TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Naas dialami Siswanto (26). Ayah 3 anak ini babak belur dan ditikam warga, usai gagal merampok uang pengusaha rumah makan di Desa Mulia Rakyat, Kecamatan Merek, Tanah Karo, Kamis (17/3) sekira pukul 05.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, aksi perampokan itu bermula saat Siswanto bersama rekannya berinisial RD dengan bersepeda motor singgah ke salah satu rumah makan di Desa Mulia Rakyat.
Untuk melakoni aksinya, Siswanto dan RD berpura-pura layaknya sebagai pelanggan dengan memesan minuman. Begitu melihat penjaga rumah makan tengah sibuk menyiapkan masakan untuk dagangannya, RD pun menuju meja kasir. Dari laci, RD pun mengambil uang sebesar Rp4 juta.
Apes, aksi RD keburu diketahui pemilik rumah makan. Alhasil, aksi tarik-tarikan pun terjadi. Uang berhasil berpindah tangan, Siswanto dan RD pun hendak kabur dengan sepeda motor RX King yang mereka kendarai.
Melihat itu, pemilik rumah makan langsung meneriaki Siswanto dan RD: ”Rampok… rampoook…!”
Kontan saja, teriakan itu mengundang kehadiran para warga setempat. Sial bagi Siswanto, ia terjatuh saat berupaya kabur. Alhasil, pria asal Desa Ujung Batu, Kecamatan Sosa, Padang Lawas ini dihajar sampai babak belur.
Pun begitu, emosi warga mereda. Siswanto pun mendapat satu tikaman hingga mengenai tulang rusuknya. Petugas Polsek Tiga Panah yang mendapat informasi kejadian itu, turun ke lokasi. Dalam kondisi bersimbah darah, Siswanto pun dilarikan ke RSU Kabanjahe untuk mendapat pengobatan.
Sementara temannya RD, yang belakangan diketahui warga Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, berhasil melarikan diri dengan membawa uang hasil rampokan mereka.
“Tujuan kami kemari cuma untuk main-main saja. Begitu sampai di rumah makan itu, RD membelokkan sepeda motor itu ke halaman rumah makan,” ujar Siswanto membela diri saat ditemui di RSU Kabanjahe.
Menurut keterangan tim medis, Siswanto mengalami 3 luka tikam. Satu tikaman mengenai tulang rusuk kanan, 2 luka di bagian lengan dan luka di kepala akibat benda tumpul.
Kanit Reskrim Polsek Tiga Panah, Ipda Edi Budiman, mengatakan pihak korban telah membuat pengaduan dengan kerugian sebesar Rp 4 juta. “Korban sudah membuat laporan pengaduan dan RD dalam pencarian petugas,” ujar Edi Budiman. (cr9/pmg/han)