ada dokumen yang tidak lengkap, maka kami akan membuat laporan ke pimpinan. Nah, pimpinan nanti yang membuat tindakan dengan menyurati direksi bus yang bersangkutan. Kami di sini hanya pelayanan dan laporan, bukan penindakan,” bebernya.

Saat ditanya, bagaimana keberadaan bus yang berloket di wilayah Kota Pematangsiantar? Rita menjawab, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemko Pematangsiantar untuk bersama-sama mengimbau kepada pengelola bus, supaya tidak ada lagi loket selain di Terminal Tanjung Pinggir. Termasuk mengimbau angkot dan angdes masuk terminal. Soal kapan dilaksanakan, dia menagtakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemko Pematangsiantar.

“Kemenhub telah membantu dengan membangun terminal Tipe A di Siantar. Tujuannya agar pelayanan transportasi berjalan dengan baik dan penataan kota juga semakin baik, dengan tidak ada lagi bus yang parkir di pinggir jalan,” jelas Rita.

Rita pun menegaskan, tidak ada kutipan atau retribusi yang dikenakan kepada sopir bus yang masuk ke terminal, semuanya gratis. Bahkan fasilitas di Terminal Tanjung Pinggir sudah lengkap. Ada musala, tempat istirahat sopir, bengkel, toilet, dan fasilitas lainnya.

“Saat ini Terminal Tanjung Pinggir buka mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB. Dan kendalanya adalah di luar kawasan terminal, masih minim penerangan dari lampu jalan, drainase, dan jalan rusak. Kami sudah sampaikan ke Wali Kota Siantar, dan beliau berjanji akan membenahinya,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pematangsiantar, Tohom Lumbangaol menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 2 Sumut, Kemenhub. Hanya saja, surat resminya belum ada diterima.

“Kami belum bisa bertindak, seperti mengimbau angkot atau angdes masuk ke Terminal Tanjung Pinggir, karena suratnya belum kami terima. Nanti kalau suratnya sudah kami terima, baru dilakukan tindakan,” pungkasnya. (mag-7/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/