31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pengakuan Kepala Sekolah dan Teman Pelaku Video Mesum Pelajar di Tebingtinggi

Dikenal Pendiam, Diketahui dari Gelang Tangan

Setelah video mesum pelajar di Tebingtinggi beredar luas, akhirnya pihak sekolah angkat bicara soal video mesum tersebut.

Alvianto, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 tempat APS bersekolah, saat ditemui Kamis (16/2), membenarkan siswi dalam adegan mesum tersebut merupakan anak didiknya.

Pelaku diketahui pelajar kelas 10 berinisial APS (15) warga Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi dan lelakinya seorang pekerja yang tinggal di Sektor V, Kelurahan Bagelen, Kota Tebingtinggi berinisial DT (19).

Awalnya, kata dia, pihaknya tidak mengetahui kejadian ini, namun setelah pihak kepolisian memberi laporan barulah pihaknya menyelidiki video tersebut.

Pihak sekolah yakin kalau pelaku wanita dalam video itu APS, karena gelang yang dipakai APS saat di sekolah, sama persis dengan gelang yang dipakai gadis dalam vidoe mesum itu.

“APS langsung kita pecat dari sekolah ini, demi masa depannya pihak sekolah menyarankan agar APS pindah ke daerah lain, tetapi ini terpaksa dilakukan karena APS telah membuat malu dan mencoreng dunia pendidikan kota Tebingtinggi dengan aksi video mesumnya. Surat pemecatannya kami keluarkan tanggal 4 Februari 2012 lalu,” jelas Alvianto.

Sementara teman akrab pelaku, Fani Faradila dan Mulia Puspita Sari, saat ditemui di sekolah mengatakan, APS merupakan siswa pendiam dan jarang bercerita dengan teman-teman sekelasnya.

Dikatakan kedua pelajar ini, sebelum peristiwa ini, APS pernah menjalin hubungan asmara dengan Rizki, pria satu kampungnya. Hanya beberapa bulan, hubungan mereka kandas ditengah jalan. “Sering dia curhat masalah hubungan dengan pacarnya, malah saat diputusin cintanya oleh Rizki, APS sempat menangis. Tanggal 28 Januari 2012, kami kehilangan kontak dengannya karena video tersebut telah marak beredar,” ujar Fani dan Sari.

“Setalah video rekaman itu marak beredar, APS tidak pernah menghubungi kami berdua dan saat mencoba mendatangi rumahnya, kedua orangtua APS mengatakan, APS sekarang berada di Kota Medan dan belakangan mereka telah menikah di Pakanbaru, Riau.

Sementara Polres Tebingtinggi merazia pelajar di seluruh sekolah tingkat SMA/SMK di Kota Tebingtinggi, Kamis (16/2).
Sebanyak 150 personel dibantu petugas Kesbang Linmas Kota Tebingtinggi diturunkan ke 25 sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi untuk memeriksa satu persatu handphon milik siswa.

Diduga, razia ini telah bocor, petugas hanya bisa mendapatkan 4 buah handphon pelajar yang menyimpan film porno, dua diantaranya milik pelajar perempuan dan langsung disita petugas. (mag-3)

Dikenal Pendiam, Diketahui dari Gelang Tangan

Setelah video mesum pelajar di Tebingtinggi beredar luas, akhirnya pihak sekolah angkat bicara soal video mesum tersebut.

Alvianto, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 tempat APS bersekolah, saat ditemui Kamis (16/2), membenarkan siswi dalam adegan mesum tersebut merupakan anak didiknya.

Pelaku diketahui pelajar kelas 10 berinisial APS (15) warga Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi dan lelakinya seorang pekerja yang tinggal di Sektor V, Kelurahan Bagelen, Kota Tebingtinggi berinisial DT (19).

Awalnya, kata dia, pihaknya tidak mengetahui kejadian ini, namun setelah pihak kepolisian memberi laporan barulah pihaknya menyelidiki video tersebut.

Pihak sekolah yakin kalau pelaku wanita dalam video itu APS, karena gelang yang dipakai APS saat di sekolah, sama persis dengan gelang yang dipakai gadis dalam vidoe mesum itu.

“APS langsung kita pecat dari sekolah ini, demi masa depannya pihak sekolah menyarankan agar APS pindah ke daerah lain, tetapi ini terpaksa dilakukan karena APS telah membuat malu dan mencoreng dunia pendidikan kota Tebingtinggi dengan aksi video mesumnya. Surat pemecatannya kami keluarkan tanggal 4 Februari 2012 lalu,” jelas Alvianto.

Sementara teman akrab pelaku, Fani Faradila dan Mulia Puspita Sari, saat ditemui di sekolah mengatakan, APS merupakan siswa pendiam dan jarang bercerita dengan teman-teman sekelasnya.

Dikatakan kedua pelajar ini, sebelum peristiwa ini, APS pernah menjalin hubungan asmara dengan Rizki, pria satu kampungnya. Hanya beberapa bulan, hubungan mereka kandas ditengah jalan. “Sering dia curhat masalah hubungan dengan pacarnya, malah saat diputusin cintanya oleh Rizki, APS sempat menangis. Tanggal 28 Januari 2012, kami kehilangan kontak dengannya karena video tersebut telah marak beredar,” ujar Fani dan Sari.

“Setalah video rekaman itu marak beredar, APS tidak pernah menghubungi kami berdua dan saat mencoba mendatangi rumahnya, kedua orangtua APS mengatakan, APS sekarang berada di Kota Medan dan belakangan mereka telah menikah di Pakanbaru, Riau.

Sementara Polres Tebingtinggi merazia pelajar di seluruh sekolah tingkat SMA/SMK di Kota Tebingtinggi, Kamis (16/2).
Sebanyak 150 personel dibantu petugas Kesbang Linmas Kota Tebingtinggi diturunkan ke 25 sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi untuk memeriksa satu persatu handphon milik siswa.

Diduga, razia ini telah bocor, petugas hanya bisa mendapatkan 4 buah handphon pelajar yang menyimpan film porno, dua diantaranya milik pelajar perempuan dan langsung disita petugas. (mag-3)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/