26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Vaksinasi Anak di Padang Hilir, Wakapolres: Orangtua ‘Termakan’ Hoaks

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Waka Polres Tebingtinggi Kompol Asrul Robert Sembiring mengungkapkan, masih banyak ditemukan para orangtua tidak mau anaknya untuk dilakukan vaksinasi Covid-19.

“Para orangtua siswa yang tidak mau anaknya divaksin, menyatakan berbagai alasan karena termakan berita hoaks,”ujar Asrul saat melakukan peninjauan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kecamatan Padang Hiling, Kota Tebingtinggi, Senin (17/1).

Diungkapkan Asrul, alasan para orangtua yang menolak anaknya divaksin adalah akan mengalami gangguan kesehatan hingga meninggal dunia.

“Adapun bagi orang tua yang anaknya tidak mau di vaksin lebih kepada membaca berita berita hoax yang ada di medsos maupun pesan berantai WhatsApp grup, bahwasanya ada anak yang selesai divaksin mengalami gangguan kesehatan bahkan sampai meninggal dunia,” bilang Kompol Asrul Robert.

Dijelaskannya, saat meninjau vaksinasi di SD Negeri Jalan Baja Kelurahan Tambangan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi bahwa kegiatan vaksinasi anak ini merupakan program dari pemerintah. “Saya hanya menggugah saja, Kami selaku anggota Polri tetap terus berupaya semaksimal mungkin dan untuk hari libur saja kami tetap kerja dalam kegiatan vaksinasi,” bilangnya.

Ditambahkannya, untuk Kota Tebingtinggi vaksinasi anak merdeka telah mencapai lebih kurang 13.400 anak. “Besar harapan saya bagi para bapak ibu kepala sekolah sebagai tulang punggung vaksinasi anak ini adalah para ibu bapak guru dalam menyampaikan kepada orangtua siswa, agar anaknya dilakukan vaksinasi. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Waka Polres Tebingtinggi Kompol Asrul Robert Sembiring mengungkapkan, masih banyak ditemukan para orangtua tidak mau anaknya untuk dilakukan vaksinasi Covid-19.

“Para orangtua siswa yang tidak mau anaknya divaksin, menyatakan berbagai alasan karena termakan berita hoaks,”ujar Asrul saat melakukan peninjauan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kecamatan Padang Hiling, Kota Tebingtinggi, Senin (17/1).

Diungkapkan Asrul, alasan para orangtua yang menolak anaknya divaksin adalah akan mengalami gangguan kesehatan hingga meninggal dunia.

“Adapun bagi orang tua yang anaknya tidak mau di vaksin lebih kepada membaca berita berita hoax yang ada di medsos maupun pesan berantai WhatsApp grup, bahwasanya ada anak yang selesai divaksin mengalami gangguan kesehatan bahkan sampai meninggal dunia,” bilang Kompol Asrul Robert.

Dijelaskannya, saat meninjau vaksinasi di SD Negeri Jalan Baja Kelurahan Tambangan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi bahwa kegiatan vaksinasi anak ini merupakan program dari pemerintah. “Saya hanya menggugah saja, Kami selaku anggota Polri tetap terus berupaya semaksimal mungkin dan untuk hari libur saja kami tetap kerja dalam kegiatan vaksinasi,” bilangnya.

Ditambahkannya, untuk Kota Tebingtinggi vaksinasi anak merdeka telah mencapai lebih kurang 13.400 anak. “Besar harapan saya bagi para bapak ibu kepala sekolah sebagai tulang punggung vaksinasi anak ini adalah para ibu bapak guru dalam menyampaikan kepada orangtua siswa, agar anaknya dilakukan vaksinasi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/