26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Mudik Nataru 2022, Waspada 14 Titik Longsor

SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara bersama Direktorat Lalulintas Polda Sumut telah memetakan 14 titik rawan longsor dan sembilan titik rawan kemacetan lalu lintas di Sumut pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

CUACA BURUK: Bus melintas saat cuaca buruk di Sipirok, beberapa waktu lalu. Mudik Nataru, masyarakat diminta waspada titik longor di Sumut.Triadi Wibowo/sumutpos.

Adapun ke-14 titik rawan longsor itu antara lain; jalan batas Provinsi Aceh-Tanjung Pura; Medan-Berastagi; Kota Cane-Kutabuluh; Kutabuluh-Sidikalang; Merek-Dairi; Tanjung Dolok-Parapat; Tarutung – Sibolga; Tarutung-Tapanuli Selatan; Rampa-Poriaha; batas Kabupaten Tapanuli Utara-Sipirok; Batang Toru-Singkuang; Kota Pinang-PAL XI; batas Kabupaten Tapsel-Madina; danTeluk Dalam-Lolowau.

Sedangkan 9 titik rawan kemacetan lalulintas antara lain diperkirakan berada di Pasar Bengkel (Km 043+000); Pasar Kampung Pon (Km 063+500); Berastagi (Km 069+000); Pasar Indrapura (Km 101+300); Parapat Ajibata (Km 175+000); Pasar Porsea (Km 215+000); Pasar Balige (Km 234+000); Pasar Siborong-borong (Km 269+000); dan Pasar Aek Kanopan (Km 251+400).

Catatan Sumut Pos, pemetaan kedua hal ini sebenarnya sama seperti dua tahun sebelumnya. Hal ini turut diakui Plt Kepala Bidang Lalulintas Darat Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, Kamis (16/12).

Begitupun di sisi lain, ia menyebutkan kesiapan sarana transportasi umum pada periode Nataru 2022 ini, berjumlah 1.335 unit, namun untuk data riilnya hanya tersedia

293 unit saja. Adapun unit armada tersebut terdiri dari 42 perusahaan bus AKAP, 53 perusahaan AKDP, dan 26 perusahaan AJAP (Antar Jemput Antar Provinsi). “Moda transportasi tersebut tersedia pada terminal antara lain Terminal Tanjung Pinggir; Terminal Madya Tarutung; Terminal Sibolga; Terminal Tanjungpura; dan Terminal Kabanjahe,” katanya.

Upaya pihaknya beserta stakeholder terkait jelang periode Nataru kali ini, telah melakukan monitoring protokol kesehatan atau di terminal-terminal dan kendaraan umum, ramp check (inspeksi) kelaikan kendaraan di terminal & pool bus, pemeriksaan pengemudi (tes urine), pemasangan rambu petunjuk/peringatan sementara, penempatan personil dan alat berat di lokasi rawan longsor, antisipasi ketersediaan BBM, menyediaan rest area angkutan umum (terminal/UPPKB), dan monitoring tarif angkutan umum.

“Sesuai data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik I diperkirakan jatuh pada 23-24 Desember ini. Puncak arus mudik II pada 30-31 Desember,” ujarnya.

Sedangkan untuk puncak arus balik, sebutnya, diperkirakan pada 2-3 Januari 2022. Pihaknya berharap, jikalau masyarakat tetap ingin bepergian atau keluar rumah di masa libur Nataru, untuk tetap disiplin prokes sehingga tidak menambah angka penularan Covid-19 di Sumut.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, selama Desember 2021 hingga Januari 2022 pada umumnya potensi tingkat bahaya longsor di wilayah Sumatera utara (Sumut) masih tergolong tingkat menengah hingga tinggi. Hal itu dikatakan Prakirawan BBMKG 1 Medan, Utami Al Khairiyah kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (16/12).”Diimbau kepada masyarakat Sumut, agar tetap waspada dengan bencana longsor ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, secara rinci, wilayah di Sumut yang rawan longsor tingkat menengah hingga tinggi, di antaranya Medan, Kabupaten Asahan, Dairi, Deliserdang, Humbanghasundutan (Humbahas), Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailingnatal (Madina), Nias, Samosir, dan Simalungun, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Binjai, Pematangsiantar, dan Simalungun.

