Ratusan Etnis Banten Tampilkan Kesenian

SUMUTPOS.CO – Ratusan etnis Banten, tampilkan kesenian di Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Kesenian yang ditampilkan diantaranya, singa-singaan, kuda-kudaan, akep-akep dan pencak silat.

“Selain untuk melestarikan kesenian daerah. Acara ini juga bertujuan untuk menyatukan etnis Banten yang tersebar di Sumatera Utara (Sumut),” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Paguyuban Banten Sumatera Utara (PABANSU) Kompol Enjang Bahri didampingi sejumlah pengurus, Senin (17/7).

Acara cukup meriah. Sebab, bukan hanya para pengurus dan anggota, namun ratusan masyarakat juga turut melihat kesenian di Kabupaten Langkat.

“Alhamdulillah, pelaksanaan berjalan meriah dan berkesan. Karena kita selaku etnis Banten, turun langsung dalam memeriahkan dan menjaga kesenian tanah lahir kita yang juga digelar dalam memeriahkan bulan syawal setiap tahunnya,” ujar Enjang.

Enjang mengatakan, di Sumatera Utara (Sumut) sedikitnya ada sekitar 886 Kepala Keluarga (KK) etnis Banten yang tersebar di 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.  “Kita berharap kesenian Banten dan etnis Banten dapat terus menjaga kelestarian seni dan juga menjaga persaudaraan yang sudah terjalin,” pinta dia.

Dirinya memaparkan, etnis Banten awalnya merantau ke Sumut, kemudian membentuk perkampungan Banten dan terus berkembang hingga kini. Namun, meski merupakan etnis perantauan, etnis Banten menjadi salah satu etnis yang dominan di Sumut.

“Kita harus bangga dengan kesenian dan kebudayaan kita. Untuk itu, warga Banten, harus bersatu sehingga bisa diperhitungkan dalam pemilihan legislatif mendatang,” harap dia.

Diharapkannya, dengan halalbihalal setiap tahunnya, jalinan tali silaturahim terus terjaga. “Terus jaga persatuan dan kesatuan,” pinta dia.

Acara silaturahim ditutup dengan saling bersalaman. Kegiatan ini dihadiri Pengurus Pabansu Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Medan hingga Deli Serdang.(bam/ala)

SUMUTPOS.CO – Ratusan etnis Banten, tampilkan kesenian di Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Kesenian yang ditampilkan diantaranya, singa-singaan, kuda-kudaan, akep-akep dan pencak silat.

“Selain untuk melestarikan kesenian daerah. Acara ini juga bertujuan untuk menyatukan etnis Banten yang tersebar di Sumatera Utara (Sumut),” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Paguyuban Banten Sumatera Utara (PABANSU) Kompol Enjang Bahri didampingi sejumlah pengurus, Senin (17/7).

Acara cukup meriah. Sebab, bukan hanya para pengurus dan anggota, namun ratusan masyarakat juga turut melihat kesenian di Kabupaten Langkat.

“Alhamdulillah, pelaksanaan berjalan meriah dan berkesan. Karena kita selaku etnis Banten, turun langsung dalam memeriahkan dan menjaga kesenian tanah lahir kita yang juga digelar dalam memeriahkan bulan syawal setiap tahunnya,” ujar Enjang.

Enjang mengatakan, di Sumatera Utara (Sumut) sedikitnya ada sekitar 886 Kepala Keluarga (KK) etnis Banten yang tersebar di 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.  “Kita berharap kesenian Banten dan etnis Banten dapat terus menjaga kelestarian seni dan juga menjaga persaudaraan yang sudah terjalin,” pinta dia.

Dirinya memaparkan, etnis Banten awalnya merantau ke Sumut, kemudian membentuk perkampungan Banten dan terus berkembang hingga kini. Namun, meski merupakan etnis perantauan, etnis Banten menjadi salah satu etnis yang dominan di Sumut.

“Kita harus bangga dengan kesenian dan kebudayaan kita. Untuk itu, warga Banten, harus bersatu sehingga bisa diperhitungkan dalam pemilihan legislatif mendatang,” harap dia.

Diharapkannya, dengan halalbihalal setiap tahunnya, jalinan tali silaturahim terus terjaga. “Terus jaga persatuan dan kesatuan,” pinta dia.

Acara silaturahim ditutup dengan saling bersalaman. Kegiatan ini dihadiri Pengurus Pabansu Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Medan hingga Deli Serdang.(bam/ala)