33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Kolaborasi Budidaya Haminjon Dimulai di Tele

 

 

Foto: Istimewa Dari kiri ke kanan: Dirut TobaPulp Ben J Mitai, Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan, anggota DPRD Humbahas Mora Gajah, Wakil ketua DPRD Humbahas Marsona Simamora, Mutia Hasugian, dan tokoh masyarakat Parlilitan Masden Tinambunan, melakukan penanaman kemenyan bersama, Rabu (18/2/2015).
Foto: Istimewa
Dari kiri ke kanan: Dirut TobaPulp Ben J Mitai, Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan, anggota DPRD Humbahas Mora Gajah, Wakil ketua DPRD Humbahas Marsona Simamora, Mutia Hasugian, dan tokoh masyarakat Parlilitan Masden Tinambunan, melakukan penanaman kemenyan bersama, Rabu (18/2/2015).

TELE, SUMUTPOS.CO – Kolaborasi antara TPL dengan masyarakat untuk memperkaya hutan alam berfungsi konservasi di konsesi HTI dengan budidaya haminjon (kemenyan, Red), dimulai Rabu (18/2), sebuah laporan resmi menyebutkan hari ini.

Penanaman berlangsung di atas lahan sekitar setengah hektar di komparteman L-941 di HTI (hutan tanaman industri) sektor Tele, masuk wilayah administrasi kecamatan Parlilitan, kabupaten Humbang Hasundutan.

Tiga belas petani haminjon, Masden Tinambunan dan Tarjamin Munthe dkk ikut serta pada acara yang dihadiri dan didukung Wakil Ketua DPRD Humbang Hasundutan Marsona Simamora (NasDem) dan dua anggota Dewan dari Gerindra dan NasDem, Camat Parlilitan Halim Sinabutar SE, dan beberapa Kepala Desa.

Dari TPL (Toba Pulp Lestari), industri pulp di Parmaksian, Tobasa, yang konsesi HTI-nya terhampar di sejumlah kabupaten di Sumut –termasuk Tele– hadir Direktur Utama Ben J Mitai, Direktur Juanda Panjaitan, serta sejumlah staf senior termasuk manajer HTI sektor Tele Karman Sirait.

Penanaman diawali peragaan teknik pembibitan klon haminjon dari pohon induk yang sumbernya dari haminjon alam di hutan Habinsaran, Tobasa, oleh peneliti senior Aventris Hutagaol, dilanjutkan sambutan mewakili hadirin, serta diakhiri penanaman secara simbolis yang diawali ritual dalam bahasa Batak, serta penganan khas lokal yakni itak gurgur.

Juanda Panjaitan, mewakili manajemen TPL, menjelaskan kolabosari perbanyakan pohon haminjon –sebagai pohon kehidupan– melalui budidaya sudah lama dirancang dan memperoleh dorongan dan Kemenhut.

“Melalui kolaborasi ini kami berharap dapat diperluas hingga melibatkan sebanyak mungkin masyarakat petani haminjon di area yang luas. Karena hasil dari panen getah haminjon nantinya sepenuhnya diperuntukkan bagi masyarakat dan petani. Dalam hal ini TobaPulp siap menyiapkan ribuan bibit kemenyan untuk penanaman baru,” ungkap Juanda Panjaitan.

Sementara itu wakil ketua DPRD Humbang Hasundutan Marsona Simamora menyampaikan apresiasi terhadap upaya perusahaan mencari dan kemudian menemukan cara yang tepat untuk membangun kolaborasi penanaman haminjon dengan masyarakat, mengingat pengambilan getah haminjon sudah merupakan “nafas kehidupan” masyarakat sejak beberapa generasi lalu.

Camat Halim Sinabutar berharap kolaborasi pengayaan hutan dengan budidaya haminjon sekaligus dapat mengatasi penurunan produktivitas beberapa tahun terakhir karena faktor pohon-pohon sudah tua dan tidak diimbangi upaya peremajaan (replanting).

Petani sekaligus patani haminjon, Masden Tinambunan, berterus terang selama ini mereka masih ragu dengan masa depan haminjon yang produktivitasnya cenderung terus menurun, serta berharap inisiatif TPL dapat mengembalikan masa kejayaan haminjon, meskipun masih akan dibuktikan hasilnya, beberapa tahun mendatang. “Kami dukung upaya ini, dan kami berharap berhasil baik,” katanya dalam bahasa Batak.