Sementara itu, lanjutnya, pada hari ini (Kamis, red) hingga esok hari, Jumat (17/12), diprakirakan sejumlah wilayah di Sumut berpotensi hujan lebat, dengan disertai angin kencang dan kilat atau petir. Di antaranya di wilayah, Tapanulitengah (Tapteng), Nias, Madina, Karo dan sekitarnya, dengan suhu udara mencapai 18.0 -32.0°C, kelembapan udara 60-95 persen dan keceparan angin Barat Daya-Timur Laut / 10-30 km/jam.”Peringatan dini dari BBMKG Wilayah 1 Medan, waspada hujan lebat untuk wilayah barat Sumatera dan pegunungan yang dapat berpotensi terjadinya banjir dan longsor untuk wilayah dataran tinggi,” paparnya.

Utami menambahkan, untuk Kota Medan, kecamatan yang mengalami hujan deras disertai angin kencang dan petir, yakni Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli, Medan Timur, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Denai, Medan Area, Medan Maimun, dan Medan Kota.”Bagi masyarakat Kota Medan waspadai banjir atau genangan-genangan air, jalanan licin dan musibah-musibah lainnya karena dipicu hujan deras ini,” pungkasnya.

Medan Dirikan 8 Pos Cek Point

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku akan melakukan pengetatan prokes selama libur Nataru sesuai instruksi Pemerintah Pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).”Inmendagri, Ingub dan Surat Edaran (SE) wali kota, ini harus bisa kita laksanakan sebaik-baiknya, setertib-tertibnya. Ini menjadi kunci utama menekam Covid-19 selama masa libur Nataru. Bagaimana peraturan-peraturannya, tinggal tingkat kepatuhannya harus ditingkatkan lagi,” ucap Bobby usai meninjau pelaksanaan razia barkoba kepada para sopir angkot di depan Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto, Kamis (16/12).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis S.SiT MT mengatakan, selama masa Libur Nataru, meskipun PPKM Level 3 dibatalkan, namun Pemko Medan akan bekerjasama dengan pihak kepolisian dam tim gabungan lainnya untuk melakukan penertiban dan pengetatan prokes.

Iswar memastikan, tidak akan ada penyekatan selama Libur Nataru. Namun, pihaknya akan segera mendirikan posko-posko berupa pos cek point dan pos pengamanan.”Sesuai dengan hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian, untuk menghadapi Nataru, itu penyekatan tidak ada. Tetapi ada beberapa pos yang kita buat di Kota Medan, terdiri dari 7 pos pengamanan, kemudian ada 8 pos cek poin,” ucap Iswar kepada Sumut Pos, Kamis (16/12).

Artinya, kata Iswar, pada pos cek point itulah nantinya akan diperiksa setiap yang masuk maupun keluar dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Kalau ternyata yang masuk ataupun keluar belum vaksin, diusahakan akan divaksin ditempat,” ujarnya.

Tetapi khusus untuk menghindari kerumunan di malam pergantian tahun baru, sambung Iswar, Pemko Medan bersama pihak kepolisian akan bekerjasama melakukan pembatasan-pembatasan sehingga orang tidak berkumpul dan melakukan pawai-pawai.”Di luar itu, ke pihak Organda dan pengusaha angkutan, kita juga sudah meminta agar mereka membatasi jumlah penumpang, kita juga akan lakukan pemeriksaan kepada mereka melalui aplikasi PeduliLindungi tadi,” katanya.

Disebutkan Iswar, 7 pos pengamanan itu nantinya akan didirikan di tengah kota. Sedangkan untuk 8 pos cek point akan didirikan di titik-titik perbatasan atau jalur keluar/masuk Kota Medan. “Pos-pos itu akan kita dirikan mulai tanggal 24 Desember (2021) sampai 2 Januari (2022). Itu nanti personelnya gabungan, bukan cuma dari Dishub, tapi juga kepolisian, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan masih banyak yang lainnya,” pungkasnya.

Poldasu Tak Keluarkan Izin Keramaian

Sedangkan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) tidak memberikan izin keramaian saat Perayaan Tahun Baru 2022 dalam upaya pencegahan pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (15/12) malam.”Polda Sumut dan Polres jajaran tidak mengeluarkan izin keramaian pada perayaan Tahun Baru,” katanya.

