26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Watercanon dan Damkar Dikerahkan Menyiram Abu

Foto: Solideo/Sumut Pos
Armada Pemada Kebakaran (damkar) menyiram abu dari letusan Gunung Sinabung di fasilias jalan umum.

SUMUTPOS.CO – KARO – Polres Tanah Karo dan BPBD Karo sama-sama menerjunkan armada watercanon dan armada Pemadam Kebakaran (damkar), untuk menyiram fasilitas umum, perkebunan, dan rumah warga yang terkena dampak erupsi Sinabung, kemarin.

“Hari ini dan saat ini (kemarin, Red) kita melakukan pembersihan. Sudah kita turunkan beberapa unit armada pemadam kebaran (Damkar) ke sejumlah lokasi terdampak abu vulkanik,” ucap Natanail.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, pihak kepolisian dari Polres Tanah Karo berkordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karo dan BPBD Karo.

“Dampak erupsi Sinabung dengan ketebalan abu di jalan mencapai 5 cm dan jarak pandang ke depan lebih kurang 2 meter. Atas hal itu, Polres Tanah Karo mengarahkan mobil Watercanon menyiram sarana dan prasarana jalan yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung,” ucap Rina.

Selain watercanon, Polres Tanah Karo juga menerjunkan ambulance dan truk dalmas untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak semburan erupsi dan awan panas dari Gunung Sinabung.

“Polres Tanah Karo beserta Polsek Simpang Empat dan Polsek Payung juga melakukan patroli ke desa-desa, mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terkait  erupsi Gunung Sinabung yang akan terjadi sewaktu-waktu. Juga memberikan masker kepada masyarakat,” tandas Rina.

Gunung Sinabung meletus pertama kali pada 29 Agustus 2010, setelah 400 tahun tidur. Sempat mereda selama dua tahun, Gunung Sinabung kembali meletus di tahun 2013. Sebanyak empat kali letusan terjadi masing-masing dua kali pada 15 September dan 17 September. Sejak saat itu, aktivitas Gunung Sinabung tidak berhenti. Sejak meletus pada tahun 2010 lalu, Gunung Sinabung terus mengalami erupsi hingga yang termutakhir terjadi pada Senin, 19 Februari 2018. Korban tewas tercatat hingga kini mencapai puluhan orang.

Foto: Solideo/Sumut Pos
Armada Pemada Kebakaran (damkar) menyiram abu dari letusan Gunung Sinabung di fasilias jalan umum.

SUMUTPOS.CO – KARO – Polres Tanah Karo dan BPBD Karo sama-sama menerjunkan armada watercanon dan armada Pemadam Kebakaran (damkar), untuk menyiram fasilitas umum, perkebunan, dan rumah warga yang terkena dampak erupsi Sinabung, kemarin.

“Hari ini dan saat ini (kemarin, Red) kita melakukan pembersihan. Sudah kita turunkan beberapa unit armada pemadam kebaran (Damkar) ke sejumlah lokasi terdampak abu vulkanik,” ucap Natanail.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, pihak kepolisian dari Polres Tanah Karo berkordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karo dan BPBD Karo.

“Dampak erupsi Sinabung dengan ketebalan abu di jalan mencapai 5 cm dan jarak pandang ke depan lebih kurang 2 meter. Atas hal itu, Polres Tanah Karo mengarahkan mobil Watercanon menyiram sarana dan prasarana jalan yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung,” ucap Rina.

Selain watercanon, Polres Tanah Karo juga menerjunkan ambulance dan truk dalmas untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak semburan erupsi dan awan panas dari Gunung Sinabung.

“Polres Tanah Karo beserta Polsek Simpang Empat dan Polsek Payung juga melakukan patroli ke desa-desa, mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terkait  erupsi Gunung Sinabung yang akan terjadi sewaktu-waktu. Juga memberikan masker kepada masyarakat,” tandas Rina.

Gunung Sinabung meletus pertama kali pada 29 Agustus 2010, setelah 400 tahun tidur. Sempat mereda selama dua tahun, Gunung Sinabung kembali meletus di tahun 2013. Sebanyak empat kali letusan terjadi masing-masing dua kali pada 15 September dan 17 September. Sejak saat itu, aktivitas Gunung Sinabung tidak berhenti. Sejak meletus pada tahun 2010 lalu, Gunung Sinabung terus mengalami erupsi hingga yang termutakhir terjadi pada Senin, 19 Februari 2018. Korban tewas tercatat hingga kini mencapai puluhan orang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/