SD Negeri No 107955 terlihat sepi saat dikunjungi wartawan.
SUMUTPOS.CO – KEPALA Sekolah Negeri No 107955 Sawaluddin Tanjung Spd tak melibatkan bendahara sekolah dalam mengelola dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Itu disampaikan bendahara sekolah Kemalawati Spd ketika dihubungi Sumut Pos melalui via ponselnya, Minggu (16/4) sekira pukul 14.00 WIB.
Dijelaskannya, dana BOS yang biasanya cair setiap triwulannya diambil secara bersama-sama dengan Sawaluddin Tanjung ke Bank Sumut. Namun, setelah mencairkan dana untuk kegiatan sekolah negeri itu, Sawaluudin langsung meminta uang tersebut untuk dipegangnya.
Karena diminta Sawaluddin, maka Kemalawati menyerahkan uang Rp36 juta. Alasan Kemalawati menyerahkan seluruh uang itu karena dirinya seorang bawahan.
“Saya hanya menuruti apa kata yang dikatakan pimpinan. Jadi saya harus menurut,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kemalawati menerangkan bahwa dirinya tidak mengetahui dengan jelas dana BOS Rp36 juta itu untuk apa saja. Pasalnya, setiap pembelian buku pelajaran, kursi atau meja serta peralatan lainnya tidak pernah diketahui bendahara.
“Semua yang mengelola kepala sekolah. Dulunya sebelum Sawaluddin menjabat kepala sekolah bendahara selalu dilibatkan. Kini hanya Pak Sawaluddin yang tahu,” ungkapnya.
Sebelumnya, terpisah Sawaluddin membantah tudingan terhadap dirinya. Bahkan menurutnya, tuduhan itu tidak benar.
“Kalau ada murid memfoto copy buku pelajaran itu karena inisiatif orang tua murid,” kilah Sawaluddin ketika dikontak via HP, Rabu (12/4).
Bagaimana soal penggunaan dana BOS yang dikeluhkan para guru? Sawaluddin malah mengajak Sumut Pos bertemu untuk diterangkan secara rinci.
“Aku sibuk ini, besok (hari ini) datang, kita jumpa di kantor ya,” pinta Sawaluddin sembari menutup percakapan.
Mengingatkan, sejumlah guru-guru SDN No 107955 di Jalan Kartini Lubukpakam menuding Kepala Sekolahnya Sawaluddin Tanjung Spd melakukan penyelewengan dana BOS tahun ajaran 2016/2017.(btr/mag-2/ala)