Dikatakannya, pada perayaan Tahun Baru 2022 bisa dipastikan tidak akan seperti perayaan-perayaan Tahun Baru sebelum pandemi Covid-19. Sebab, Polda sumut dan jajaran tidak akan menerbitkan izin keramaian perayaan Tahun Baru dan mengumpulkan orang banyak atau kerumunan.

Hadi mengungkapkan, Polda Sumut bersama-sama Kodam I Bukit Barisan dan Pemerintah Daerah (Pemda) akan terus meningkatkan Operasi Yustisi, selain Operasi Lilin yang nantinya diberlakukan.

Dijelaskannya, di setiap pos, seperti Pos Check Point, Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan pada Ops Lilin Toba akan dipasang scan barcode Aplikasi Peduli Lindungi.”Operasi yustisi sudah berjalan selama ini. Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan lebih ditingkatkan lagi,” ungkapnya.

Hadi menambahkan, berbagai langkah dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 akan terus dilakukan. TNI/ Polri tidak akan lelah menjalankan tugas ini. “Dalam Inmendagri 62 Tahun 2021, terdapat berbagai aturan yang menerapkan pembatasan kapasitas pengunjung tempat hiburan, mall, tempat wisata dan rumah ibadah,” kata dia.

Dia mengimbau, agar masyarakat mematuhi peraturan yang sudah dikeluarkan Pemerintah, yakni mematuhi jam operasional, kapasitas pengunjung maksimal 50 persen, begitu juga dengan kapasitas penumpang kendaraan dan angkutan umum lainnya.

Hadi juga meminta kepada pemilik atau pengusaha bus untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, seperti, tempat duduknya tiga harus dikosongkan satu, penumpang dan sopir sudah divaksin dan menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi.

“Nantinya setiap warga yang melakukan perjalanan saat Nataru ketika melewati pos check point di wilayah antar kabupaten/ kota dan perbatasan Sumut akan diperiksa sertifikasi vaksinasi melalui scan barcode aplikasi Peduli Lindungi,” pungkasnya. (prn/map/dwi)

SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara bersama Direktorat Lalulintas Polda Sumut telah memetakan 14 titik rawan longsor dan sembilan titik rawan kemacetan lalu lintas di Sumut pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

CUACA BURUK: Bus melintas saat cuaca buruk di Sipirok, beberapa waktu lalu. Mudik Nataru, masyarakat diminta waspada titik longor di Sumut.Triadi Wibowo/sumutpos.

Adapun ke-14 titik rawan longsor itu antara lain; jalan batas Provinsi Aceh-Tanjung Pura; Medan-Berastagi; Kota Cane-Kutabuluh; Kutabuluh-Sidikalang; Merek-Dairi; Tanjung Dolok-Parapat; Tarutung – Sibolga; Tarutung-Tapanuli Selatan; Rampa-Poriaha; batas Kabupaten Tapanuli Utara-Sipirok; Batang Toru-Singkuang; Kota Pinang-PAL XI; batas Kabupaten Tapsel-Madina; danTeluk Dalam-Lolowau.

Sedangkan 9 titik rawan kemacetan lalulintas antara lain diperkirakan berada di Pasar Bengkel (Km 043+000); Pasar Kampung Pon (Km 063+500); Berastagi (Km 069+000); Pasar Indrapura (Km 101+300); Parapat Ajibata (Km 175+000); Pasar Porsea (Km 215+000); Pasar Balige (Km 234+000); Pasar Siborong-borong (Km 269+000); dan Pasar Aek Kanopan (Km 251+400).

Catatan Sumut Pos, pemetaan kedua hal ini sebenarnya sama seperti dua tahun sebelumnya. Hal ini turut diakui Plt Kepala Bidang Lalulintas Darat Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, Kamis (16/12).

Begitupun di sisi lain, ia menyebutkan kesiapan sarana transportasi umum pada periode Nataru 2022 ini, berjumlah 1.335 unit, namun untuk data riilnya hanya tersedia

293 unit saja. Adapun unit armada tersebut terdiri dari 42 perusahaan bus AKAP, 53 perusahaan AKDP, dan 26 perusahaan AJAP (Antar Jemput Antar Provinsi). “Moda transportasi tersebut tersedia pada terminal antara lain Terminal Tanjung Pinggir; Terminal Madya Tarutung; Terminal Sibolga; Terminal Tanjungpura; dan Terminal Kabanjahe,” katanya.

