26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Dua Turis Belanda Tersesat di Hutan Samosir

Dari simpang ini Kapolsek dapat langsung menuju ke desa Salaon Toba, Salaon Tonga dan Salaon Dolok yang langsung tembus hingga desa Partongkuan. Namun ternyata medan yang dilalui baik oleh Kapolres maupun Kapolsek cukup berat sehingga setelah mencoba berjalan kaki dan sedapat mungkin berteriak memanggil turis itu.

Tapi, semua tim pencari dari Polres belum menemukan hasil. Saat itu waktu sudah Sabtu (13/6) pukul 02.00 dan terpaksa rombongan kembali ke Mapolres. Sementara Kapolsek dan anggotanya memutuskan bermalam di rumah kepala Desa Partongkuan dan Kasat Reskrim beserta timnya bermalam di salah satu rumah penduduk di Desa Partongkuan.

Foto: Gibson/PM Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprianto bersama kedua turis Belanda yang tersesat, sesaat setelah diselamatkan.
Foto: Gibson/PM
Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprianto bersama kedua turis Belanda yang tersesat, sesaat setelah diselamatkan.

Kapolres pun pada pukul 04.00 Wib dini hari melaporkan kegiatan penyelamatan tersebut kepada Kapolda Sumut dan melaporkan pula bahwa kedua turis belum diketemukan namun pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya. “Kami sempat bermalam karena medan tidak mendukung,” ujarnya via seluler.

“Sekitar pukul 07.30, setelah beristirahat kurang lebih dua jam, kami melanjutkan pencarian. Kali ini tim yang dilibatkan lebih besar, yaitu dengan memanfaatkan sinergi polisional dengan melibatkan masyarakat setempat, Dinas Kehutanan Kabupaten Samosir, Tim SAR dari BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) serta anggota Polres Samosir,” jelas AKBP Eko lagi.

Setelah menempuh perjalanan dan melalui jalan berbatu dan tanah berlumpur sampailah pada persimpangan jalan arah menuju Desa Parbaba dan Desa Parmonangan Kecamatan Simanindo. Kemudian, Kapolres berhenti dan mencoba menghubungi kedua turis, namun ternyata signal sulit untuk telepon ataupun berkirim SMS.

Namun, AKBP Eko ingat kalau turis pernah mengrim SMS, mereka sudah tiba di suatu persimpangan dan mereka berjalan mengambil jalan sebelah kiri. Selanjutnya petugas memacu kendaraannya ke kiri. Setelah berkendara kurang lebih satu jam dengan menerobos semak belukar di tengah-tengah hutan, maka mereka pun menemukan kedua turis yang terduduk lemas di tanah.

Kedua turis itu pun langsung dibawa dengan dibonceng pada motor trail dan berusaha dibawa ke tempat yang aman. Tak lama kemudian satu truk Dalmas yang berisi anggota Polres Samosir dan masyarakat berpapasan oleh rombongan Kapolres yang membonceng kedua turis. Selanjutnya kedua turis berpindah naik ke truk Dalmas dan mereka semuanya bergerak menuju ke Mapolres Samosir.

“Kita bentuk tim untuk melakukan penyelamatan. Dan, kita juga berkordinasi dengan masyarakat setempat,” bebernya, Sabtu (13/6) sore. Dikatakannya, setelah menyelamatkan kedua turis, kita berikan mereka masukan dan tetap berkordinasi dengan Polisi dan masyarakat. “Kita tetap menjaga wilayah hukum kita,” pungkas mantan Kasubdit Provost Poldasu itu.(gib/trg)

Dari simpang ini Kapolsek dapat langsung menuju ke desa Salaon Toba, Salaon Tonga dan Salaon Dolok yang langsung tembus hingga desa Partongkuan. Namun ternyata medan yang dilalui baik oleh Kapolres maupun Kapolsek cukup berat sehingga setelah mencoba berjalan kaki dan sedapat mungkin berteriak memanggil turis itu.

Tapi, semua tim pencari dari Polres belum menemukan hasil. Saat itu waktu sudah Sabtu (13/6) pukul 02.00 dan terpaksa rombongan kembali ke Mapolres. Sementara Kapolsek dan anggotanya memutuskan bermalam di rumah kepala Desa Partongkuan dan Kasat Reskrim beserta timnya bermalam di salah satu rumah penduduk di Desa Partongkuan.

Foto: Gibson/PM Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprianto bersama kedua turis Belanda yang tersesat, sesaat setelah diselamatkan.
Foto: Gibson/PM
Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprianto bersama kedua turis Belanda yang tersesat, sesaat setelah diselamatkan.

Kapolres pun pada pukul 04.00 Wib dini hari melaporkan kegiatan penyelamatan tersebut kepada Kapolda Sumut dan melaporkan pula bahwa kedua turis belum diketemukan namun pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya. “Kami sempat bermalam karena medan tidak mendukung,” ujarnya via seluler.

“Sekitar pukul 07.30, setelah beristirahat kurang lebih dua jam, kami melanjutkan pencarian. Kali ini tim yang dilibatkan lebih besar, yaitu dengan memanfaatkan sinergi polisional dengan melibatkan masyarakat setempat, Dinas Kehutanan Kabupaten Samosir, Tim SAR dari BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) serta anggota Polres Samosir,” jelas AKBP Eko lagi.

Setelah menempuh perjalanan dan melalui jalan berbatu dan tanah berlumpur sampailah pada persimpangan jalan arah menuju Desa Parbaba dan Desa Parmonangan Kecamatan Simanindo. Kemudian, Kapolres berhenti dan mencoba menghubungi kedua turis, namun ternyata signal sulit untuk telepon ataupun berkirim SMS.

Namun, AKBP Eko ingat kalau turis pernah mengrim SMS, mereka sudah tiba di suatu persimpangan dan mereka berjalan mengambil jalan sebelah kiri. Selanjutnya petugas memacu kendaraannya ke kiri. Setelah berkendara kurang lebih satu jam dengan menerobos semak belukar di tengah-tengah hutan, maka mereka pun menemukan kedua turis yang terduduk lemas di tanah.

Kedua turis itu pun langsung dibawa dengan dibonceng pada motor trail dan berusaha dibawa ke tempat yang aman. Tak lama kemudian satu truk Dalmas yang berisi anggota Polres Samosir dan masyarakat berpapasan oleh rombongan Kapolres yang membonceng kedua turis. Selanjutnya kedua turis berpindah naik ke truk Dalmas dan mereka semuanya bergerak menuju ke Mapolres Samosir.

“Kita bentuk tim untuk melakukan penyelamatan. Dan, kita juga berkordinasi dengan masyarakat setempat,” bebernya, Sabtu (13/6) sore. Dikatakannya, setelah menyelamatkan kedua turis, kita berikan mereka masukan dan tetap berkordinasi dengan Polisi dan masyarakat. “Kita tetap menjaga wilayah hukum kita,” pungkas mantan Kasubdit Provost Poldasu itu.(gib/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/