31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Wujud Rasa Hormat kepada Pejuang

ARAHAN: Bupati Langkat memberikan arahan dan bimbingan.

Peristiwa Brandan Bumi Hangus ke 71 diperingati di Lapangan Bola Kaki Petrolia Pertamina Pangkalan Brandan, Sei Lepan, Langkat, Senin (13/7). Acara dihadiri langsung Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH.

“PERINGATAN peristiwa Brandan Bumi Hangus ini merupakan salah satu bentuk wujud kecintaan dan rasa hormat atas semangat nasionalisme para pejuang yang telah menegakan marwah bangsa yang anti penjajah,” ujar Ngogesa dalam sambutannya.

Kini, kata Ngogesa, menjadi tugas bersama untuk melanjutkan cita-cita perjuangan para pendahulu. Caranya, mengisi pembangunan negeri ini sesuai tugas, tangung jawab, peran dan fungsi masing- masing.

“Hal ini sejalan dengan tema hari ini. Bahwa, Brandan Bumi Hangus merupakan inspirasi dan semangat kita untuk selalu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan,” tegasnya.

Dikisahkan Ngogesa, masyarakat Langkat harus bangga. Sebab, sumur minyak di Pangkalan Brandan adalah wilayah pertama ditemukannnya minyak komersial di Indonesia.

“Sedangkan di dunia nomor dua penemuan sumur minyak komersial,” tutur Ngogesa.

Penemunya adalah seorang warga Belanda bernama Aeliko Janszoon Zijlker. Ia merupakan ahli perkebunan tembakau pada Deli Tobacco Maatschappij.

“Lokasi persis penemuannya di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Sekitar 110 kilometer barat laut Medan, ibukota Sumatera Utara,” jelas bupati.

Mewakili Pjs Gubernur Sumut, Kepala Dinas Sosial Provsu Drs H.Rajali hadir dalam acara tersebut. “Peringatan Brandan Bumi Hangus ke 71 ini, salah satu bentuk penghargaan atas jasa pengorbanan para pahlawan dan pejuang,” kata Rajali saat memberikan sambutan.

Sebab, pertempuran tersebut merupakan peristiwa heroik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mempertahankan Republik Indonesia (RI) dari pasukan Belanda.

“Dari itu, peristiwa Brandan Bumi Hangus sudah selayaknya untuk dihayati dan dijadikan inspirasi serta sumber motivasi dalam mengisi kemerdekaan. Agar kita senantiasa memiliki jiwa dan semangat patriotik dalam mengisi kemerdekaan,” terangnya.

Ketua DPRD Langkat, Surialam SE menyampaikan, peringatan ini diharapkan sebagai motivasi untuk memelihara semangat nasionalisme. Selain itu, untuk meneladani nilai-nilai perjuangan yang dimiliki oleh para pahlawan kemerdekaan.

“Mari kita jaga semangat itu dan kita praktikkan dalam setiap derap langkah kita, untuk membangun Langkat ini,” imbaunya.

Sekdakab Langkat, dr H Indra Salahudin selaku ketua panitia penyelenggara acara, mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak.

“Atas nama panitia dan masyarakat Langkat, kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Langkat yang selalu memberikan dukungan penuh dan tidak pernah alpa menghadiri acara ini selama menjabat dua priode,” kata Indra.

Peringatan Branda Bumi Hangus, diramaikan oleh karnaval tingkat SD, SLTP dan SLTA yang diikiti oleh 110 grup dengan jumlah peserta lebih kurang 5000 orang.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemberian santunan dan cendramata kepada 100 veteran pejuang. Selain itu, penyerahan cendramata kepada tokoh dan keluarga yang memprakasai terwujudnya Peraturan Daerah (Perda) peringatan Brandan Bumi Hangus. “Acara ini dilaksanakan berdasarkan Perda Kabupaten Langkat No:8 tahun 1995, tentang peristiwa Bumi Hangus Pangkalan Brandan. Serta keputusan Bupati Langkat No:003.1-11/K/2018, tanggal 23 Juli 2018 tentang panitia penyelenggara peringatan Brandan Bumi Hangus ke 71 tahun 2018,” jelas Indra.

Selain Bupati Langkat, turut hadir Terbit Rencana Perangin-angin SE, para anggota DPRD Langkat, tokoh masayarakat H Syamsul Arifin SE, unsur Forkopimda Langkat, para komandan satuan TNI/Polri, para Pejabat Pemkab Langkat, Camat se-Langkat, Ketua dan Pengurus TP PKK Langkat, Manager Area PT Pertamina (Persero) RU II Cabang Dumai, Keluarga Besar Legiun Veteran RI Angkatan 45, Ketua KNPI, OKP, Ormas Langkat dan undangan lainnya.(bam/ril)

ARAHAN: Bupati Langkat memberikan arahan dan bimbingan.

