26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pemerintah Siapkan 100 Ribu Daging Kerbau

Foto: BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
RAPAT: Kemendag bersama Pemprov Sumut dan Bulog Sumut menggelar rapat kordinasi di Kantor BI Perwakilan Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk menjaga kebutuhan stok pangan berupa daging dan menekan harga daging tetap normal serta terjangkau masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2018. Pemerintah Indonesia menyiapkan stok nasional sebesar 100 Ribu daging kerbau beku impor.

Sekretaris Jendral Kemeterian Perdagangan, Karyanto Suprih pasokan besar daging beku itu, untuk menekan harga daging saat bulan Ramadan dan Lebaran tetap dengan harga maksimun Rp 80 ribu perkilogram ditingkat pedangan pasar dan ritel modern yang ada.

“Begitu juga ditingkat pedagang harus juga menyediakan daging beku, termasuk ritel modern juga harus menyediakan maksimum Rp80 ribu. Kalau kurang kita pasok (impor) lagi,” ucap Karyanto usai memimpin Rapat Kordinasi Stabilisasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Bulan Puasa dan Lebaran 2018, yang dilaksanakan di ruang rapat Gedung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Selasa (17/4) siang.

Tujuan rapat kordinasi dilakukan, menurut Karyanto untuk memastikan pasokan pangan aman ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota di Sumut. Termasuk mendengarkan keluhan pasokan pangan didaerah.

“Menteri Perdagangan menugaskan seluruh eleson I untuk melakukan rapat kordinasi, untuk mendengarkan apa saja didaerah itu (keluhan) di Kabupaten/Kota. Kemudian, menyampaikan kebijakan apa harus dilakukan untuk didaerah. Khusus beras Menteri Perdagangan menugaskan Bulog untuk meglontorkan dan menyuplai beras sampai perdaganga pasar,” tutur Karyanto.

Dengan itu, Kementerian Perdagangan menginstruksi ke Bulog seluruh Indonesia untuk menyuplai kebutuhan masyarakat berapa itu jumlahnya. Karyanto mengungkapkan khusus untuk beras. Baik itu, beras impor maupun beras lokal.

“Untuk stok beras saya kurang ingat. Pada prinsipnya Bulog tidak boleh kekurangan pasokan, terutama beras. Karena, Bulog sebagai pendistributor,” jelas Karyanto.

Dia menambahkan untuk komiditi pangan lain, harus dijaga harganya dan jangan sampai saat hari keagamaan naik. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan untuk memehuni kebutuhan konsumsinya sehari-hari.

“Minyak goreng Rp 12.500 dan minyak goreng kemasan Rp 11 ribu. Kemudian, Gula jual diatas Rp Rp 12.500 kita sikat dan tidak boleh itu?. Semua stok itu, ada di bulog,” kata Karyanto.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut, Benhur Ngkaimi mengklaim stok pangan di dugang Bulog Sumut aman saat bulan Ramadan, lebaran, Natal dan Tahun 2019.

Foto: BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
RAPAT: Kemendag bersama Pemprov Sumut dan Bulog Sumut menggelar rapat kordinasi di Kantor BI Perwakilan Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk menjaga kebutuhan stok pangan berupa daging dan menekan harga daging tetap normal serta terjangkau masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2018. Pemerintah Indonesia menyiapkan stok nasional sebesar 100 Ribu daging kerbau beku impor.

Sekretaris Jendral Kemeterian Perdagangan, Karyanto Suprih pasokan besar daging beku itu, untuk menekan harga daging saat bulan Ramadan dan Lebaran tetap dengan harga maksimun Rp 80 ribu perkilogram ditingkat pedangan pasar dan ritel modern yang ada.

“Begitu juga ditingkat pedagang harus juga menyediakan daging beku, termasuk ritel modern juga harus menyediakan maksimum Rp80 ribu. Kalau kurang kita pasok (impor) lagi,” ucap Karyanto usai memimpin Rapat Kordinasi Stabilisasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Bulan Puasa dan Lebaran 2018, yang dilaksanakan di ruang rapat Gedung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Selasa (17/4) siang.

Tujuan rapat kordinasi dilakukan, menurut Karyanto untuk memastikan pasokan pangan aman ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota di Sumut. Termasuk mendengarkan keluhan pasokan pangan didaerah.

“Menteri Perdagangan menugaskan seluruh eleson I untuk melakukan rapat kordinasi, untuk mendengarkan apa saja didaerah itu (keluhan) di Kabupaten/Kota. Kemudian, menyampaikan kebijakan apa harus dilakukan untuk didaerah. Khusus beras Menteri Perdagangan menugaskan Bulog untuk meglontorkan dan menyuplai beras sampai perdaganga pasar,” tutur Karyanto.

Dengan itu, Kementerian Perdagangan menginstruksi ke Bulog seluruh Indonesia untuk menyuplai kebutuhan masyarakat berapa itu jumlahnya. Karyanto mengungkapkan khusus untuk beras. Baik itu, beras impor maupun beras lokal.

“Untuk stok beras saya kurang ingat. Pada prinsipnya Bulog tidak boleh kekurangan pasokan, terutama beras. Karena, Bulog sebagai pendistributor,” jelas Karyanto.

Dia menambahkan untuk komiditi pangan lain, harus dijaga harganya dan jangan sampai saat hari keagamaan naik. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan untuk memehuni kebutuhan konsumsinya sehari-hari.

“Minyak goreng Rp 12.500 dan minyak goreng kemasan Rp 11 ribu. Kemudian, Gula jual diatas Rp Rp 12.500 kita sikat dan tidak boleh itu?. Semua stok itu, ada di bulog,” kata Karyanto.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut, Benhur Ngkaimi mengklaim stok pangan di dugang Bulog Sumut aman saat bulan Ramadan, lebaran, Natal dan Tahun 2019.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/