31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Kemenkumham Sumut: Ada Kelalaian Petugas Lapas

Tujuh napi yang kabur dari Lapas kelas IIA Binjai, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Sumatera Utara menilai, ada faktor kelalaian dilakukan petugas keamanan Lapas sehingga tujuh Napi Lapas Klas IIA Binjai kabur. Untuk itu, Kemenkum HAM Sumut langsung menerjunkan tim melakukan investigasi internal.

“Untuk pemeriksaan, dari Jakarta langsung mengarahkan Kanwil untuk turun. Satu tim dari Kanwil dan satu tim dari UPT (Lapas Binjai). Jadinya, tim gabunganlah ini,” ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sumut, Hermawan Yunianto saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (18/12) siang.

“Pasti, pasti ada kelalaian petugas. Sudah dipastikan ini human eror. Kalau petugas iya (kelalaian). Namun, ini bukan menjadi alasan utama. Saya juga memerintah Kepala Lapas untuk memeriksa langsung anggotanya,” tutur Hermawan.

Hermawan menjelaskan, kelalaian dilakukan petugas melihat situasi. Dimana ketujuh napi saat itu, berada di Strap Sel (sel hukuman). Namun ia mengatakan, kenapa ketujuh napi itu bisa keluar dari ruang sel hukuman tersebut. Mereka sedang menjalani hukuman, karena tidak displin.

“Tujuh orang ini melanggar disiplin dan ditempati di strap sel. Mereka melarikan diri dengan cara menggergaji teralis besi di kamar mandi. Kalau tidak sering dicek setiap hari, ya seperti ini kejadiannya,” katanya.

Ia juga mengungkapkan akan melakukan penyidikan, kenapa bisa gergaji bisa masuk kedalam Lapas Klas II A Binjai tersebut. Kemudian, rencana pelarian sudah dilakukan secara matang dan dilakukan beberapa hari, untuk menggergaji teralis besi tersebut. “Tidak mungkin satu hari mereka menggergaji terali besi itu. Nggak mungkin dalam keadaan banyak orang mereka menggergaji teralis besi itu, pasti ketahuan. Mereka melakukan pasti dicicil (untuk menggergaji teralis besi itu). Mereka pasti tahu dan mematau aktivitas petugas sendiri,” ungkapnya.

Hermawan mengakui kelemahan petugas keamanan Lapas tidak akan memantau seluruh kegiatan napi dengan jumlah besar dan tidak sesuai dengan jumlah petugas sipir. Namun, ia mengatakan hal itu bukan alasan. “Pastinya, napi akan mengintai dan mengawasi pergerakan petugas sendiri. Untuk saat ini, belum ada laporan yang ketangkap napi lari itu. Tapi, kita melakukan kordinasi dengan Polres Binjai untuk pengejaran dan menangkap napi tersebut,” tandasnya. (gus)

 

Tujuh napi yang kabur dari Lapas kelas IIA Binjai, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Sumatera Utara menilai, ada faktor kelalaian dilakukan petugas keamanan Lapas sehingga tujuh Napi Lapas Klas IIA Binjai kabur. Untuk itu, Kemenkum HAM Sumut langsung menerjunkan tim melakukan investigasi internal.

“Untuk pemeriksaan, dari Jakarta langsung mengarahkan Kanwil untuk turun. Satu tim dari Kanwil dan satu tim dari UPT (Lapas Binjai). Jadinya, tim gabunganlah ini,” ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sumut, Hermawan Yunianto saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (18/12) siang.

“Pasti, pasti ada kelalaian petugas. Sudah dipastikan ini human eror. Kalau petugas iya (kelalaian). Namun, ini bukan menjadi alasan utama. Saya juga memerintah Kepala Lapas untuk memeriksa langsung anggotanya,” tutur Hermawan.

Hermawan menjelaskan, kelalaian dilakukan petugas melihat situasi. Dimana ketujuh napi saat itu, berada di Strap Sel (sel hukuman). Namun ia mengatakan, kenapa ketujuh napi itu bisa keluar dari ruang sel hukuman tersebut. Mereka sedang menjalani hukuman, karena tidak displin.

“Tujuh orang ini melanggar disiplin dan ditempati di strap sel. Mereka melarikan diri dengan cara menggergaji teralis besi di kamar mandi. Kalau tidak sering dicek setiap hari, ya seperti ini kejadiannya,” katanya.

Ia juga mengungkapkan akan melakukan penyidikan, kenapa bisa gergaji bisa masuk kedalam Lapas Klas II A Binjai tersebut. Kemudian, rencana pelarian sudah dilakukan secara matang dan dilakukan beberapa hari, untuk menggergaji teralis besi tersebut. “Tidak mungkin satu hari mereka menggergaji terali besi itu. Nggak mungkin dalam keadaan banyak orang mereka menggergaji teralis besi itu, pasti ketahuan. Mereka melakukan pasti dicicil (untuk menggergaji teralis besi itu). Mereka pasti tahu dan mematau aktivitas petugas sendiri,” ungkapnya.

Hermawan mengakui kelemahan petugas keamanan Lapas tidak akan memantau seluruh kegiatan napi dengan jumlah besar dan tidak sesuai dengan jumlah petugas sipir. Namun, ia mengatakan hal itu bukan alasan. “Pastinya, napi akan mengintai dan mengawasi pergerakan petugas sendiri. Untuk saat ini, belum ada laporan yang ketangkap napi lari itu. Tapi, kita melakukan kordinasi dengan Polres Binjai untuk pengejaran dan menangkap napi tersebut,” tandasnya. (gus)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/