25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Keluarga Mulai Kawatir Tentang Nasib Napi

082754_icanBATUBARA- Kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Labuhan Ruku membuat khawatir warga yang kerabatnya ditahan di sana. Mereka pun datang untuk memastikan kondisi keluarganya.

Warga sudah mulai berada di depan gerbang LP Labuhan Ruku sejak Senin (19/8) pagi. Mereka berharap bisa bertemu untuk memastikan kondisi keluarganya, apakah selamat, terluka atau ikut melarikan diri.

Sebagian di antaranya bahkan ada yang sudah tiba di LP sejak subuh, seperti Syamsul Lubis (45). Pria asal Sei Silau, Kabupaten Asahan ini berangkat bersama istrinya Ida naik sepeda motor dari rumah mereka sekitar pukul 03.00 WIB dan tiba pukul 05.00 WIB.

“Saya ingin menjumpai anak, mau memastikan kondisinya bagaimana. Kami kan tahunya LP ini rusuh, jadi datang untuk memastikan. Namanya anak, kita kan khawatir,” kata Syamsul di Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).

Kendati jadwal besuk ditiadakan pada hari ini, tetapi Syamsul beruntung dapat bertemu dengan anaknya. Kondisi LP yang sebagian dinding dan bekas jendelanya terbuka karena kebakaran dan perusakan, membuat penghuni LP dapat melihat ke keluar, bahkan keluar di sekitar.

“Tadi sudah ketemu anak, mukanya hitam-hitam karena kebakaran itu. Dia terlibat kasus pencurian kabel dihukum delapan bulan, Aturannya dia mau bebas minggu ini, tetapi karena ada kerusuhan ini, mungkin seminggu lagilah baru bebas. Berkasnya kan ikut terbakar,” kata Syamsul.

Setelah bertemu anaknya, Syamsul dan Ida tidak langsung pulang. Mereka memandangi bangunan LP dari warung di dekat situ, sementara menunggu redanya hujan yang turun sejak jam tiga pagi.(kl/rul)

082754_icanBATUBARA- Kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Labuhan Ruku membuat khawatir warga yang kerabatnya ditahan di sana. Mereka pun datang untuk memastikan kondisi keluarganya.

Warga sudah mulai berada di depan gerbang LP Labuhan Ruku sejak Senin (19/8) pagi. Mereka berharap bisa bertemu untuk memastikan kondisi keluarganya, apakah selamat, terluka atau ikut melarikan diri.

Sebagian di antaranya bahkan ada yang sudah tiba di LP sejak subuh, seperti Syamsul Lubis (45). Pria asal Sei Silau, Kabupaten Asahan ini berangkat bersama istrinya Ida naik sepeda motor dari rumah mereka sekitar pukul 03.00 WIB dan tiba pukul 05.00 WIB.

“Saya ingin menjumpai anak, mau memastikan kondisinya bagaimana. Kami kan tahunya LP ini rusuh, jadi datang untuk memastikan. Namanya anak, kita kan khawatir,” kata Syamsul di Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).

Kendati jadwal besuk ditiadakan pada hari ini, tetapi Syamsul beruntung dapat bertemu dengan anaknya. Kondisi LP yang sebagian dinding dan bekas jendelanya terbuka karena kebakaran dan perusakan, membuat penghuni LP dapat melihat ke keluar, bahkan keluar di sekitar.

“Tadi sudah ketemu anak, mukanya hitam-hitam karena kebakaran itu. Dia terlibat kasus pencurian kabel dihukum delapan bulan, Aturannya dia mau bebas minggu ini, tetapi karena ada kerusuhan ini, mungkin seminggu lagilah baru bebas. Berkasnya kan ikut terbakar,” kata Syamsul.

Setelah bertemu anaknya, Syamsul dan Ida tidak langsung pulang. Mereka memandangi bangunan LP dari warung di dekat situ, sementara menunggu redanya hujan yang turun sejak jam tiga pagi.(kl/rul)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/