25 C
Medan
Sunday, December 15, 2024
spot_img

Korban Banjir di Labusel 3.844 KK. Posko Masih Diaktifkan

LABUHANBATU-Hingga saat ini, sebagian rumah penduduk yang tersebar di beberapa lokasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) masih terendam banjir. Walau air hujan tak lagi sederas waktu lalu, namun air yang menenggelamkan hampir setengah badan rumah itu, saat ini sudah mulai surut tetapi masih tetap mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Labusel Darwin SE menjawab wartawan menerangkan, sesuai perintah Bupati H Wildan Tanjung, pihaknya telah membangun beberapa posko kesehatan di setiap titik lokasi banjir. “Iya, itu perintah langsung pak bupati. Posko juga kita dirikan dikantor,” katanya.

Selain posko kesehatan yang dilengkapi dengan puluhan tenaga medis serta petugas bencana serta lainnya, Pemkab Labusel sudah menyalurkan bantuan sembako kepada setiap warga yang menjadi korban banjir. Itu diharapkan dapat meringankan beban warga, terlebih bagi yang sangat memerlukan kebutuhan untuk setiap harinya.

Dijelaskan Darwin, berdasarkan survei sejumlah instansi yang dibentuk serta informasi yang diperoleh, air yang menggenangi ribuan rumah warga tersebut selain berasal dari kiriman daerah yang berada di posisi atas, ada juga yang disebabkan meluapnya air Sungai Barumun. Hingga saat ini katanya, petugas yang diterjunkan masih terus memantau perkembangan ketinggian air serta kesehatan warga.

Lebih jauh diterangkannya, dari data yang diperoleh, terdapat sebanyak 3844 kepala keluraga (KK) yang rumahnya terendam air banjir, di antaranya untuk Kecamatan Kota Pinang sebanyak 877 KK tersebar di Desa Sisumut, Desa Pasir Tuntung, Desa Simatahari dan Desa Mampang. Kecamatan Seikanan sebanyak 343 KK tersebar di Kelurahan Langgapayung, Desa Ujunggading dan Desa Hutagodang.

Selanjutnya di Kecamatan Torgamba sebanyak 1.075 KK tersebar di Desa Bunut, Desa Asamjawa, Desa Bangai, Desa Rasau dan Desa Seimeranti, untuk Kecamatan Kampungrakyat sebanyak 1.549 KK tersebar di Desa Telukpanji, Desa Airmerah dan Desa Tanjungmulia. “Totalnya sebanyak 3.844 KK yang rumahnya terendam banjir. Memang sebahagian sudah mulai surut airnya,” tambah Darwin SE.

Kepala Puskesmas Tanjungmedan, Kecamatan Kampungrakyat Adianto SKM melalui selular menjawab Sumut Pos, Jumat (16/11) melaporkan, ketinggian air sudah mengalami penurunan mencapai hampir 40 centimeter, namun begitu posko kesehatan yang ada tetap dioperasikan untuk menangani warga yang terserang flu dan demam akibat kondisi banjir.

Lebih jauh diterangkannya, beberapa waktu lalu, rombongan dari Pemkab Labusel sudah berkunjung dan kini bantuan berupa beras, mie instan dan gula sudah diterima warga korban banjir. “Posko di Rantau Kapal dekat titi Barumun masih kita siagakan. Untuk sementara belum ada penyakit mewabah, hanya sebatas flu dan demam biasa,” ujar Adianto SKM.

Burhanuddin Hasibuan salah seorang warga di Kecamatan Kampungrakyat berharap agar Pemkab Labusel tidak hanya sebatas memberikan bantuan di kala banjir. Namun harus lebih mencari solusi agar banjir teratasi secepatnya. “Memang ini bencana akibat hujan, tapi kalau bisa dicari jalan atau langkah agar airnya tidak melimpah kepemukiman warga,” harapnya. (mag-16)

LABUHANBATU-Hingga saat ini, sebagian rumah penduduk yang tersebar di beberapa lokasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) masih terendam banjir. Walau air hujan tak lagi sederas waktu lalu, namun air yang menenggelamkan hampir setengah badan rumah itu, saat ini sudah mulai surut tetapi masih tetap mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Labusel Darwin SE menjawab wartawan menerangkan, sesuai perintah Bupati H Wildan Tanjung, pihaknya telah membangun beberapa posko kesehatan di setiap titik lokasi banjir. “Iya, itu perintah langsung pak bupati. Posko juga kita dirikan dikantor,” katanya.

Selain posko kesehatan yang dilengkapi dengan puluhan tenaga medis serta petugas bencana serta lainnya, Pemkab Labusel sudah menyalurkan bantuan sembako kepada setiap warga yang menjadi korban banjir. Itu diharapkan dapat meringankan beban warga, terlebih bagi yang sangat memerlukan kebutuhan untuk setiap harinya.

Dijelaskan Darwin, berdasarkan survei sejumlah instansi yang dibentuk serta informasi yang diperoleh, air yang menggenangi ribuan rumah warga tersebut selain berasal dari kiriman daerah yang berada di posisi atas, ada juga yang disebabkan meluapnya air Sungai Barumun. Hingga saat ini katanya, petugas yang diterjunkan masih terus memantau perkembangan ketinggian air serta kesehatan warga.

Lebih jauh diterangkannya, dari data yang diperoleh, terdapat sebanyak 3844 kepala keluraga (KK) yang rumahnya terendam air banjir, di antaranya untuk Kecamatan Kota Pinang sebanyak 877 KK tersebar di Desa Sisumut, Desa Pasir Tuntung, Desa Simatahari dan Desa Mampang. Kecamatan Seikanan sebanyak 343 KK tersebar di Kelurahan Langgapayung, Desa Ujunggading dan Desa Hutagodang.

Selanjutnya di Kecamatan Torgamba sebanyak 1.075 KK tersebar di Desa Bunut, Desa Asamjawa, Desa Bangai, Desa Rasau dan Desa Seimeranti, untuk Kecamatan Kampungrakyat sebanyak 1.549 KK tersebar di Desa Telukpanji, Desa Airmerah dan Desa Tanjungmulia. “Totalnya sebanyak 3.844 KK yang rumahnya terendam banjir. Memang sebahagian sudah mulai surut airnya,” tambah Darwin SE.

Kepala Puskesmas Tanjungmedan, Kecamatan Kampungrakyat Adianto SKM melalui selular menjawab Sumut Pos, Jumat (16/11) melaporkan, ketinggian air sudah mengalami penurunan mencapai hampir 40 centimeter, namun begitu posko kesehatan yang ada tetap dioperasikan untuk menangani warga yang terserang flu dan demam akibat kondisi banjir.

Lebih jauh diterangkannya, beberapa waktu lalu, rombongan dari Pemkab Labusel sudah berkunjung dan kini bantuan berupa beras, mie instan dan gula sudah diterima warga korban banjir. “Posko di Rantau Kapal dekat titi Barumun masih kita siagakan. Untuk sementara belum ada penyakit mewabah, hanya sebatas flu dan demam biasa,” ujar Adianto SKM.

Burhanuddin Hasibuan salah seorang warga di Kecamatan Kampungrakyat berharap agar Pemkab Labusel tidak hanya sebatas memberikan bantuan di kala banjir. Namun harus lebih mencari solusi agar banjir teratasi secepatnya. “Memang ini bencana akibat hujan, tapi kalau bisa dicari jalan atau langkah agar airnya tidak melimpah kepemukiman warga,” harapnya. (mag-16)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/