Upaya pihaknya beserta stakeholder terkait jelang periode Nataru kali ini, telah melakukan monitoring protokol kesehatan atau di terminal-terminal dan kendaraan umum, ramp check (inspeksi) kelaikan kendaraan di terminal & pool bus, pemeriksaan pengemudi (tes urine), pemasangan rambu petunjuk/peringatan sementara, penempatan personil dan alat berat di lokasi rawan longsor, antisipasi ketersediaan BBM, menyediaan rest area angkutan umum (terminal/UPPKB), dan monitoring tarif angkutan umum.

“Sesuai data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik I diperkirakan jatuh pada 23-24 Desember ini. Puncak arus mudik II pada 30-31 Desember,” ujarnya.

Sedangkan untuk puncak arus balik, sebutnya, diperkirakan pada 2-3 Januari 2022. Pihaknya berharap, jikalau masyarakat tetap ingin bepergian atau keluar rumah di masa libur Nataru, untuk tetap disiplin prokes sehingga tidak menambah angka penularan Covid-19 di Sumut.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, selama Desember 2021 hingga Januari 2022 pada umumnya potensi tingkat bahaya longsor di wilayah Sumatera utara (Sumut) masih tergolong tingkat menengah hingga tinggi. Hal itu dikatakan Prakirawan BBMKG 1 Medan, Utami Al Khairiyah kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (16/12).”Diimbau kepada masyarakat Sumut, agar tetap waspada dengan bencana longsor ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, secara rinci, wilayah di Sumut yang rawan longsor tingkat menengah hingga tinggi, di antaranya Medan, Kabupaten Asahan, Dairi, Deliserdang, Humbanghasundutan (Humbahas), Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailingnatal (Madina), Nias, Samosir, dan Simalungun, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Binjai, Pematangsiantar, dan Simalungun.

Sementara itu, lanjutnya, pada hari ini (Kamis, red) hingga esok hari, Jumat (17/12), diprakirakan sejumlah wilayah di Sumut berpotensi hujan lebat, dengan disertai angin kencang dan kilat atau petir. Di antaranya di wilayah, Tapanulitengah (Tapteng), Nias, Madina, Karo dan sekitarnya, dengan suhu udara mencapai 18.0 -32.0°C, kelembapan udara 60-95 persen dan keceparan angin Barat Daya-Timur Laut / 10-30 km/jam.”Peringatan dini dari BBMKG Wilayah 1 Medan, waspada hujan lebat untuk wilayah barat Sumatera dan pegunungan yang dapat berpotensi terjadinya banjir dan longsor untuk wilayah dataran tinggi,” paparnya.

Utami menambahkan, untuk Kota Medan, kecamatan yang mengalami hujan deras disertai angin kencang dan petir, yakni Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli, Medan Timur, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Denai, Medan Area, Medan Maimun, dan Medan Kota.”Bagi masyarakat Kota Medan waspadai banjir atau genangan-genangan air, jalanan licin dan musibah-musibah lainnya karena dipicu hujan deras ini,” pungkasnya.

Medan Dirikan 8 Pos Cek Point

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku akan melakukan pengetatan prokes selama libur Nataru sesuai instruksi Pemerintah Pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).”Inmendagri, Ingub dan Surat Edaran (SE) wali kota, ini harus bisa kita laksanakan sebaik-baiknya, setertib-tertibnya. Ini menjadi kunci utama menekam Covid-19 selama masa libur Nataru. Bagaimana peraturan-peraturannya, tinggal tingkat kepatuhannya harus ditingkatkan lagi,” ucap Bobby usai meninjau pelaksanaan razia barkoba kepada para sopir angkot di depan Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto, Kamis (16/12).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis S.SiT MT mengatakan, selama masa Libur Nataru, meskipun PPKM Level 3 dibatalkan, namun Pemko Medan akan bekerjasama dengan pihak kepolisian dam tim gabungan lainnya untuk melakukan penertiban dan pengetatan prokes.

