25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

KPU Janji Sediakan TPS Ramah Disabilitas

Selain potensi konflik ada juga akibat yang tidak bagus soal batas wilayah. Dimana ketika perbatasan belum defenitif antara satu kabupaten dengan kabupaten lain.

“Seperti Medan dengan Deliserdang. Ada kemungkinan eksodus. Antara Sibolga dengan Tapteng. Pemerintahan daerah masih gontok- gontokan soal wilayah. Padangsidimpuan dan Tanah Karo dan Aceh Tenggara. Masyarakat Karo masih banyak tinggal di Aceh Tenggara,” katanya.

Begitupun wilayah bencana logistiknya turut diantisipasi Polda. Seperti di Baruasjahe, Taput, Tapteng dan Madina ini daerah rawan semua distribusi logistik dan pemilih.

“Nisel di Pulau Batubatu ini sulit bila air pasang. Kami sudah ke sana melihat langsung. Rawan bentrok antara pendukung dan paslon. Kemudian perkiraan isu berbau SARA. Kemungkinan terjadi sabotase kotak suara dan logistik di daerah itu,” ungkapnya.

Kapolrestabes Medan Dadang Hartanto menegaskan Polri dalam posisi netral di pilkada. Pihaknya bertekad menciptakan pilkada kondusif terutama di titik sentral yakni di Medan.

“Kita sudah sering yakinkan pada masyarakat bahwa ini pesta demokrasi. Tidak boleh ada ketakutan di dalamnya. Pilihan berbeda saat pilkada tidak ada persoalan dan itu biasa,” katanya.

Secara khusus pihaknya sudah identifikasi kerawanan konflik di Medan. Dan yang paling rawan itu menurut dia eksploitasi SARA dan ujaran kebencian.

“Ya, hal ini Ssdah mulai nampak. Kita tidak mau hal ini berjalan. Upaya pendekatan terus dilakukan. Hal lainnya ujaran kebencian hoax merupakan sesuatu hal yang harus diantisipasi karena dampaknya sangat masif. Masyarakat bisa bergerak dan dampak sosial lebih besar. Terus potensi sosial yang lama dipanaskan lagi sehingga makin besar lagi seperti isu soal masjid dan pasar,” paparnya yang menekankan akan responsif atas pengaduan masyarakat selama pilkada. (prn/azw)

 

 

 

Selain potensi konflik ada juga akibat yang tidak bagus soal batas wilayah. Dimana ketika perbatasan belum defenitif antara satu kabupaten dengan kabupaten lain.

“Seperti Medan dengan Deliserdang. Ada kemungkinan eksodus. Antara Sibolga dengan Tapteng. Pemerintahan daerah masih gontok- gontokan soal wilayah. Padangsidimpuan dan Tanah Karo dan Aceh Tenggara. Masyarakat Karo masih banyak tinggal di Aceh Tenggara,” katanya.

Begitupun wilayah bencana logistiknya turut diantisipasi Polda. Seperti di Baruasjahe, Taput, Tapteng dan Madina ini daerah rawan semua distribusi logistik dan pemilih.

“Nisel di Pulau Batubatu ini sulit bila air pasang. Kami sudah ke sana melihat langsung. Rawan bentrok antara pendukung dan paslon. Kemudian perkiraan isu berbau SARA. Kemungkinan terjadi sabotase kotak suara dan logistik di daerah itu,” ungkapnya.

Kapolrestabes Medan Dadang Hartanto menegaskan Polri dalam posisi netral di pilkada. Pihaknya bertekad menciptakan pilkada kondusif terutama di titik sentral yakni di Medan.

“Kita sudah sering yakinkan pada masyarakat bahwa ini pesta demokrasi. Tidak boleh ada ketakutan di dalamnya. Pilihan berbeda saat pilkada tidak ada persoalan dan itu biasa,” katanya.

Secara khusus pihaknya sudah identifikasi kerawanan konflik di Medan. Dan yang paling rawan itu menurut dia eksploitasi SARA dan ujaran kebencian.

“Ya, hal ini Ssdah mulai nampak. Kita tidak mau hal ini berjalan. Upaya pendekatan terus dilakukan. Hal lainnya ujaran kebencian hoax merupakan sesuatu hal yang harus diantisipasi karena dampaknya sangat masif. Masyarakat bisa bergerak dan dampak sosial lebih besar. Terus potensi sosial yang lama dipanaskan lagi sehingga makin besar lagi seperti isu soal masjid dan pasar,” paparnya yang menekankan akan responsif atas pengaduan masyarakat selama pilkada. (prn/azw)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/