MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tertangkap tangan kasus suap oleh KPK, posisi OK Arya Zulkarnain sebagai Ketua DPD Partai Golkar Batubara mulai disoal. Tokoh masyakat Batubara, H Herman Sarden menilai, Partai Golkar seharusnya segera mengambil langkah politik dengan memberhentikan OK Arya dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Batubara.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan setelah KPK menetapkan OK Arya sebagai tersangka dalam kasus korupsi suap yang merugikan negara sebesar Rp4,4 miliar. “Ada baiknya internal Golkar memberikan posisi sebagai Ketua Golkar Batubara kepada kader lain yang terbaik dalam mengelola partai,” ujar Herman, Minggu (17/9).
Ia mengatakan, menjelang tahun politik, 2018 dan 2019, Golkar harus mempersiapkan strategi untuk meraih suara, baik di Pilkada Serentak 2018 maupun Pemilu 2019.
Sementara Ridwan Batubara, pengurus Golkar Batubara mengatakan, mereka segera melakukan rapat internal. “Kemungkinan akan dilaksanakan pekan ini. Tentang sikap yang akan ditempuh, kami masih menunggu arahan dari Ketua Golkar Sumatera Utara,” ungkap Ridwan. (mag-6/adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tertangkap tangan kasus suap oleh KPK, posisi OK Arya Zulkarnain sebagai Ketua DPD Partai Golkar Batubara mulai disoal. Tokoh masyakat Batubara, H Herman Sarden menilai, Partai Golkar seharusnya segera mengambil langkah politik dengan memberhentikan OK Arya dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Batubara.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan setelah KPK menetapkan OK Arya sebagai tersangka dalam kasus korupsi suap yang merugikan negara sebesar Rp4,4 miliar. “Ada baiknya internal Golkar memberikan posisi sebagai Ketua Golkar Batubara kepada kader lain yang terbaik dalam mengelola partai,” ujar Herman, Minggu (17/9).
Ia mengatakan, menjelang tahun politik, 2018 dan 2019, Golkar harus mempersiapkan strategi untuk meraih suara, baik di Pilkada Serentak 2018 maupun Pemilu 2019.
Sementara Ridwan Batubara, pengurus Golkar Batubara mengatakan, mereka segera melakukan rapat internal. “Kemungkinan akan dilaksanakan pekan ini. Tentang sikap yang akan ditempuh, kami masih menunggu arahan dari Ketua Golkar Sumatera Utara,” ungkap Ridwan. (mag-6/adz)