25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Tersangka Korupsi jadi Kadiskes Binjai

dr Murad El Fuad: Kalau Saya Hadir nanti Dibilang Tersangka

BINJAI- Wali Kota Binjai melalui Sekretaris Daerah Drs H Iqbal Pulungan melantik serta menyumpah 13 pejabat di jajaran Pemko Binjai di Aula Pemko Binjai, Rabu (18/7).

Adapun pejabat yang dilantik yaitu, dua pejabat esselon II, empat pejabat eselon III dan delapan pejabat eselon IV. Uniknya dalam pelantikan Pemko Binjai itu tercantum nama dr Murad El Fuad sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) menggantikan dr Agusnadi Tala yang diangkat menjadi staf ahli Wali Kota Binjai.

Dr Fuad sendiri, diketahui sudah menjadi tersangka dalam dugaan korupsi dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di RSU Dr Djoelham Binjai TA 2010 senilai Rp11,3 miliar.

Dilantikanya dr Fuad itu membuat heboh Pemko Binjai. Soalnya, dokter spesialis anak yang bakal dilantik menjadi Kadiskes itu malah tidak hadir. Usut punya usut, ketidakhadiran Dr Fuad itu disebabkan ketidakjelasan statusnya dalam perkara dugaan korupsi Jamkesmas. Sejauh ini, proses hukum atas dirinya masih terus bergulir ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai.

Hal itupun dibenarkan Dr Fuad ketika ditanya Sumut Pos. Dia mengaku, dirinya tidak hadir dalam pelantikan tersebut karena status dan perkara hukum atas dirinya belum tuntas. “Nanti kalau saya hadir, dibilang tersangka (Jamkesmas,red) diangkat jadi kepala dinas. Jadi biar jelas dulu kasus saya,” ungkapnya.

Ketika ditanya apakah dirinya menolak jabatan yang diamanahkan kepadanya menjadi Kadiskes? Dr Fuad terdiam dan tidak memberikan komentar sedikitpun.
Terkait pengangkatan Dr Fuad menjadi Kadiskes Binjai itu, Wali Kota Binjai HM Idaham menilai Dr Fuad layak menjadi Kadiskes Binjai dengan segala bentuk pengalamannya. “Ya, kita memang memilih dia (Dr Fuad,red),” ucapnya.

Ketika ditanya status tersangka yang diemban Dr Fuad, Idaham mengaku, saat pelantikan berlangsung, yang bersangkutan tidak menghadirinya, sehingga dia belum sah menjadi Kadiskes.  “Kan dia tidak hadir saat pelantikan, jadi jabatan Kadiskes belum resmi disandangnya,” kata Idaham. (ndi)

dr Murad El Fuad: Kalau Saya Hadir nanti Dibilang Tersangka

BINJAI- Wali Kota Binjai melalui Sekretaris Daerah Drs H Iqbal Pulungan melantik serta menyumpah 13 pejabat di jajaran Pemko Binjai di Aula Pemko Binjai, Rabu (18/7).

Adapun pejabat yang dilantik yaitu, dua pejabat esselon II, empat pejabat eselon III dan delapan pejabat eselon IV. Uniknya dalam pelantikan Pemko Binjai itu tercantum nama dr Murad El Fuad sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) menggantikan dr Agusnadi Tala yang diangkat menjadi staf ahli Wali Kota Binjai.

Dr Fuad sendiri, diketahui sudah menjadi tersangka dalam dugaan korupsi dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di RSU Dr Djoelham Binjai TA 2010 senilai Rp11,3 miliar.

Dilantikanya dr Fuad itu membuat heboh Pemko Binjai. Soalnya, dokter spesialis anak yang bakal dilantik menjadi Kadiskes itu malah tidak hadir. Usut punya usut, ketidakhadiran Dr Fuad itu disebabkan ketidakjelasan statusnya dalam perkara dugaan korupsi Jamkesmas. Sejauh ini, proses hukum atas dirinya masih terus bergulir ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai.

Hal itupun dibenarkan Dr Fuad ketika ditanya Sumut Pos. Dia mengaku, dirinya tidak hadir dalam pelantikan tersebut karena status dan perkara hukum atas dirinya belum tuntas. “Nanti kalau saya hadir, dibilang tersangka (Jamkesmas,red) diangkat jadi kepala dinas. Jadi biar jelas dulu kasus saya,” ungkapnya.

Ketika ditanya apakah dirinya menolak jabatan yang diamanahkan kepadanya menjadi Kadiskes? Dr Fuad terdiam dan tidak memberikan komentar sedikitpun.
Terkait pengangkatan Dr Fuad menjadi Kadiskes Binjai itu, Wali Kota Binjai HM Idaham menilai Dr Fuad layak menjadi Kadiskes Binjai dengan segala bentuk pengalamannya. “Ya, kita memang memilih dia (Dr Fuad,red),” ucapnya.

Ketika ditanya status tersangka yang diemban Dr Fuad, Idaham mengaku, saat pelantikan berlangsung, yang bersangkutan tidak menghadirinya, sehingga dia belum sah menjadi Kadiskes.  “Kan dia tidak hadir saat pelantikan, jadi jabatan Kadiskes belum resmi disandangnya,” kata Idaham. (ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/