30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Posisi Ajib Shah di Kursi DPD Sumut Terancam

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS Ketua DPD Golkar Sumut sekaligus Ketua DPRD Sumut, H. Ajib Shah.
Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Ketua DPD Golkar Sumut sekaligus Ketua DPRD Sumut, H. Ajib Shah.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Golkar yang diakui pemerintah, Agung Laksono, hanya mengakui Ajib Shah sebagai Ketua DPRD Sumut. Namun, untuk jabatan Ajib sebagai ketua partai beringin rindang itu di Sumatera Utara, kubu Agung bersikeras tidak mau mengakuinya.

Ketua DPP Golkar yang juga ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Leo Nababan,mengatakan, masalah kursi tertinggi Golkar Sumut ini bukan persoalan pribadi dirinya dengan Ajib.

“Ini bukan masalah Ajib dan Leo. Saya bersaudara dengan beliau. Saya hormati beliau sebagai ketua DPRD Sumut. Itu jabatan mulia dan terhormat. Namun ini masalah keabsahan, azas legalitas,” ujar Leo di Jakarta, Minggu (15/3).

Namun Leo belum memastikan langkah apa yang akan diambil terkait jabatannya sebagai Plt ketua Golkar Sumut. Alasannya, masih ada tahapan lagi, yakni menunggu susunan kepengurusan baru pimpinan Agung mendapat pengesahan dari Menkumham Yasonna Laoly.

Susunan kepengurusan baru yang mengakomdir beberapa nama pendukung Aburizal Bakrie itu, rencananya akan diserahkan ke menkumham hari ini (16/3), untuk mendapatkan pengesahan.

Kepengurusan baru ini, Leo menyebutkan, berdasar permintaan menkumhan yang tercantum dalam SK pengesahan Golkar versi Munas Ancol, agar juga mengakomodir dari kubu Ical. Sebelum menyusun kepengurusan baru ini, kubu Agung juga sudah menyurati kubu Ical, meminta nama-nama yang sekiranya akan duduk di kepengurusan pimpinan mantan ketua DPR itu.

Sayangnya, kata Leo, Ical tidak membalas surat. “Namun hari ini (kemarin, red) susunan kepengurusan telah kami selesaikan dengan tetap mengakomodir dari sebelah sana (kubu Ical, red),” kata Leo.

Beberapa nama dari kubu Ical yang masuk kepengurusan Golkar pimpinan Agung antara lain Mahyuddin, Airlangga Sutarto, Edwin Aksa.

“Baru lah kita tunggu pengesahan atau SK baru menkumham, maka the game is over,” pungkasnya. (sam)

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS Ketua DPD Golkar Sumut sekaligus Ketua DPRD Sumut, H. Ajib Shah.
Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Ketua DPD Golkar Sumut sekaligus Ketua DPRD Sumut, H. Ajib Shah.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Golkar yang diakui pemerintah, Agung Laksono, hanya mengakui Ajib Shah sebagai Ketua DPRD Sumut. Namun, untuk jabatan Ajib sebagai ketua partai beringin rindang itu di Sumatera Utara, kubu Agung bersikeras tidak mau mengakuinya.

Ketua DPP Golkar yang juga ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Leo Nababan,mengatakan, masalah kursi tertinggi Golkar Sumut ini bukan persoalan pribadi dirinya dengan Ajib.

“Ini bukan masalah Ajib dan Leo. Saya bersaudara dengan beliau. Saya hormati beliau sebagai ketua DPRD Sumut. Itu jabatan mulia dan terhormat. Namun ini masalah keabsahan, azas legalitas,” ujar Leo di Jakarta, Minggu (15/3).

Namun Leo belum memastikan langkah apa yang akan diambil terkait jabatannya sebagai Plt ketua Golkar Sumut. Alasannya, masih ada tahapan lagi, yakni menunggu susunan kepengurusan baru pimpinan Agung mendapat pengesahan dari Menkumham Yasonna Laoly.

Susunan kepengurusan baru yang mengakomdir beberapa nama pendukung Aburizal Bakrie itu, rencananya akan diserahkan ke menkumham hari ini (16/3), untuk mendapatkan pengesahan.

Kepengurusan baru ini, Leo menyebutkan, berdasar permintaan menkumhan yang tercantum dalam SK pengesahan Golkar versi Munas Ancol, agar juga mengakomodir dari kubu Ical. Sebelum menyusun kepengurusan baru ini, kubu Agung juga sudah menyurati kubu Ical, meminta nama-nama yang sekiranya akan duduk di kepengurusan pimpinan mantan ketua DPR itu.

Sayangnya, kata Leo, Ical tidak membalas surat. “Namun hari ini (kemarin, red) susunan kepengurusan telah kami selesaikan dengan tetap mengakomodir dari sebelah sana (kubu Ical, red),” kata Leo.

Beberapa nama dari kubu Ical yang masuk kepengurusan Golkar pimpinan Agung antara lain Mahyuddin, Airlangga Sutarto, Edwin Aksa.

“Baru lah kita tunggu pengesahan atau SK baru menkumham, maka the game is over,” pungkasnya. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/