26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Dukung 1.000 Desa Organik, Sumut Siapkan Lahan 160 Hektar

Foto: Dian Herdian Yudanie/Ist
Gubsu Tengku Erry Nuradi MSi foto bersama usai seminar nasional Refleksi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, 1.000 Desa Organik atau Organik di 1.000 Desa yang digelar di Hotel Danau Toba Medan, Kamis (19/10/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saat ini, Pemprovsu telah mengembangkan pertanian organik terutama untuk padi dan hortikultura. Bahkan pada tahun 2016 terdapat lima desa di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Karo yang telah memperoleh sertifikat untuk tanaman padi dan palawija serta buah dan sayuran (semangka dan kacang kuning) dari lembaga sertifikasi organik seloliman (Ledsos) yang berpusat di Jawa Timur.

Untuk tahun 2017, melalui dukungan pembiayaan dari Kementrian Pertanian sedang dirintis kegiatan fasilitasi penerapan budidaya padi organik di lima desa dari Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Simalungun dan Serdang Bedagai dengan total luas lahan 160 hektar.

“Hal ini diharapkan ke depan akan menjadi pemicu dan pemacu berkembangnya pertanian organik di Sumut. Pengembangan pertanian organik bukanlah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya penagwasan dan sulitnya sertifikasi, serta minimnya pemahaman dan informasi yang dimiliki petani dalam pertanian organik. Namun demikian kita harus optimis program ini akan memberikan dampak positif dalam merubah pola pikir masyarakat tani tentang manfaat budidaya organik yang ramah lingkungan,” ucap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi MSi membuka seminar nasional Refleksi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, 1.000 Desa Organik atau Organik di 1.000 Desa yang digelar di Hotel Danau Toba Medan, Kamis (19/10/2017).

Hadir di situ, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemendagri Dody Edward, Kasubid Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Kementan RI Dewi Taliroso, Bupati Sergai Soekirman, Presiden AOI Wahyudi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu Azhar Harahap, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kota se-Sumut, perwakilan perguruan tinggi dan para perwakilan Lembaga Pertanian se Indonesia.

Foto: Dian Herdian Yudanie/Ist
Gubsu Tengku Erry Nuradi MSi foto bersama usai seminar nasional Refleksi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, 1.000 Desa Organik atau Organik di 1.000 Desa yang digelar di Hotel Danau Toba Medan, Kamis (19/10/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Saat ini, Pemprovsu telah mengembangkan pertanian organik terutama untuk padi dan hortikultura. Bahkan pada tahun 2016 terdapat lima desa di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Karo yang telah memperoleh sertifikat untuk tanaman padi dan palawija serta buah dan sayuran (semangka dan kacang kuning) dari lembaga sertifikasi organik seloliman (Ledsos) yang berpusat di Jawa Timur.

Untuk tahun 2017, melalui dukungan pembiayaan dari Kementrian Pertanian sedang dirintis kegiatan fasilitasi penerapan budidaya padi organik di lima desa dari Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Simalungun dan Serdang Bedagai dengan total luas lahan 160 hektar.

“Hal ini diharapkan ke depan akan menjadi pemicu dan pemacu berkembangnya pertanian organik di Sumut. Pengembangan pertanian organik bukanlah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya penagwasan dan sulitnya sertifikasi, serta minimnya pemahaman dan informasi yang dimiliki petani dalam pertanian organik. Namun demikian kita harus optimis program ini akan memberikan dampak positif dalam merubah pola pikir masyarakat tani tentang manfaat budidaya organik yang ramah lingkungan,” ucap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi MSi membuka seminar nasional Refleksi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, 1.000 Desa Organik atau Organik di 1.000 Desa yang digelar di Hotel Danau Toba Medan, Kamis (19/10/2017).

Hadir di situ, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemendagri Dody Edward, Kasubid Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Kementan RI Dewi Taliroso, Bupati Sergai Soekirman, Presiden AOI Wahyudi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu Azhar Harahap, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kota se-Sumut, perwakilan perguruan tinggi dan para perwakilan Lembaga Pertanian se Indonesia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/