26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Tim Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris, IS alias Ono, warga Dusun IX Desa Paya Bagas Pondok Ringin, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Jumat (16/12/2022) siang. Pria pemilik Kangen Water ini langsung diamankan Tim Densus dan Dit Intelkam Polda Sumut dari sebuah bengkel mobil di Kelurahan Bandar Sono, Kota Tebingtinggi dan selanjutnya diboyong ke Mapolda Sumut.

Selanjutnya, tim melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris itu. Sebelum melakukan penggeledahan, tim membawa Kepala Dusun (Kadus) X Desa Paya Bagas, Syaiful (46), dan Kepada Desa Paya Bagas Imam Mahyuzar untuk menyaksikan penggeledahan di rumah IS.

Menurut Kadus Syaiful, sebelum melakukan penggeledahan, petugas membacakan surat penangkapan dan penggeledahan di hadapan istri IS berinisial W. Selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan dan mengamankan sebuah pedang samurai kondisi berkarat, anak panah sebanyak 7 buah, busur panah satu buah dan tas ransel serta jas hujan. “Semuanya dibawah pihak kepolisian untuk barang bukti. Tapi busur anak panah diamankan dari rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumah terduga teroris,” jelas Syaiful.

Menurut Syaiful, selama ini IS memang jarang bergaul di masyarakat, tetapi apabila ada warga yang meninggal di Dusun X Desa Paya Bagas, dia selalu datang melayat. “Selama ini keluarga mereka, baik sang suami maupun istrinya tidak pernah bergaul dengan masyarakat lainnya. Bahkan tidak diketahui apa pekerjaan IS, karena selama ini jarang berada di rumah dan sering berpergian dengan waktu yang lama. Paling sering pulang sekitar dua bulan sekali,” bilang Syaiful.

Jika dilihat dari kondisi ekonomi, kata Syaiful, IS merupakan anak orang mampu dan terpandang di dusun tersebut. “Warga di sini tidak menyangka dengan kejadian ini, tetapi namanya orang masing-masing memiliki aktivitas dan pekerjaan, walaupun selama ini warga mengetahui IS tidak berkerja dan hanya memiliki penjualan air minum isi ulang,” bebernya.

Sedangkan istrinya, W, sehari-hari berbusana muslimah menggunakan cadar dan jarang mau bertegur sapa dengan warga sekitar. Walaupun ada warga yang hendak membeli air isi ulang dirumahnya, hanya sebatas membeli dan kemudian pulang. “Yah memang begitulah kehidupan mereka. Walau tetangga samping kanan kiri tetapi mereka selalu tertutup,” ungkap Syaiful.

Untuk kondisi gambaran rumah terduga teroris, tergolong mewah, karena bangunan rumah dengan dua lantai dan berpagar besi. Jika di perkampungan ada rumah seperti tersebut, itu masuk golongan orang mampu. “Pasti orang mampu mereka, karena memiliki mobil dan bangunan rumahnya sudah permanen, tetapi warga terkejut mengapa seperti itu,” celoteh Syaiful.

Syaiful juga sempat menceritakan ketika IS di bawah ke rumahnya dan mengamankan sejumlah barang bukti, sempat petugas yang menggunakan sebo hitam mengatakan, IS sudah diawasi lima bulan lamanya terkait aktivitas yang dilakukannya. Terkait keberadaan IS saat ini, Syaiful mengaku tidak mengetahuinya. Begitu juga dengan W, istri IS, saat ini sedang pergi bersama orang tua IS dan kepergian mereka juga tidak diketahui.

Dari hasil amatan di lokasi, ketika digali keterangan dari beberapa warga sekitar rumah terduga, tidak ada yang mau memberikan keterangan secara jelas. Warga sekitar tidak mau ambil pusing, tetapi mereka mengetahui penggeledahan rumah IS oleh personel kepolisian.

“Memang kemarin, Jumat (16/12) sekira pukul 14.30 WIB di rumah IS kami lihat ramai orang. Setalah kami cari tahu, rupanya IS ditangkap polisi karena terduga teroris. Betul apa tidak, kami enggak tau,” ungkap warga di sana yang tidak mau menyebutkan nama. Sementara, Polres Tebingtinggi melalui Kasi Humas AKP Agus Arianto enggan memberikan keterangan karena sudah ditangani Densus dan Polda Sumut. (ian)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Tim Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris, IS alias Ono, warga Dusun IX Desa Paya Bagas Pondok Ringin, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Jumat (16/12/2022) siang. Pria pemilik Kangen Water ini langsung diamankan Tim Densus dan Dit Intelkam Polda Sumut dari sebuah bengkel mobil di Kelurahan Bandar Sono, Kota Tebingtinggi dan selanjutnya diboyong ke Mapolda Sumut.

