25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Pengusaha Hotel di Sumut Mulai Rumahkan Karyawan

Panitia Musda  Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, foto bersama Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Rabu (1/4) sore.
Panitia Musda Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, foto bersama Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Rabu (1/4) sore.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembatasan acara-acara pemerintah pusat dan daerah di hotel-hotel, sesuai Surat Edaran Menteri PAN-RB, berdampak serius bagi usaha perhotelan. Tidak sedikit manajemen hotel yang mulai merumahkan karyawannya.

”Hampir 40 persen karyawan dirumahkan oleh pengusaha hotel di Sumut,” kata Ketua Panitia Musyawarah Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Jafar Gultom, kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Rabu (1/4) sore.

Untuk kembali menggairahkan bisnis perhotelan, kata Jafar, salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini. ”Untuk ini, perlu dukungan segenap stakeholder yang ada,” katanya.

Soal dirumahkannya karyawan, menurutnya, sifatnya temporer. Jika pasar bergairah lagi, karyawan itu akan dipanggil kembali.

”Soal surat edaran itu, sudah ada rekomendasi dari Munas PHRI untuk revisi. Intinya, industri hotel juga akan mencari solusi. Selain memang kita bertekad untuk lebih menyosialisasikan PHRI, melakukan standarisasi dan sertifikasi,” sebutnya.

Kedatangan Panitia Musda PHRI Sumut beraudiensi ke Gubsu, juga melaporkan kondisi terkini tentang rencana Musda. Kata Jafar, peserta Musda sudah ada 200-an dari berbagai daerah di Sumatera Utara.

Terakhir, diketahui sudah ada tiga calon yang bakal maju. Siapapun yang menang akan didukung. Karena kesepakatannya untuk meningkatkan kualitas organisasi PHRI yang sudah lama tidak bergema.

Terkait keluhan PHRI, Gubsu didampingi Plt Sekda Provsu Sabrina, Kadis Pariwisata Elisa Marbun dan Kadis Kominfo Jumsadi Damanik, mengharapkan, seluruh stakeholder kepariwisataan di Sumut bersinergi untuk meningkatkan arus wisatawan ke daerah ini. Menurutnya pariwisata strategis dan termasuk daya ungkit ekonomi bagi satu kawasan.

“Saya berharap Musda PHRI terpilih kepengurusannya diterima semua anggota. Lalu membuat program-program kreatif, di antaranya dengan mengintegrasikan dengan paket wisata yang cukup banyak di kita,” sebut Gubsu.

Dia mencontohkan, bidang olahraga, seperti golf. Bagaimana olahraga golf ini bisa bagian dari paket wisata yang dijual ke sejumlah negara tetangga. Selain main golf, wisatawan diajak mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang ada.

“Orang Malaysia datang ke Medan, kebanyakan main golf. Soalnya, cost main golf di Medan ini sangat murah dibanding dengan Jakarta apalagi dengan Malaysia. Kalau bisa diintegrasikan dengan paket wisata dua hari, Sabtu dan Minggu. Sabtu main golf, lalu Minggu wisatawan diajak tur ke Tangkahan. Paket promosinya seperti itu. Bisa dijual ke para wisatawan yang dekat, seperti Singapura, Thailand dan Malaysia.

Tentunya, lanjut Gubsu, ide kreatif dari PHRI tersebut diharapkan bisa disinergikan dengan pemerintah (Dinas Pariwisata) dan stakeholder lainnya. Khusus SDM perhotelan dan restoran, Gubsu mengharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk pentingnya melakukan sertifikasi.

Dari PHRI, hadir Ketua Panitia Musda Jafar Gultom (GM Grand Antares), Wakil Ketua Denny S Wardhana (Owner Garuda Plaza Hotel Group), Sekretaris Panitia Eva Ginting (GM Grand Karibia Hotel), Sekretaris Prana Hutabarat dan Rika F Syam. (rel/mea)

Panitia Musda  Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, foto bersama Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Rabu (1/4) sore.
Panitia Musda Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, foto bersama Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Rabu (1/4) sore.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembatasan acara-acara pemerintah pusat dan daerah di hotel-hotel, sesuai Surat Edaran Menteri PAN-RB, berdampak serius bagi usaha perhotelan. Tidak sedikit manajemen hotel yang mulai merumahkan karyawannya.

”Hampir 40 persen karyawan dirumahkan oleh pengusaha hotel di Sumut,” kata Ketua Panitia Musyawarah Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Jafar Gultom, kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Rabu (1/4) sore.

Untuk kembali menggairahkan bisnis perhotelan, kata Jafar, salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini. ”Untuk ini, perlu dukungan segenap stakeholder yang ada,” katanya.

Soal dirumahkannya karyawan, menurutnya, sifatnya temporer. Jika pasar bergairah lagi, karyawan itu akan dipanggil kembali.

”Soal surat edaran itu, sudah ada rekomendasi dari Munas PHRI untuk revisi. Intinya, industri hotel juga akan mencari solusi. Selain memang kita bertekad untuk lebih menyosialisasikan PHRI, melakukan standarisasi dan sertifikasi,” sebutnya.

Kedatangan Panitia Musda PHRI Sumut beraudiensi ke Gubsu, juga melaporkan kondisi terkini tentang rencana Musda. Kata Jafar, peserta Musda sudah ada 200-an dari berbagai daerah di Sumatera Utara.

Terakhir, diketahui sudah ada tiga calon yang bakal maju. Siapapun yang menang akan didukung. Karena kesepakatannya untuk meningkatkan kualitas organisasi PHRI yang sudah lama tidak bergema.

Terkait keluhan PHRI, Gubsu didampingi Plt Sekda Provsu Sabrina, Kadis Pariwisata Elisa Marbun dan Kadis Kominfo Jumsadi Damanik, mengharapkan, seluruh stakeholder kepariwisataan di Sumut bersinergi untuk meningkatkan arus wisatawan ke daerah ini. Menurutnya pariwisata strategis dan termasuk daya ungkit ekonomi bagi satu kawasan.

“Saya berharap Musda PHRI terpilih kepengurusannya diterima semua anggota. Lalu membuat program-program kreatif, di antaranya dengan mengintegrasikan dengan paket wisata yang cukup banyak di kita,” sebut Gubsu.

Dia mencontohkan, bidang olahraga, seperti golf. Bagaimana olahraga golf ini bisa bagian dari paket wisata yang dijual ke sejumlah negara tetangga. Selain main golf, wisatawan diajak mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang ada.

“Orang Malaysia datang ke Medan, kebanyakan main golf. Soalnya, cost main golf di Medan ini sangat murah dibanding dengan Jakarta apalagi dengan Malaysia. Kalau bisa diintegrasikan dengan paket wisata dua hari, Sabtu dan Minggu. Sabtu main golf, lalu Minggu wisatawan diajak tur ke Tangkahan. Paket promosinya seperti itu. Bisa dijual ke para wisatawan yang dekat, seperti Singapura, Thailand dan Malaysia.

Tentunya, lanjut Gubsu, ide kreatif dari PHRI tersebut diharapkan bisa disinergikan dengan pemerintah (Dinas Pariwisata) dan stakeholder lainnya. Khusus SDM perhotelan dan restoran, Gubsu mengharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk pentingnya melakukan sertifikasi.

Dari PHRI, hadir Ketua Panitia Musda Jafar Gultom (GM Grand Antares), Wakil Ketua Denny S Wardhana (Owner Garuda Plaza Hotel Group), Sekretaris Panitia Eva Ginting (GM Grand Karibia Hotel), Sekretaris Prana Hutabarat dan Rika F Syam. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/