30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Saksi Sejarah Lapangan Merdeka Natal, Camat Rogoh Kocek Selamatkan Mahoni Berusia Ratusan Tahun

ist
BERSIHKAN: Sejumlah pekerja membersihkan benalu dari Pohon Mahoni di Lapangan Merdeka Natal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang camat di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, merogoh kocek pribadi demi menyelamatkan puluhan batang Mahoni berusia ratusan tahun. yang mengelilingi lapangan merdeka Natal. Mahoni-mahoni yang ditanam sejak zaman Belanda ini mulai dikerumuni benalu, sehingga rentan lapuk dan tumbang.

BAGI Riplan, Camat Natal, mahoni-mahoni adalah saksi sejarah yang patut dirawat dan dijaga kelestariannya. selain itu mahoni tua tersebut telah memberi dampak ekologis sebagai pohon peneduh di lapangan merdeka Natal.

“Saya menilai ini sangat penting dijaga dan dirawat, mahoni ini adalah saksi sejarah, ratusan tahun memberi dampak ekologis menyerap air dan menjadi peneduh lapangan merdeka natal, sebagai camat saya terpanggil untuk melestarikannya,” ujar Riplan

Meskipun harus merogoh kocek pribadi, Riplan mengaku ada kepuasan melihat mahoni ini lestari sebagai saksi sejarah dan menjadi pohon yang akan terus memberi dampak ekologis bagi kota Natal.

Riplan juga berencana menjadikan Natal sebagai daerah peduli lingkungan dengan menyiapkan berbagai strategi yang akan dilakukan secara bertahap, seperti menjaga ekosistem pesisir Natal, mulai dari pelestarian mangrove hingga mendorong ekosistem laut yang baik sehingga bisa diintegrasikan menjadi ekowisata pantai.

“Saya berupaya dan terus membuka diri untuk kerjasama parapihak terutama dari para ahli, lembaga konservasi maupun dunia pendidikan seperti universitas untuk turun dan membantu upaya kami menjadikan natal sebagai daerah ekosistem pesisir yang maju dengan pengelolaan lingkungan yang baik” ujarnya.

Riplan menyadari bahwa pembangunan daerah harus terintegrasi dengan kesadaran pengelolaan lingkungan yang baik, apalagi berbagai ancaman bencana seperti banjir terus mengintai dan harus segera disiapkan strategi pengendaliannya.

“Pesisir ini banyak tantangan, terutama pengelolaan ekosistemnya, tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi komitmen tersebut kami mulai dan kami tunjukkan, sehingga daerah Natal dapat menjadi salah satu wilayah strategis untuk pengembangan wilayah berbasis lingkungan hidup,” harapnya.

Saat ini ada puluhan batang pohon mahoni yang mengelilingi lapangan merdeka Natal, disamping merawat mahoni-mahoni tua ini, Pemerintah kecamatan menanam kembali bibit mahoni baru sebagai pohon pengganti mahoni yang telah rubuh sebelumnya.(adz)

ist
BERSIHKAN: Sejumlah pekerja membersihkan benalu dari Pohon Mahoni di Lapangan Merdeka Natal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang camat di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, merogoh kocek pribadi demi menyelamatkan puluhan batang Mahoni berusia ratusan tahun. yang mengelilingi lapangan merdeka Natal. Mahoni-mahoni yang ditanam sejak zaman Belanda ini mulai dikerumuni benalu, sehingga rentan lapuk dan tumbang.

BAGI Riplan, Camat Natal, mahoni-mahoni adalah saksi sejarah yang patut dirawat dan dijaga kelestariannya. selain itu mahoni tua tersebut telah memberi dampak ekologis sebagai pohon peneduh di lapangan merdeka Natal.

“Saya menilai ini sangat penting dijaga dan dirawat, mahoni ini adalah saksi sejarah, ratusan tahun memberi dampak ekologis menyerap air dan menjadi peneduh lapangan merdeka natal, sebagai camat saya terpanggil untuk melestarikannya,” ujar Riplan

Meskipun harus merogoh kocek pribadi, Riplan mengaku ada kepuasan melihat mahoni ini lestari sebagai saksi sejarah dan menjadi pohon yang akan terus memberi dampak ekologis bagi kota Natal.

Riplan juga berencana menjadikan Natal sebagai daerah peduli lingkungan dengan menyiapkan berbagai strategi yang akan dilakukan secara bertahap, seperti menjaga ekosistem pesisir Natal, mulai dari pelestarian mangrove hingga mendorong ekosistem laut yang baik sehingga bisa diintegrasikan menjadi ekowisata pantai.

“Saya berupaya dan terus membuka diri untuk kerjasama parapihak terutama dari para ahli, lembaga konservasi maupun dunia pendidikan seperti universitas untuk turun dan membantu upaya kami menjadikan natal sebagai daerah ekosistem pesisir yang maju dengan pengelolaan lingkungan yang baik” ujarnya.

Riplan menyadari bahwa pembangunan daerah harus terintegrasi dengan kesadaran pengelolaan lingkungan yang baik, apalagi berbagai ancaman bencana seperti banjir terus mengintai dan harus segera disiapkan strategi pengendaliannya.

“Pesisir ini banyak tantangan, terutama pengelolaan ekosistemnya, tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi komitmen tersebut kami mulai dan kami tunjukkan, sehingga daerah Natal dapat menjadi salah satu wilayah strategis untuk pengembangan wilayah berbasis lingkungan hidup,” harapnya.

Saat ini ada puluhan batang pohon mahoni yang mengelilingi lapangan merdeka Natal, disamping merawat mahoni-mahoni tua ini, Pemerintah kecamatan menanam kembali bibit mahoni baru sebagai pohon pengganti mahoni yang telah rubuh sebelumnya.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/