Selanjutnya, tim melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris itu. Sebelum melakukan penggeledahan, tim membawa Kepala Dusun (Kadus) X Desa Paya Bagas, Syaiful (46), dan Kepada Desa Paya Bagas Imam Mahyuzar untuk menyaksikan penggeledahan di rumah IS.

Menurut Kadus Syaiful, sebelum melakukan penggeledahan, petugas membacakan surat penangkapan dan penggeledahan di hadapan istri IS berinisial W. Selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan dan mengamankan sebuah pedang samurai kondisi berkarat, anak panah sebanyak 7 buah, busur panah satu buah dan tas ransel serta jas hujan. “Semuanya dibawah pihak kepolisian untuk barang bukti. Tapi busur anak panah diamankan dari rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumah terduga teroris,” jelas Syaiful.

Menurut Syaiful, selama ini IS memang jarang bergaul di masyarakat, tetapi apabila ada warga yang meninggal di Dusun X Desa Paya Bagas, dia selalu datang melayat. “Selama ini keluarga mereka, baik sang suami maupun istrinya tidak pernah bergaul dengan masyarakat lainnya. Bahkan tidak diketahui apa pekerjaan IS, karena selama ini jarang berada di rumah dan sering berpergian dengan waktu yang lama. Paling sering pulang sekitar dua bulan sekali,” bilang Syaiful.

Jika dilihat dari kondisi ekonomi, kata Syaiful, IS merupakan anak orang mampu dan terpandang di dusun tersebut. “Warga di sini tidak menyangka dengan kejadian ini, tetapi namanya orang masing-masing memiliki aktivitas dan pekerjaan, walaupun selama ini warga mengetahui IS tidak berkerja dan hanya memiliki penjualan air minum isi ulang,” bebernya.

Sedangkan istrinya, W, sehari-hari berbusana muslimah menggunakan cadar dan jarang mau bertegur sapa dengan warga sekitar. Walaupun ada warga yang hendak membeli air isi ulang dirumahnya, hanya sebatas membeli dan kemudian pulang. “Yah memang begitulah kehidupan mereka. Walau tetangga samping kanan kiri tetapi mereka selalu tertutup,” ungkap Syaiful.

Untuk kondisi gambaran rumah terduga teroris, tergolong mewah, karena bangunan rumah dengan dua lantai dan berpagar besi. Jika di perkampungan ada rumah seperti tersebut, itu masuk golongan orang mampu. “Pasti orang mampu mereka, karena memiliki mobil dan bangunan rumahnya sudah permanen, tetapi warga terkejut mengapa seperti itu,” celoteh Syaiful.

Syaiful juga sempat menceritakan ketika IS di bawah ke rumahnya dan mengamankan sejumlah barang bukti, sempat petugas yang menggunakan sebo hitam mengatakan, IS sudah diawasi lima bulan lamanya terkait aktivitas yang dilakukannya. Terkait keberadaan IS saat ini, Syaiful mengaku tidak mengetahuinya. Begitu juga dengan W, istri IS, saat ini sedang pergi bersama orang tua IS dan kepergian mereka juga tidak diketahui.

Dari hasil amatan di lokasi, ketika digali keterangan dari beberapa warga sekitar rumah terduga, tidak ada yang mau memberikan keterangan secara jelas. Warga sekitar tidak mau ambil pusing, tetapi mereka mengetahui penggeledahan rumah IS oleh personel kepolisian.

“Memang kemarin, Jumat (16/12) sekira pukul 14.30 WIB di rumah IS kami lihat ramai orang. Setalah kami cari tahu, rupanya IS ditangkap polisi karena terduga teroris. Betul apa tidak, kami enggak tau,” ungkap warga di sana yang tidak mau menyebutkan nama. Sementara, Polres Tebingtinggi melalui Kasi Humas AKP Agus Arianto enggan memberikan keterangan karena sudah ditangani Densus dan Polda Sumut. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/