29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Upaya Turunkan Angka Stunting, TPPS Labuhanbatu Kuatkan Fungsi BASS

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melalui DP2KB menggelar Penguatan peran Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS) yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar bertempat di Ruang Data dan Karya, Senin (18/9).

Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar yang juga sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Labuhanbatu dalam sambutannya mengatakan Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia, terutama masalah pendek dan kurus pada balita serta anemia dan kurang energi juga kekurangan gizi pada ibu hamil.

Ellya Rosa Siregar juga menyampaikan, Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu kabupaten yang menjadi prioritas penanganan Stunting di Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 memiliki prafelensi Stunting 27 persen, dan pada tahun 2022 berada pada 23,90 persen. Dari hasil tersebut kabupaten Labuhanbatu mampu menurunkan 3,1 persen.

“Tahun 2023 ini saya berharap seluruh OPD terlibat agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih menyentuh dengan masyarakat, agar prafalensi Stunting di Kabupaten Labuhanbatu turun dengan signifikan, seminimal nya kita mampu menurunkan angka Stunting menjadi 19,53 persen di tahun 2023 dan 15,61 persen pada tahun 2024 yang akan datang,” ujar Wabup.

Tidak hanya itu, Ellya Rosa Siregar selaku Ketua TPPS juga menambahkan penurunan angka Stunting memerlukan kerjasama semua OPD, dan harapannya dengan terlibatnya perusahaan-perusahaan atau pihak ketiga akan mempercepat penurunan Stunting di Kabupaten Labuhanbatu, begitu juga dengan keterlibatan pihak Perbankan dengan bersedia menjadi Bapak Bunda Asuh Stunting.

Ellya Rosa Siregar juga berpesan agar melakukan langkah-langkah konkrit untuk percepatan penurunan angka Stunting baik OPD dan lintas sektor serta pihak ketiga di Kabupaten Labuhanbatu.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, M Yusuf Nasution menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih atas pelaksanaan percepatan penurunan Stunting khususnya kegiatan hari ini.

Kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang bersifat intensifikasi pelaksanaan percepatan penurunan Stunting yang mana dukungan kegiatan ini tidak semua provinsi mendapatkan.

M. Yusuf Nasution menjelaskan kegiatan ini hanya untuk 12 provinsi prioritas saja, karena sudah berada dibawah rata-rata Nasional.

Ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah untuk dalam rangka percepatan Stunting, inilah kegiatan kolaborasi antara BKKBN Perwakilan DP2KB. (fdh/han)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melalui DP2KB menggelar Penguatan peran Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS) yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar bertempat di Ruang Data dan Karya, Senin (18/9).

Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar yang juga sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Labuhanbatu dalam sambutannya mengatakan Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia, terutama masalah pendek dan kurus pada balita serta anemia dan kurang energi juga kekurangan gizi pada ibu hamil.

Ellya Rosa Siregar juga menyampaikan, Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu kabupaten yang menjadi prioritas penanganan Stunting di Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 memiliki prafelensi Stunting 27 persen, dan pada tahun 2022 berada pada 23,90 persen. Dari hasil tersebut kabupaten Labuhanbatu mampu menurunkan 3,1 persen.

“Tahun 2023 ini saya berharap seluruh OPD terlibat agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih menyentuh dengan masyarakat, agar prafalensi Stunting di Kabupaten Labuhanbatu turun dengan signifikan, seminimal nya kita mampu menurunkan angka Stunting menjadi 19,53 persen di tahun 2023 dan 15,61 persen pada tahun 2024 yang akan datang,” ujar Wabup.

Tidak hanya itu, Ellya Rosa Siregar selaku Ketua TPPS juga menambahkan penurunan angka Stunting memerlukan kerjasama semua OPD, dan harapannya dengan terlibatnya perusahaan-perusahaan atau pihak ketiga akan mempercepat penurunan Stunting di Kabupaten Labuhanbatu, begitu juga dengan keterlibatan pihak Perbankan dengan bersedia menjadi Bapak Bunda Asuh Stunting.

Ellya Rosa Siregar juga berpesan agar melakukan langkah-langkah konkrit untuk percepatan penurunan angka Stunting baik OPD dan lintas sektor serta pihak ketiga di Kabupaten Labuhanbatu.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, M Yusuf Nasution menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih atas pelaksanaan percepatan penurunan Stunting khususnya kegiatan hari ini.

Kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang bersifat intensifikasi pelaksanaan percepatan penurunan Stunting yang mana dukungan kegiatan ini tidak semua provinsi mendapatkan.

M. Yusuf Nasution menjelaskan kegiatan ini hanya untuk 12 provinsi prioritas saja, karena sudah berada dibawah rata-rata Nasional.

Ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah untuk dalam rangka percepatan Stunting, inilah kegiatan kolaborasi antara BKKBN Perwakilan DP2KB. (fdh/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/