Sebelumnya, Politisi PDIP Sutrisno Pangaribuan menilai, ada beberapa alasan mengapa partainya sampai saat ini belum juga mengumumkan siapa yang akan diusung di Pilgubsu 2018. Menurutnya, DPP PDIP sampai saat ini masih mencari sosok yang benar-benar mampu membuat perubahan di Sumut. “Justru PDIP sedang mempersiapkan calon yang benar- benar matang,” ujar Sutrisno.
Dia bilang, segala aspek dipertimbangkan. Sehingga butuh sedikit waktu yang lebih lama dalam memutuskan. “Semua aspek dipertimbangkan agar PDIP bisa mengutus
kandidat yang dapat diterima masyarakat Sumut,” sebutnya.
Anggota Komisi C DPRD Sumut ini yakin partainya akan memunculkan paket atau poros baru. Sehingga bisa mengakomodasi berbagai hal. “Kami akan usung kader sendiri, yang sudah memiliki KTA PDI Perjuangan. kita pastikan ada calon selain nama-nama yang sudah lebih dahulu diusung partai lain,” tegasnya. Mengenai siapa sosok yang akan diusung, dia menye-
but hal itu masih menjadi otoritas DPP PDIP. “PDIP itu partai nasionalis. Dari 16 kursi di DPRD mayoritas beragama kristen, tepatnya 13 orang, satu Budha dan dua Islam.
Tapi, yang menjadi pimpinan dewan dan ketua fraksi yang beragama Islam,” paparnya.
Oleh karena itu, dia yakin PDIP bisa berkoalisi dengan parpol manapun termasuk parpol yang berbasis agama Islam. “Pasti koalisinya sebangun dengan koalisi nasional, bisa bersama Hanura, dan PPP,” jelasnya.
Memang sejauh ini PPP dan Hanura belum menentukan sikap. Selain itu masih ada Partai Demokrat, namun peluang koalisi antara PDIP dan Demokrat sulit terjadi mengingat hubungan masing-masing Ketua Umum kurang baik.
Pengamat Politik, Sohibul Anshor Siregar menilai peta politil di Pilgubsu tidak akan jauh berbeda dengan koalisi parpol di tingkat pusat. Meskipun ada perbedaan pandangan sesama parpol pendukung pemerintah, dia menyebut bahwa koalisi yang terjalan akan tetap sesama parpol pendukung pemerintah.
Apalagi, Pilkada 2018 merupakan ajang pemanasan bagi parpol dalam membangun kekuatan dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres serentak 2019. “Keputusan siapa yang akan diusung berada ditangan masing-masing ketua umum partai. Jadi sosoknya tentu memiliki kedekatan dengan sang ketua umum, itu hal yang lumrah dilihat,” jelasnya.
Sementara Wakil Sekretaris DPD Hanura Sumut Leriadi mengaku belum mengetahui informasi terkait ajakan koalisi PDIP untuk membuat poros baru di Pilgubsu. Dia menyebut, DPD Hanura Sumut telah merekomendasikan Letjen TNI Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (Ijeck)
sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung di Pilgbsu. “Tinggal menunggu keputusan DPP,” ujarnya. Hanura Sumut, kata Leriadi, akan mati- matian memenangkan pasangan calon yang akan diusung pada Pilkada 2018. Pasalnya, hal itu sudah menjadi komitmen seluruh pengurus DPD Hanura Sumut yang baru dilantik beberapa waktu lalu.
Sekretaris DPW PPP Sumut, Jafaruddin mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 3 nama Balon Gubsu ke DPP PPP di antaranya Edy Rahmayadi, Tengku Erry dan Syamsul Arifin. Dari tiga nama itu sudah mengerucut menjadi dua yakni Erry dan Edy. Namun, Jafar tidak begitu mengetahui mengapa sampai saat ini belum juga diputuskan siapa yang akan diusung.
Dia memprediksi belum keluarnya rekomendasi PPP karena peta politik di Sumut sangat dinamis. Salah satunya pengunduran diri Ngogesa Sitepu dari calon Wagubsu pendamping Tengku Erry. Selain itu, belum disetujuinya pengunduran diri Letjen TNI Edy Rahmayadi. (dik/adz)