30 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Todongkan Senpi pada Sipir, Napi Narkoba Asal Sumut Kabur

Foto: Riau Pos / JPNN Hendri Manurung, napi kasus narkoba yang kabur dari Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, Riau, Sabtu (9/1) pukul 10.45 WIB.
Foto: Riau Pos / JPNN
Hendri Manurung, napi kasus narkoba yang kabur dari Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, Riau, Sabtu (9/1) pukul 10.45 WIB.

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Hendri Manurung (36), salah seorang Narapidana (Napi) kasus narkoba Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, Sabtu (9/1) pukul 10.45 WIB kabur dari tahanan, dengan cara menodongkan senjata api (senpi) ke arah petugas Lapas.

Napi asal warga Desa Sungai Korang Kecamatan Huta Raja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara yang telah menjalani hukuman sekitar 2 tahun dari vonis 5 tahun hukuman kabur dengan memanfaatkan waktu kunjungan besuk Lapas dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.30 WIB.

Diduga, kaburnya Hendri Manurung telah direncanakan jauh hari. Selain mendapatkan senpi, bandar narkoba itu telah ditunggu oleh seorang rekannya dengan menggunakan sepeda motor hitam 50 meter dari Lapas Pasirpengaraian.

Kalapas Kelas II B Pasirpengaraian Mishbahuddin BcIp SSos MM yang dikonfirmasi, Sabtu (9/1) menjelaskan, dirinya mendapatkan laporan dari anggota, salah seorang Napi kabur dari tahanan, dengan memamfaatkan waktu besuk Lapas.

Di saat keluarga dari warga binaan melakukan kunjungan besuk, Hendri Manurung sempat terlihat mendekat ke ruang Portir bersama keluarga Napi lainnya.

Lalu petugas Lapas menegur Hendri Manurung yang pada hari ini (Sabtu, red) tidak ada jadwal kunjungan keluarganya, untuk masuk ke dalam kamar tahanan.

Sekitar 20 menit akan berakhirnya jam besuk, ruang porter 1 dan 2 sudah terkunci. Kebetulan ada seorang ibu membawa dua orang anak akan pulang usai membesuk keluarganya (napi).

Ketika berada di ruang penjagaan Portir 1, salah seorang petugas membukan pintu pengunjung untuk pulang.

Saat itulah, tiba-tiba Hendri yang mengenakan kemeja merah muda dan jeans, mengeluarkan senpi dari dipinggang, lalu menodongkannya ke petugas lalu kabur.

‘’Kita belum tau, apakah senpi yang ditodongkan ke petugas asli atau mainan. Setelah dicek di CCTV, sekitar 50 meter ada rekan Hendri yang menunggu menggunakan sepeda motor,’’ jelasnya.

Saat keluar dari pagar Lapas, lanjut Mishbahudin, petugas parkir yang berupaya melakukan pengejeran, Napi Hendri Manurung sempat mengacungkan senpi kearah petugas.

’’Kita belum bisa pastikan dari mana asalnya Senpi itu. Kami masih menyelidikinya. Namun dugaan kita sementara, senpi tersebut masuk melalui pengunjung lapas. Hari ini, Hendri Manurung tidak ada yang membesuk, dia terakhir dibesuk istrinya pada tanggal 3 Januari lalu,’’ katanya.(epp/ray)

Foto: Riau Pos / JPNN Hendri Manurung, napi kasus narkoba yang kabur dari Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, Riau, Sabtu (9/1) pukul 10.45 WIB.
Foto: Riau Pos / JPNN
Hendri Manurung, napi kasus narkoba yang kabur dari Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, Riau, Sabtu (9/1) pukul 10.45 WIB.

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Hendri Manurung (36), salah seorang Narapidana (Napi) kasus narkoba Lapas Kelas II B Pasirpengaraian, Sabtu (9/1) pukul 10.45 WIB kabur dari tahanan, dengan cara menodongkan senjata api (senpi) ke arah petugas Lapas.

Napi asal warga Desa Sungai Korang Kecamatan Huta Raja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara yang telah menjalani hukuman sekitar 2 tahun dari vonis 5 tahun hukuman kabur dengan memanfaatkan waktu kunjungan besuk Lapas dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.30 WIB.

Diduga, kaburnya Hendri Manurung telah direncanakan jauh hari. Selain mendapatkan senpi, bandar narkoba itu telah ditunggu oleh seorang rekannya dengan menggunakan sepeda motor hitam 50 meter dari Lapas Pasirpengaraian.

Kalapas Kelas II B Pasirpengaraian Mishbahuddin BcIp SSos MM yang dikonfirmasi, Sabtu (9/1) menjelaskan, dirinya mendapatkan laporan dari anggota, salah seorang Napi kabur dari tahanan, dengan memamfaatkan waktu besuk Lapas.

Di saat keluarga dari warga binaan melakukan kunjungan besuk, Hendri Manurung sempat terlihat mendekat ke ruang Portir bersama keluarga Napi lainnya.

Lalu petugas Lapas menegur Hendri Manurung yang pada hari ini (Sabtu, red) tidak ada jadwal kunjungan keluarganya, untuk masuk ke dalam kamar tahanan.

Sekitar 20 menit akan berakhirnya jam besuk, ruang porter 1 dan 2 sudah terkunci. Kebetulan ada seorang ibu membawa dua orang anak akan pulang usai membesuk keluarganya (napi).

Ketika berada di ruang penjagaan Portir 1, salah seorang petugas membukan pintu pengunjung untuk pulang.

Saat itulah, tiba-tiba Hendri yang mengenakan kemeja merah muda dan jeans, mengeluarkan senpi dari dipinggang, lalu menodongkannya ke petugas lalu kabur.

‘’Kita belum tau, apakah senpi yang ditodongkan ke petugas asli atau mainan. Setelah dicek di CCTV, sekitar 50 meter ada rekan Hendri yang menunggu menggunakan sepeda motor,’’ jelasnya.

Saat keluar dari pagar Lapas, lanjut Mishbahudin, petugas parkir yang berupaya melakukan pengejeran, Napi Hendri Manurung sempat mengacungkan senpi kearah petugas.

’’Kita belum bisa pastikan dari mana asalnya Senpi itu. Kami masih menyelidikinya. Namun dugaan kita sementara, senpi tersebut masuk melalui pengunjung lapas. Hari ini, Hendri Manurung tidak ada yang membesuk, dia terakhir dibesuk istrinya pada tanggal 3 Januari lalu,’’ katanya.(epp/ray)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/