33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Ribuan Masker Terus Dibagikan

KARO, SUMUTPOS.CO – Letusan dahsyat Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utarayang menyemburkan abu tebal, menyebabkan ribuan warga di Karo, panic. Abu vulkanik setinggi 5 kilometer dengan luncuran awan panas mencapai 4,9 kilometer, dihembuskan angin ke ke tenggara-selatan dan timur-tenggara.

“Masyarakat diimbau menjauhi zona merah 7 kilometer dan selalu mengikuti arahan dari pihak terkait. Juga terus waspada saat hujan, karena bisa menyebabkan lahar dingin. Gunung Sinabung berpotensi terus meluncurkan awan panas, guguran lava, serta erupsi sewaktu-waktu,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra, kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu mengungkapkan, 8 Kecamatan di Tanah Karo diselimuti abu vulkanik. Namun, 5 kecamatan yang paling parah, yakni Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Payung, Kecamatan Tiga Nderket dan Kecamatan Munthe.

“Masih turun terus ini. Posisi sekarang gelap gulita dengan jarak pandang hanya sekitar 2-5 meter. Yang paling parah di 5 kecamatan itu. Tapi dampak erupsi juga sampai ke Kawasan Kuta Buluh,” ungkap Martin.

Karena itu, pihaknya bersama TNI/Polri turun ke sejumlah lokasi terkena dampak erupsi untuk mengevaluasi warga sekitar. Karena selain hujan abu, erupsi Gunung Sinabung juga mengeluarkan material kerikil yang terus menghujani areal di lima kecamatan tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Karo, Natanail Perangin-angin mengungkapkan, sekitar 20 kepala keluarga (KK) dievakuasi ke lokasi lebih aman. Mereka dievakuasi karena panik akibat erupsi Sinabung. “Kita evakuasi sementara karena mereka panik. Bukan diungsikan ya, hanya dievakuasi saja. Tapi masih banyak juga masyarakat di Desa Payung yang memilih bertahan,” ungkap Natanail. Ke-20 KK warga Desa Payung, Kecamatan Payung itu dipindahkan ke tempat lebih aman di Desa Batukarang, Karo, menggunakan truk BPBD Karo.

“Untuk saat ini belum ada kita temukan korban. Dipastikan korban nihil,” jelas Natanail.

Personel BPBD Karo dibantu TNI/Polri sudah melakukan kordinasi dan bersiaga di akses-akses masuk menuju wilayah terdampak, sambil membagikan masker pada warga. “Sudah banyak sekali masker yang kita bagikan. Sudah lebih 50 kotak yang isinya masing-masing 1000 lembar. Ini masih terus kita bagikan,” tutur Natanail.

“Kita meminta dan mengimbau masyarakat, agar mengikuti arahan kita dan jangan mempercayai atau terprovokasi dengan informasi tidak jelas atau hoax,” kata Natanail. (gus)

KARO, SUMUTPOS.CO – Letusan dahsyat Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utarayang menyemburkan abu tebal, menyebabkan ribuan warga di Karo, panic. Abu vulkanik setinggi 5 kilometer dengan luncuran awan panas mencapai 4,9 kilometer, dihembuskan angin ke ke tenggara-selatan dan timur-tenggara.

“Masyarakat diimbau menjauhi zona merah 7 kilometer dan selalu mengikuti arahan dari pihak terkait. Juga terus waspada saat hujan, karena bisa menyebabkan lahar dingin. Gunung Sinabung berpotensi terus meluncurkan awan panas, guguran lava, serta erupsi sewaktu-waktu,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra, kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu mengungkapkan, 8 Kecamatan di Tanah Karo diselimuti abu vulkanik. Namun, 5 kecamatan yang paling parah, yakni Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Payung, Kecamatan Tiga Nderket dan Kecamatan Munthe.

“Masih turun terus ini. Posisi sekarang gelap gulita dengan jarak pandang hanya sekitar 2-5 meter. Yang paling parah di 5 kecamatan itu. Tapi dampak erupsi juga sampai ke Kawasan Kuta Buluh,” ungkap Martin.

Karena itu, pihaknya bersama TNI/Polri turun ke sejumlah lokasi terkena dampak erupsi untuk mengevaluasi warga sekitar. Karena selain hujan abu, erupsi Gunung Sinabung juga mengeluarkan material kerikil yang terus menghujani areal di lima kecamatan tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Karo, Natanail Perangin-angin mengungkapkan, sekitar 20 kepala keluarga (KK) dievakuasi ke lokasi lebih aman. Mereka dievakuasi karena panik akibat erupsi Sinabung. “Kita evakuasi sementara karena mereka panik. Bukan diungsikan ya, hanya dievakuasi saja. Tapi masih banyak juga masyarakat di Desa Payung yang memilih bertahan,” ungkap Natanail. Ke-20 KK warga Desa Payung, Kecamatan Payung itu dipindahkan ke tempat lebih aman di Desa Batukarang, Karo, menggunakan truk BPBD Karo.

“Untuk saat ini belum ada kita temukan korban. Dipastikan korban nihil,” jelas Natanail.

Personel BPBD Karo dibantu TNI/Polri sudah melakukan kordinasi dan bersiaga di akses-akses masuk menuju wilayah terdampak, sambil membagikan masker pada warga. “Sudah banyak sekali masker yang kita bagikan. Sudah lebih 50 kotak yang isinya masing-masing 1000 lembar. Ini masih terus kita bagikan,” tutur Natanail.

“Kita meminta dan mengimbau masyarakat, agar mengikuti arahan kita dan jangan mempercayai atau terprovokasi dengan informasi tidak jelas atau hoax,” kata Natanail. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/