29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Gantian Menggergaji, Turun dengan Kain Sarung Merah

Tujuh napi yang kabur dari Lapas kelas IIA Binjai, Sumut.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Hendro Sutarno mengakui, ada kordinasi yang dilakukan Lapas terkait 7 napi kabur tersebut. Informasi diperoleh, 9 petugas Lapas yang berjaga saat kejadian adalah, Jusri Murlan, Heri Ginting, Endriko Ginting, Jumpa Ukur Ginting, Wardiman Panjaitan, Teguh Sutiadi, Dion PD Bangun, Heri Lubis dan Peri Nasution.

“Petugas jaga ada mendengar teriakan dari tahanan yang mengatakan ada yang kabur. Terlihat tahanan Rony Do berada di luar sel. Kemudian dilakukan pengecekan dan benar ada tahanan telah kabur,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari napi yang gagal kabur, ujar Hendro, mereka sukses melarikan diri dengan cara memotong jerjak besi di kamar mandi Blok B tersebut. Lalu mereka keluar turun dengan kain sarung warna merah yang diikat ke teralis. Hendro melanjutkan, mereka keluar dengan merusak kunci gembok pintu sekat tembok yang kemudian mengarah ke belakang dan memanjat tembok hingga merusak kawat duri.

“Lalu menuju arah belakang bengkel, dapur atau kantin dan memanjat tembok setinggi 5 meter yang kawat berduri dengan alat bantu kayu bekas ayakan pasir serta besi. Lalu mereka keluar ke halaman Lapas dan memanjat pagar lingkup Lapas dan menuju halaman depan Lapas serta melompat pagar menuju Jalan Gatot Subroto,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Madina ini.

Hendro menambahkan, Blok B tersebut berdiri tidak jauh dari Pos Jaga. Proses melarikan diri ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, harus memotong jerjak teralis besi kamar mandi bagian atas hingga merusak gembok besi pintu penyekat. “Dan harus melewati 2 tembok tinggi dengan kawat berduri dan 2 tembok pagar dengan besi runcing,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari napi yang gagal kabur, ujar Hendro, mereka sukses kabur melalui teralis kamar mandi dengan gergaji besi. Secara bergantian melakukan gergaji tersebut. “Sebelum melarikan diri, mereka sempat melakukan pengamatan. Kami sudah mendata ulang tahanan yang melarikan diri dan memintai keterangan rekan satu sel tahanan yang tidak melarikan diri serta berupaya melakukan pencarian maupun pengejaran,” tandasnya. (ted)

Tujuh napi yang kabur dari Lapas kelas IIA Binjai, Sumut.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Hendro Sutarno mengakui, ada kordinasi yang dilakukan Lapas terkait 7 napi kabur tersebut. Informasi diperoleh, 9 petugas Lapas yang berjaga saat kejadian adalah, Jusri Murlan, Heri Ginting, Endriko Ginting, Jumpa Ukur Ginting, Wardiman Panjaitan, Teguh Sutiadi, Dion PD Bangun, Heri Lubis dan Peri Nasution.

“Petugas jaga ada mendengar teriakan dari tahanan yang mengatakan ada yang kabur. Terlihat tahanan Rony Do berada di luar sel. Kemudian dilakukan pengecekan dan benar ada tahanan telah kabur,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari napi yang gagal kabur, ujar Hendro, mereka sukses melarikan diri dengan cara memotong jerjak besi di kamar mandi Blok B tersebut. Lalu mereka keluar turun dengan kain sarung warna merah yang diikat ke teralis. Hendro melanjutkan, mereka keluar dengan merusak kunci gembok pintu sekat tembok yang kemudian mengarah ke belakang dan memanjat tembok hingga merusak kawat duri.

“Lalu menuju arah belakang bengkel, dapur atau kantin dan memanjat tembok setinggi 5 meter yang kawat berduri dengan alat bantu kayu bekas ayakan pasir serta besi. Lalu mereka keluar ke halaman Lapas dan memanjat pagar lingkup Lapas dan menuju halaman depan Lapas serta melompat pagar menuju Jalan Gatot Subroto,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Madina ini.

Hendro menambahkan, Blok B tersebut berdiri tidak jauh dari Pos Jaga. Proses melarikan diri ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, harus memotong jerjak teralis besi kamar mandi bagian atas hingga merusak gembok besi pintu penyekat. “Dan harus melewati 2 tembok tinggi dengan kawat berduri dan 2 tembok pagar dengan besi runcing,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari napi yang gagal kabur, ujar Hendro, mereka sukses kabur melalui teralis kamar mandi dengan gergaji besi. Secara bergantian melakukan gergaji tersebut. “Sebelum melarikan diri, mereka sempat melakukan pengamatan. Kami sudah mendata ulang tahanan yang melarikan diri dan memintai keterangan rekan satu sel tahanan yang tidak melarikan diri serta berupaya melakukan pencarian maupun pengejaran,” tandasnya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/