Ahmad Rohan mulai mengalami kebutaan pada kedua matanya sejak usia 5 tahun. Dia hanya bisa diam dalam rumah, bergerak dengan meraba-raba tembok, tidak bisa bermain di luar rumah. Sejak ada gangguan di kedua matanya, dia tidak tahan melihat sinar matahari atau lampu yang terlalu terang. Orangtuanya terpaksa membatalkan rencana mendaftarkannya ke Taman Kanak-kanak. Dari yang semula aktif dan ceria, Rohan menjadi murung dan pemarah. Hanya lingkup keluarga terdekat yang bisa menyentuh atau mengajaknya berbicara.
“Sekarang semangat kali dia bilang mau segera sekolah, saya dan ibunya jadi mau cepat-cepat kembali ke rumah kami di Panyabungan dan mencari informasi pendaftaran sekolah untuk Rohan. Perjalanan jauh kami dari Panyabungan ke Medan membuahkan kebahagiaan tak terkira, dan seluruh pemeriksaan dan operasi gratis lagi. Benar-benar membantu kami,” tambah M. Soleh.
Manajer Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe Katarina Siburian Hardono menyatakan, “Selama program sosial Operasi Katarak Gratis dilaksanakan sejak 2011, 2012, 2014, 2015 dan 2016, Tambang Emas Martabe juga telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi para kader penyuluh dan tenaga medis di beberapa kota di Sumatera Utara. Lebih dari 4.700 anggota masyarakat telah difasilitasi untuk mendapatkan pemahaman dasar mengenai Katarak melalui Pekan Informasi Katarak dan lebih dari 14.091 orang mengikuti pemeriksaan mata gratis. Secara total, lebih dari 24.500 orang telah memperoleh manfaat dari seluruh rangkaian program ini.
Katarak bukan kutukan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Statistik menunjukkan bahwa 4 dari 5 orang buta, menderita katarak, dan dapat disembuhkan. Data Kementerian Kesehatan RI 2015, penduduk Indonesia cenderung menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibanding penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun.
Di Sumatera Utara diperkirakan ada 170.000 – 200.000 akumulasi kebutaan katarak. Setiap tahun terdapat tambahan 17.000 kasus kebutaan katarak. Katarak dapat disembuhkan melalui operasi, sementara jumlah operasi katarak yang dilakukan kurang dari 10.000 per tahun. (rel/mea)
Ahmad Rohan mulai mengalami kebutaan pada kedua matanya sejak usia 5 tahun. Dia hanya bisa diam dalam rumah, bergerak dengan meraba-raba tembok, tidak bisa bermain di luar rumah. Sejak ada gangguan di kedua matanya, dia tidak tahan melihat sinar matahari atau lampu yang terlalu terang. Orangtuanya terpaksa membatalkan rencana mendaftarkannya ke Taman Kanak-kanak. Dari yang semula aktif dan ceria, Rohan menjadi murung dan pemarah. Hanya lingkup keluarga terdekat yang bisa menyentuh atau mengajaknya berbicara.
“Sekarang semangat kali dia bilang mau segera sekolah, saya dan ibunya jadi mau cepat-cepat kembali ke rumah kami di Panyabungan dan mencari informasi pendaftaran sekolah untuk Rohan. Perjalanan jauh kami dari Panyabungan ke Medan membuahkan kebahagiaan tak terkira, dan seluruh pemeriksaan dan operasi gratis lagi. Benar-benar membantu kami,” tambah M. Soleh.
Manajer Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe Katarina Siburian Hardono menyatakan, “Selama program sosial Operasi Katarak Gratis dilaksanakan sejak 2011, 2012, 2014, 2015 dan 2016, Tambang Emas Martabe juga telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi para kader penyuluh dan tenaga medis di beberapa kota di Sumatera Utara. Lebih dari 4.700 anggota masyarakat telah difasilitasi untuk mendapatkan pemahaman dasar mengenai Katarak melalui Pekan Informasi Katarak dan lebih dari 14.091 orang mengikuti pemeriksaan mata gratis. Secara total, lebih dari 24.500 orang telah memperoleh manfaat dari seluruh rangkaian program ini.
Katarak bukan kutukan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Statistik menunjukkan bahwa 4 dari 5 orang buta, menderita katarak, dan dapat disembuhkan. Data Kementerian Kesehatan RI 2015, penduduk Indonesia cenderung menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibanding penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun.
Di Sumatera Utara diperkirakan ada 170.000 – 200.000 akumulasi kebutaan katarak. Setiap tahun terdapat tambahan 17.000 kasus kebutaan katarak. Katarak dapat disembuhkan melalui operasi, sementara jumlah operasi katarak yang dilakukan kurang dari 10.000 per tahun. (rel/mea)