26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Wow… Danau Toba Diproyeksi Menarik 1 Juta Wisman di 2019

 Foto: Mohammad Hilmi Faiq/kompas.com Boneka Sigale-gale Raksasa hendak dilarung di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2013) lalu. Boneka Sigale-gale menjadi salah satu ikon dalan Festival danau Toba yang dibuka pada Minggu (8/9/2013).
Foto: Mohammad Hilmi Faiq/kompas.com
Boneka Sigale-gale Raksasa hendak dilarung di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2013) lalu. Boneka Sigale-gale menjadi salah satu ikon dalan Festival danau Toba yang dibuka pada Minggu (8/9/2013).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mimpi Presiden Jokowi, Danau Toba harus segera menjadi “Top Destination” yang mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan mancanegara. Istilah yang sering dipakai adalah menjadi “Bali” baru.

Kawasan yang daya pikat wisatanya kuat, aksesnya bagus, dan daya tampung amenitasnya meyakinkan! Mungkinkah?
Menpar Arief Yahya pun dengan nada optimis menjawab: Mengapa tidak? Visi pengembangan kawasa Danau Toba adalah menjadi destinasi yang memiliki kekuatan daya tarik yang berbasis pada potensi alam. Karena itu, Kemenpar tengah mengupayakan Toba menjadi bagian dari Global Geopark Network.

Tujuannya? Menjadikan Toba sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dan Internasional yang kaya akan potensi budaya dan berkelanjutan, dan sanggup menarik 1.000.000 wisman tahun 2019.

“Strategi pengembangannya, fokus pada elemen 3A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Target pasar utama, turis dari negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Singapura, mereka tidak punya atraksi danau seteduh Toba. Lalu turis Eropa khususnya Belanda dan Prancis. Keduanya saat ini juga sudah cukup tertarik dan banyak yang sudah paham,” jelas dia.

Target pasar sekunder, lanjut Menpar, turis yang berasal dari Australia dan Amerika. Adapun, target wisatawan nusantara berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, dan Sumatera seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Palembang.

Wisatawan ASEAN umumnya datang untuk sightseeing dan leisure, sedangkan wisatawan dari Eropa bertujuan untuk mengeksplorasi keindahan alam, berpetualang, adventure, meneliti serta melihat secara langsung Geopark Kaldera Danau Toba.

Lalu apa key success factornya? Kunci menuju sukses menangani kawasan Danau yang ditengahnya terdapat Pulau Samosir itu. Pertama, Integrated Planning termasuk Zonasi dan Delineasi KSPN Danau Toba dan sekitarnya. Kawasan itu bukan hanya danaunya saja, tetapi hampir menyeluruh se-Sumatera Utara.

 Foto: Mohammad Hilmi Faiq/kompas.com Boneka Sigale-gale Raksasa hendak dilarung di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2013) lalu. Boneka Sigale-gale menjadi salah satu ikon dalan Festival danau Toba yang dibuka pada Minggu (8/9/2013).
Foto: Mohammad Hilmi Faiq/kompas.com
Boneka Sigale-gale Raksasa hendak dilarung di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2013) lalu. Boneka Sigale-gale menjadi salah satu ikon dalan Festival danau Toba yang dibuka pada Minggu (8/9/2013).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mimpi Presiden Jokowi, Danau Toba harus segera menjadi “Top Destination” yang mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan mancanegara. Istilah yang sering dipakai adalah menjadi “Bali” baru.

Kawasan yang daya pikat wisatanya kuat, aksesnya bagus, dan daya tampung amenitasnya meyakinkan! Mungkinkah?
Menpar Arief Yahya pun dengan nada optimis menjawab: Mengapa tidak? Visi pengembangan kawasa Danau Toba adalah menjadi destinasi yang memiliki kekuatan daya tarik yang berbasis pada potensi alam. Karena itu, Kemenpar tengah mengupayakan Toba menjadi bagian dari Global Geopark Network.

Tujuannya? Menjadikan Toba sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dan Internasional yang kaya akan potensi budaya dan berkelanjutan, dan sanggup menarik 1.000.000 wisman tahun 2019.

“Strategi pengembangannya, fokus pada elemen 3A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Target pasar utama, turis dari negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Singapura, mereka tidak punya atraksi danau seteduh Toba. Lalu turis Eropa khususnya Belanda dan Prancis. Keduanya saat ini juga sudah cukup tertarik dan banyak yang sudah paham,” jelas dia.

Target pasar sekunder, lanjut Menpar, turis yang berasal dari Australia dan Amerika. Adapun, target wisatawan nusantara berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, dan Sumatera seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Palembang.

Wisatawan ASEAN umumnya datang untuk sightseeing dan leisure, sedangkan wisatawan dari Eropa bertujuan untuk mengeksplorasi keindahan alam, berpetualang, adventure, meneliti serta melihat secara langsung Geopark Kaldera Danau Toba.

Lalu apa key success factornya? Kunci menuju sukses menangani kawasan Danau yang ditengahnya terdapat Pulau Samosir itu. Pertama, Integrated Planning termasuk Zonasi dan Delineasi KSPN Danau Toba dan sekitarnya. Kawasan itu bukan hanya danaunya saja, tetapi hampir menyeluruh se-Sumatera Utara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/