25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Truk Pembalak Hutan Terjebak, Polisi Amankan 4 Ton Kayu

Foto: Pardy/PM Personil unit Tipiter Polres Tanah Laro menemukan barang bukti kayu dan truk yang terjebak di Karo.
Foto: Pardy/PM
Personil unit Tipiter Polres Tanah Laro menemukan barang bukti kayu dan truk yang terjebak di Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Praktek pembalakan kayu secara ilegal di kawasan Hutan Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan jalan tembus Karo–Langkat (Dalan Jahe), Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Naman Teran, masih terus berlanjut. Hal ini terbukti saat Polres Karo mengamankan kayu olahan yang dicuri dari kawasan hutan konservasi tersebut, Sabtu (16/4) pagi.

Polisi mengamankan truk Fuso BK 9695 XS berisi kayu jadi berupa broti dan papan yang diperkirakan seberat 4 ton. Truk tersebut terjebak di selokan saat akan berusaha memutar arah (kabur).

“Dugaan kita, kayu itu dicuri dari kawasan hutan. Mungkin setelah mengetahui kehadiran kita, sopir truk itu hendak melarikan diri. Saat hendak memutar arah, truknya terjebak di parit itu,” ujar Kanit Tipiter Polres Karo, Aiptu Antoni Ginting saat ditemui di lokasi.

Dikatakan Antoni, karena terjebak, sopir truk lantas mengosongkan muatan dengan melangsir kayu-kayu tersebut dari dalam truk. Namun upaya itu tidak berhasil. Takut ditangkap, sang sopir dan kernet truk yang belum diketahui identitasnya itu pun memilih melarikan diri. “Info yang kita dapat, kayu itu dilakukan dua orang warga antara jam 3 sampai jam 4 pagi. Setelah meninggalkan truknya, keduanya dijemput oleh temannya ke lokasi dengan mengendarai mobil angkutan umum merk Rio,” beber Antoni. Masih kata Antoni, setelah mendapat info pencurian kayu tersebut, pihaknya langsung menuju ke lokasi dan tiba sekira pukul 07.00 WIB. Dengan dibantu mobil derek jenis kingkong, truk itu berhasil ditarik dari dalam parit.

Barang bukti kayu tersebut dimuat oleh polisi ke dalam truk Fuso dengan dibantu oleh warga setempat untuk diamankan ke Mapolres Karo. “Kunci kontak ditinggalkan sopir di dalam truk. Kita belum mengetahui siapa pemilik truk dan kayu ini. Ini akan tetap kita selidiki. Barang bukti kita bawa ke kantor,” kata Antoni. Sementara, keterangan yang diperoleh awak media ini dari sejumlah warga di lokasi, truk Fuso tersebut kerap masuk ke lokasi itu untuk mengangkut kayu.

“Sudah sering truk itu kemari. Baru inilah tertangkap polisi. Mainnya tengah malam,” kata warga bermarga Sitepu. Dibeberkannya, papan dan broti curian itu disusun rapi di dalam truk. Sementara di bagian atas kayu ditimpa dengan goni berisi tanah humus. “Tadi pagi kami lihat dua orang laki-laki lari ke arah Desa Kuta Rayat. Mereka terlihat lari tergesa-gesa. Nggak lama, mobil angkot Rio datang menjemput. Satu orang kulihat lagi nangis. Aku sempat dengar dia bilang takut kalau tokehnya marah, apalagi kalau truk itu ditangkap polisi,” beber Sitepu.

Kemungkinan, kata dia, rasa takut akan kehadiran polisi membuat sopir truk itu hendak memutar arah menuju Kabupaten Langkat untuk menghilangkan jejak. “Pas mau mutar itulah truk itu terjebak. Lama juga kami dengar suara truk itu. Setelah dipaksa tapi nggak berhasil, orang itu langsung kabur karena hari sudah pagi,” jelasnya. (cr9/deo)

Foto: Pardy/PM Personil unit Tipiter Polres Tanah Laro menemukan barang bukti kayu dan truk yang terjebak di Karo.
Foto: Pardy/PM
Personil unit Tipiter Polres Tanah Laro menemukan barang bukti kayu dan truk yang terjebak di Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Praktek pembalakan kayu secara ilegal di kawasan Hutan Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan jalan tembus Karo–Langkat (Dalan Jahe), Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Naman Teran, masih terus berlanjut. Hal ini terbukti saat Polres Karo mengamankan kayu olahan yang dicuri dari kawasan hutan konservasi tersebut, Sabtu (16/4) pagi.

Polisi mengamankan truk Fuso BK 9695 XS berisi kayu jadi berupa broti dan papan yang diperkirakan seberat 4 ton. Truk tersebut terjebak di selokan saat akan berusaha memutar arah (kabur).

“Dugaan kita, kayu itu dicuri dari kawasan hutan. Mungkin setelah mengetahui kehadiran kita, sopir truk itu hendak melarikan diri. Saat hendak memutar arah, truknya terjebak di parit itu,” ujar Kanit Tipiter Polres Karo, Aiptu Antoni Ginting saat ditemui di lokasi.

Dikatakan Antoni, karena terjebak, sopir truk lantas mengosongkan muatan dengan melangsir kayu-kayu tersebut dari dalam truk. Namun upaya itu tidak berhasil. Takut ditangkap, sang sopir dan kernet truk yang belum diketahui identitasnya itu pun memilih melarikan diri. “Info yang kita dapat, kayu itu dilakukan dua orang warga antara jam 3 sampai jam 4 pagi. Setelah meninggalkan truknya, keduanya dijemput oleh temannya ke lokasi dengan mengendarai mobil angkutan umum merk Rio,” beber Antoni. Masih kata Antoni, setelah mendapat info pencurian kayu tersebut, pihaknya langsung menuju ke lokasi dan tiba sekira pukul 07.00 WIB. Dengan dibantu mobil derek jenis kingkong, truk itu berhasil ditarik dari dalam parit.

Barang bukti kayu tersebut dimuat oleh polisi ke dalam truk Fuso dengan dibantu oleh warga setempat untuk diamankan ke Mapolres Karo. “Kunci kontak ditinggalkan sopir di dalam truk. Kita belum mengetahui siapa pemilik truk dan kayu ini. Ini akan tetap kita selidiki. Barang bukti kita bawa ke kantor,” kata Antoni. Sementara, keterangan yang diperoleh awak media ini dari sejumlah warga di lokasi, truk Fuso tersebut kerap masuk ke lokasi itu untuk mengangkut kayu.

“Sudah sering truk itu kemari. Baru inilah tertangkap polisi. Mainnya tengah malam,” kata warga bermarga Sitepu. Dibeberkannya, papan dan broti curian itu disusun rapi di dalam truk. Sementara di bagian atas kayu ditimpa dengan goni berisi tanah humus. “Tadi pagi kami lihat dua orang laki-laki lari ke arah Desa Kuta Rayat. Mereka terlihat lari tergesa-gesa. Nggak lama, mobil angkot Rio datang menjemput. Satu orang kulihat lagi nangis. Aku sempat dengar dia bilang takut kalau tokehnya marah, apalagi kalau truk itu ditangkap polisi,” beber Sitepu.

Kemungkinan, kata dia, rasa takut akan kehadiran polisi membuat sopir truk itu hendak memutar arah menuju Kabupaten Langkat untuk menghilangkan jejak. “Pas mau mutar itulah truk itu terjebak. Lama juga kami dengar suara truk itu. Setelah dipaksa tapi nggak berhasil, orang itu langsung kabur karena hari sudah pagi,” jelasnya. (cr9/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/