Iswar memastikan, tidak akan ada penyekatan selama Libur Nataru. Namun, pihaknya akan segera mendirikan posko-posko berupa pos cek point dan pos pengamanan.”Sesuai dengan hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian, untuk menghadapi Nataru, itu penyekatan tidak ada. Tetapi ada beberapa pos yang kita buat di Kota Medan, terdiri dari 7 pos pengamanan, kemudian ada 8 pos cek poin,” ucap Iswar kepada Sumut Pos, Kamis (16/12).

Artinya, kata Iswar, pada pos cek point itulah nantinya akan diperiksa setiap yang masuk maupun keluar dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Kalau ternyata yang masuk ataupun keluar belum vaksin, diusahakan akan divaksin ditempat,” ujarnya.

Tetapi khusus untuk menghindari kerumunan di malam pergantian tahun baru, sambung Iswar, Pemko Medan bersama pihak kepolisian akan bekerjasama melakukan pembatasan-pembatasan sehingga orang tidak berkumpul dan melakukan pawai-pawai.”Di luar itu, ke pihak Organda dan pengusaha angkutan, kita juga sudah meminta agar mereka membatasi jumlah penumpang, kita juga akan lakukan pemeriksaan kepada mereka melalui aplikasi PeduliLindungi tadi,” katanya.

Disebutkan Iswar, 7 pos pengamanan itu nantinya akan didirikan di tengah kota. Sedangkan untuk 8 pos cek point akan didirikan di titik-titik perbatasan atau jalur keluar/masuk Kota Medan. “Pos-pos itu akan kita dirikan mulai tanggal 24 Desember (2021) sampai 2 Januari (2022). Itu nanti personelnya gabungan, bukan cuma dari Dishub, tapi juga kepolisian, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan masih banyak yang lainnya,” pungkasnya.

Poldasu Tak Keluarkan Izin Keramaian

Sedangkan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) tidak memberikan izin keramaian saat Perayaan Tahun Baru 2022 dalam upaya pencegahan pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (15/12) malam.”Polda Sumut dan Polres jajaran tidak mengeluarkan izin keramaian pada perayaan Tahun Baru,” katanya.

Dikatakannya, pada perayaan Tahun Baru 2022 bisa dipastikan tidak akan seperti perayaan-perayaan Tahun Baru sebelum pandemi Covid-19. Sebab, Polda sumut dan jajaran tidak akan menerbitkan izin keramaian perayaan Tahun Baru dan mengumpulkan orang banyak atau kerumunan.

Hadi mengungkapkan, Polda Sumut bersama-sama Kodam I Bukit Barisan dan Pemerintah Daerah (Pemda) akan terus meningkatkan Operasi Yustisi, selain Operasi Lilin yang nantinya diberlakukan.

Dijelaskannya, di setiap pos, seperti Pos Check Point, Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan pada Ops Lilin Toba akan dipasang scan barcode Aplikasi Peduli Lindungi.”Operasi yustisi sudah berjalan selama ini. Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan lebih ditingkatkan lagi,” ungkapnya.

Hadi menambahkan, berbagai langkah dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 akan terus dilakukan. TNI/ Polri tidak akan lelah menjalankan tugas ini. “Dalam Inmendagri 62 Tahun 2021, terdapat berbagai aturan yang menerapkan pembatasan kapasitas pengunjung tempat hiburan, mall, tempat wisata dan rumah ibadah,” kata dia.

Dia mengimbau, agar masyarakat mematuhi peraturan yang sudah dikeluarkan Pemerintah, yakni mematuhi jam operasional, kapasitas pengunjung maksimal 50 persen, begitu juga dengan kapasitas penumpang kendaraan dan angkutan umum lainnya.

Hadi juga meminta kepada pemilik atau pengusaha bus untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, seperti, tempat duduknya tiga harus dikosongkan satu, penumpang dan sopir sudah divaksin dan menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi.

“Nantinya setiap warga yang melakukan perjalanan saat Nataru ketika melewati pos check point di wilayah antar kabupaten/ kota dan perbatasan Sumut akan diperiksa sertifikasi vaksinasi melalui scan barcode aplikasi Peduli Lindungi,” pungkasnya. (prn/map/dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/