Peristiwa Brandan Bumi Hangus ke 71 diperingati di Lapangan Bola Kaki Petrolia Pertamina Pangkalan Brandan, Sei Lepan, Langkat, Senin (13/7). Acara dihadiri langsung Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH.

“PERINGATAN peristiwa Brandan Bumi Hangus ini merupakan salah satu bentuk wujud kecintaan dan rasa hormat atas semangat nasionalisme para pejuang yang telah menegakan marwah bangsa yang anti penjajah,” ujar Ngogesa dalam sambutannya.

Kini, kata Ngogesa, menjadi tugas bersama untuk melanjutkan cita-cita perjuangan para pendahulu. Caranya, mengisi pembangunan negeri ini sesuai tugas, tangung jawab, peran dan fungsi masing- masing.

“Hal ini sejalan dengan tema hari ini. Bahwa, Brandan Bumi Hangus merupakan inspirasi dan semangat kita untuk selalu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan,” tegasnya.

Dikisahkan Ngogesa, masyarakat Langkat harus bangga. Sebab, sumur minyak di Pangkalan Brandan adalah wilayah pertama ditemukannnya minyak komersial di Indonesia.

“Sedangkan di dunia nomor dua penemuan sumur minyak komersial,” tutur Ngogesa.

Penemunya adalah seorang warga Belanda bernama Aeliko Janszoon Zijlker. Ia merupakan ahli perkebunan tembakau pada Deli Tobacco Maatschappij.

“Lokasi persis penemuannya di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Sekitar 110 kilometer barat laut Medan, ibukota Sumatera Utara,” jelas bupati.

Mewakili Pjs Gubernur Sumut, Kepala Dinas Sosial Provsu Drs H.Rajali hadir dalam acara tersebut. “Peringatan Brandan Bumi Hangus ke 71 ini, salah satu bentuk penghargaan atas jasa pengorbanan para pahlawan dan pejuang,” kata Rajali saat memberikan sambutan.

Sebab, pertempuran tersebut merupakan peristiwa heroik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mempertahankan Republik Indonesia (RI) dari pasukan Belanda.

“Dari itu, peristiwa Brandan Bumi Hangus sudah selayaknya untuk dihayati dan dijadikan inspirasi serta sumber motivasi dalam mengisi kemerdekaan. Agar kita senantiasa memiliki jiwa dan semangat patriotik dalam mengisi kemerdekaan,” terangnya.

Ketua DPRD Langkat, Surialam SE menyampaikan, peringatan ini diharapkan sebagai motivasi untuk memelihara semangat nasionalisme. Selain itu, untuk meneladani nilai-nilai perjuangan yang dimiliki oleh para pahlawan kemerdekaan.

“Mari kita jaga semangat itu dan kita praktikkan dalam setiap derap langkah kita, untuk membangun Langkat ini,” imbaunya.

Sekdakab Langkat, dr H Indra Salahudin selaku ketua panitia penyelenggara acara, mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak.

“Atas nama panitia dan masyarakat Langkat, kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Langkat yang selalu memberikan dukungan penuh dan tidak pernah alpa menghadiri acara ini selama menjabat dua priode,” kata Indra.

Peringatan Branda Bumi Hangus, diramaikan oleh karnaval tingkat SD, SLTP dan SLTA yang diikiti oleh 110 grup dengan jumlah peserta lebih kurang 5000 orang.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemberian santunan dan cendramata kepada 100 veteran pejuang. Selain itu, penyerahan cendramata kepada tokoh dan keluarga yang memprakasai terwujudnya Peraturan Daerah (Perda) peringatan Brandan Bumi Hangus. “Acara ini dilaksanakan berdasarkan Perda Kabupaten Langkat No:8 tahun 1995, tentang peristiwa Bumi Hangus Pangkalan Brandan. Serta keputusan Bupati Langkat No:003.1-11/K/2018, tanggal 23 Juli 2018 tentang panitia penyelenggara peringatan Brandan Bumi Hangus ke 71 tahun 2018,” jelas Indra.

Selain Bupati Langkat, turut hadir Terbit Rencana Perangin-angin SE, para anggota DPRD Langkat, tokoh masayarakat H Syamsul Arifin SE, unsur Forkopimda Langkat, para komandan satuan TNI/Polri, para Pejabat Pemkab Langkat, Camat se-Langkat, Ketua dan Pengurus TP PKK Langkat, Manager Area PT Pertamina (Persero) RU II Cabang Dumai, Keluarga Besar Legiun Veteran RI Angkatan 45, Ketua KNPI, OKP, Ormas Langkat dan undangan lainnya.(bam/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/