LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Kisah tragis kembali dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Jauh-jauh kerja ke Malaysia, giliran pulang sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Dia adalah Ratnasari (34). Perempuan ini bekerja di wilayah Pelabuhan Klang, Selangor, Malaysia. Dia dipulangkan dalam peti jenazah dari Malaysia, Kamis (12/10) kemarin. Ratna diduga diperkosa sebelum dibunuh oleh imigran asal Myanmar.
Informasi dihimpun, Ratnasari anak pasangan Efendi (65) dan Sariyem alias Atik (61). Tinggalnya di Dusun Siluman A, Desa Tebing Linggahara, Kec. Bilah Barat, Labuhanbatu. Dia dibunuh dengan cara dicekik oleh seorang pria asal Myanmar, Selasa (3/10) lalu.
Camat Bilah Barat, Nunggang Siregar saat dihubungi membenarkan informasi tewasnya gadis yang sudah bekerja selama 17 tahun di Malaysia itu. Namun, ia mengatakan, untuk lebih jelasnya agar menghubungi Soleh, Kepala Desa setempat.
Kepala Desa Tebing Linggahara, Solehuddin Ritonga saat dikonfirmasi juga membenarkan kejadian yang menewaskan Ratnasari. Sementara ayah korban, Efendi (65) membeberkan kejadian pemerkosaan dan pembunuhan yang dialami anak kandungnya itu.
“Tak disangka kejadiannya, anakku diperkosa dan dibunuh di Malaysia. Itu lah kabar yang kami dapat dan infonya juga, kejadian nya sudah diberitakan koran dan TV di Malaysia,” kata Efendi didampingi Kepala Dusun Siluman A, Paeran dan RT setempat.
Ayah lima anak itu menceritakan, bahwa Ratnasari berangkat pertama kali menjadi TKI ke Malaysia pada tahun 2002 dan pernah pulang di tahun 2010.
“Dia kan tulang punggung keluarga. Pernah pulang tahun 2010. Meninggal, Selasa (3/10) dan keluarga dikabarkan, Rabu (4/10) sekira jam 23.00 wib. Padahal dia (Ratnasari), Senin (2/10), baru saja menelpon kami (keluarga). Keadaannya sehat dan tidak pernah ada masalah di kerjaannya. Padahal rencananya bulan dua belas (Desember) ini dia pulang. ‘Pulanglah kau nak biar Bapak carikan jodoh di sini,” tutur Efendi menirukan pembicaraan nya kepada sang anak sehari sebelum kejadian.
Terakhir pembicaraan ditelepon, tambah Efendi, Ratnasari meminta foto kedua orangtuanya, dan foto itu sudah dikirimkan. Hal tersebut, kata Efendi tidak bisa dilupakan oleh dirinya dan keluarga.
“Anaknya bagus bergaul dengan keluarga dan tetangga, dia mau pulang katanya bawa kejutan. Nggak taunya, dia pulang sudah meninggal. Pelaku pemerkosaan warga negara Myanmar sudah ditangkap polisi Malaysia dan informasi yang diterima keluarga dari Malaysia, pelaku lebih dari satu orang,” ucapnya. (pjs/ras)