Pimpinan dan para anggota Dewan, Camat, Kepala Desa dan pada petani kemudian ramai-ramai menaman bibit haminjon berusia 7 – 9 bulan setinggi lebih kurang 70 cm, di pinggir hutan alam berfungsi greenbelt (sekat antarblok tanaman Ekaliptus) dan berdampingan dengan Ekaliptus (tanaman pokok HTI) daur ketiga berusia 6 bulan. Hujan gerimis kemudian mewarnai kegiatan, serta para petani membawa serta bibit pohon untuk ditanam di lingkungan permukiman termasuk pekarangan rumah. (rel/mea)

 

 

Foto: Istimewa Dari kiri ke kanan: Dirut TobaPulp Ben J Mitai, Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan, anggota DPRD Humbahas Mora Gajah, Wakil ketua DPRD Humbahas Marsona Simamora, Mutia Hasugian, dan tokoh masyarakat Parlilitan Masden Tinambunan, melakukan penanaman kemenyan bersama, Rabu (18/2/2015).
Foto: Istimewa
Dari kiri ke kanan: Dirut TobaPulp Ben J Mitai, Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan, anggota DPRD Humbahas Mora Gajah, Wakil ketua DPRD Humbahas Marsona Simamora, Mutia Hasugian, dan tokoh masyarakat Parlilitan Masden Tinambunan, melakukan penanaman kemenyan bersama, Rabu (18/2/2015).

TELE, SUMUTPOS.CO – Kolaborasi antara TPL dengan masyarakat untuk memperkaya hutan alam berfungsi konservasi di konsesi HTI dengan budidaya haminjon (kemenyan, Red), dimulai Rabu (18/2), sebuah laporan resmi menyebutkan hari ini.

Penanaman berlangsung di atas lahan sekitar setengah hektar di komparteman L-941 di HTI (hutan tanaman industri) sektor Tele, masuk wilayah administrasi kecamatan Parlilitan, kabupaten Humbang Hasundutan.

Tiga belas petani haminjon, Masden Tinambunan dan Tarjamin Munthe dkk ikut serta pada acara yang dihadiri dan didukung Wakil Ketua DPRD Humbang Hasundutan Marsona Simamora (NasDem) dan dua anggota Dewan dari Gerindra dan NasDem, Camat Parlilitan Halim Sinabutar SE, dan beberapa Kepala Desa.

Dari TPL (Toba Pulp Lestari), industri pulp di Parmaksian, Tobasa, yang konsesi HTI-nya terhampar di sejumlah kabupaten di Sumut –termasuk Tele– hadir Direktur Utama Ben J Mitai, Direktur Juanda Panjaitan, serta sejumlah staf senior termasuk manajer HTI sektor Tele Karman Sirait.

Penanaman diawali peragaan teknik pembibitan klon haminjon dari pohon induk yang sumbernya dari haminjon alam di hutan Habinsaran, Tobasa, oleh peneliti senior Aventris Hutagaol, dilanjutkan sambutan mewakili hadirin, serta diakhiri penanaman secara simbolis yang diawali ritual dalam bahasa Batak, serta penganan khas lokal yakni itak gurgur.

Juanda Panjaitan, mewakili manajemen TPL, menjelaskan kolabosari perbanyakan pohon haminjon –sebagai pohon kehidupan– melalui budidaya sudah lama dirancang dan memperoleh dorongan dan Kemenhut.

“Melalui kolaborasi ini kami berharap dapat diperluas hingga melibatkan sebanyak mungkin masyarakat petani haminjon di area yang luas. Karena hasil dari panen getah haminjon nantinya sepenuhnya diperuntukkan bagi masyarakat dan petani. Dalam hal ini TobaPulp siap menyiapkan ribuan bibit kemenyan untuk penanaman baru,” ungkap Juanda Panjaitan.

Sementara itu wakil ketua DPRD Humbang Hasundutan Marsona Simamora menyampaikan apresiasi terhadap upaya perusahaan mencari dan kemudian menemukan cara yang tepat untuk membangun kolaborasi penanaman haminjon dengan masyarakat, mengingat pengambilan getah haminjon sudah merupakan “nafas kehidupan” masyarakat sejak beberapa generasi lalu.

Camat Halim Sinabutar berharap kolaborasi pengayaan hutan dengan budidaya haminjon sekaligus dapat mengatasi penurunan produktivitas beberapa tahun terakhir karena faktor pohon-pohon sudah tua dan tidak diimbangi upaya peremajaan (replanting).

Petani sekaligus patani haminjon, Masden Tinambunan, berterus terang selama ini mereka masih ragu dengan masa depan haminjon yang produktivitasnya cenderung terus menurun, serta berharap inisiatif TPL dapat mengembalikan masa kejayaan haminjon, meskipun masih akan dibuktikan hasilnya, beberapa tahun mendatang. “Kami dukung upaya ini, dan kami berharap berhasil baik,” katanya dalam bahasa Batak.

Pimpinan dan para anggota Dewan, Camat, Kepala Desa dan pada petani kemudian ramai-ramai menaman bibit haminjon berusia 7 – 9 bulan setinggi lebih kurang 70 cm, di pinggir hutan alam berfungsi greenbelt (sekat antarblok tanaman Ekaliptus) dan berdampingan dengan Ekaliptus (tanaman pokok HTI) daur ketiga berusia 6 bulan. Hujan gerimis kemudian mewarnai kegiatan, serta para petani membawa serta bibit pohon untuk ditanam di lingkungan permukiman termasuk pekarangan rumah. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/