AEK KANOPAN, SUMUTPOS.CO – Orientasi seks Wage (43) menyimpang!!! Saking menyimpangnya, pria yang berprofesi sebagai perias pengantin ini nekat melampiaskan kebutuhan seksnya kepada anak laki-laki berusia 12 tahun. Wage minta disodomi anak laki-laki yang masih SD itu.
Untuk menutupi lakon amoralnya itu, Wage selalu mengancam AS dengan mendatangkan seorang dukun untuk mengguna-gunai kedua orangtuanya jadi sakit, hingga berujung kematian.
Pun begitu, aksi pria warga Dusun Lima, Desa Siduadua, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) itu terkuak juga. Tante korban yang datang berkunjung, mendapat informasi jika keponakannya (AS) sering main ke rumah Wage. Jika pulang, AS selalu tampak murung. Apalagi kata warga, jika AS dikabarkan pernah dicabuli Wage.
Mendengar isu buruk itu, tante korban yang penasaran bermusyawarah dengan orangtua keponakannya, F (45) dan Uk (40). Meski dibujuk rayu, AS selalu menutup rapat apa yang dilakukan Wage kepadanya.
Dengan ancaman lehernya akan dipotong, akhirnya AS pun mau bercerita. “Saat itulah korban (AS) mengakui dirinya sering dicabuli oleh Wage,” ujar salah seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya, Senin (14/3) siang.
Kepada orangtua dan tantenya, AS pun mengaku jika lubang duburnya sering dirogoh-rogoh oleh Wage saat menonton televisi. Tak hanya itu, AS pun mengaku jika kemaluannya sering diisap Wage. Bahkan, AS juga diminta diminta memasukkan kemaluannya ke dubur Wage.
Berdasarkan pengakuan anaknya itu, F dan Uk pun membawa AS untuk membuat pengaduan ke Polsek Kualuh Hulu. Oleh petugas, laporan itupun langsung ditindaklanjuti. Wage pun diciduk dari kediamannya sekaligus tempat usahanya tempat salon dan tata rias pengantin.
Kasubag Humas Polres Labuhanbatu, AKP Viktor Sibarani mengatakan Wage masih dalam pemeriksaan di Mapolres Labuhanbatu. “Ya, pelaku masih diperiksa untuk tindaklanjutnya,” ujar Viktor.
Ditangkapnya Wage, disambut gembira oleh warga Dusun Lima, Desa Siduadua, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura. Karena warga khawatir aksi amoral Wage akan mengancam anak-anak mereka.
Meski warga sebelumnya pernah menaruh curiga, namun tak ada bukti kuat untuk menindak Wage. Namun warga menduga, jika korban Wage tak hanya AS saja. “Kami senang dia (Wage) ditangkap, mungkin baru ini dia ketahuannya,” ungkap M Hasibuan. (cr-1/han/ala)