MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bandara Silangit di Kabupaten Tapunuli Utara (Taput) Sumatera Utara melakukan pembenahan guna menjadi Bandara Internasional. Pemerintahan Indonesia kini melengkapi fasilitas bandara dengan standar bandara berskala internasional.
Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkuham Sumut) bersama pihak Lalulintas Keimigrasian pada Direktorat Jendral Keimigrasian Kemenkuham Pusat delam waktu dekat ini akan membangun fasilitas tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) di Bandara Silangit itu.
“Ini kita sedang melakukan peninjuan langsung di Silangit bersama Diretur Lalu-lintas Keimigrasian pada Direktorat Jendral Keimigrasian Kemenkuham Pusat. Fasilitas pendukung ini dibangun untuk menciptakan Bandara Silangit menjadi bandara berkelas internasional,” kata Hubungan Masyarakat (Humas) Kemenkuham Sumut, Josua Ginting kepada Sumut Pos, Senin (14/8) siang.
Hal tersebut, menurut Josua untuk mendukung program Joko Widodo untuk memajukan wisata Danau Toba menjadi wisata internasional dan untuk menarik wisatawan mancangera untuk berkunjung ke Danau Toba melalui Bandara Silangit.
“Dengan program pemerintah Pusat untuk Danau Toba. Pastinya, lalulintas keimigrasi akan meningkat dari luar negeri masuk ke Indonesia, khususnya ke Taput melalui Bandara tersebut. Makanya, kita akan sediakan TPI di Bandara itu,” katanya.
Bandara Silangit sendiri, akan berubah nama menjadi Bandara Sisingamangaraja Internasional Airport. Namun, wacana pergantian nama Bandara Silangit belum mendapat resmi dari pemerintah pusat maupun pemerintah setempat.
“Pastinya, sebelum beroperasi keseluruhan menjadi bandara Internasional. Sesuai dengan tugas kita. Kita siap dulu fasilitas untuk lalulintas imigrasi dengan akan mendirikan TPI dibandara tersebut,” tandasnya.
Untuk diketahui, Bandar Udara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter. Pada Maret 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan langsung pengoperasian Bandara Silangit. Sejak saat itu pembangunan bandara pun gencar dilakukan.
Pada tahun 2011, Bandara Silangit akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter dan direncanakan pada tahun 2015 akan diperpanjang kembali menjadi 3.800 by 45 meter (12.467 × 148 ft), sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar secara reguler.
Pada tanggal 18 Januari 2011, Bandara Silangit didatangi oleh Presiden RI beserta rombongan yang menggunakan pesawat Boeing 737-500. Dengan kedatangan Presiden tersebut, dinyatakanlah bahwa Bandara Silangit telah sanggup melayani pesawat sekelas A320, & B737 Next Generation, & MAX
Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimilikinya, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia. Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Dengan demikian, status bandara ini secara otomatis berubah dari bandara UPT menjadi bandara komersial.
Sebagai Bandara ke 13 PT. Angkasa Pura II (Persero), pembenahan fasilitas pelanan terus dilakukan hingga saat ini, renovasi toilet untuk pemenuhan standar toilet juara, renovasi Musholla dan Tempat Wudhu yang layak, pembuatan Kid Zone, pengadaan Free Charging, penguatan sinyal wifi, perbaikan area counter check in dan pembenahan Nursery Room, adalah sebagian dari pembenahan.(gus/azw)